Dulu Bercita-cita jadi Guru, Anis Siswantini Kini Jabat Kepala Satpol PP Kota Samarinda

    Seputarfakta.com – Tria -

    Figur

    25 Mei 2024 01:40 WIB

    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Anis Siswantini. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Sebuah frasa purba yang diungkapkan Heraclitus, seorang filsuf era pra-Socrates awal 'Panta Rhei' yang secara sederhana diartikan sebagai; hidup adalah perubahan, nyatanya terus menerus menunjukkan pembuktian. 

    Setidaknya begitu yang dirasakan sosok satu ini. Perubahan dalam karir dan perjalanan hidupnya adalah satu-satunya yang konstan, persis seperti yang dikatakan Heraclitus. Memulai semuanya dari menyelesaikan pendidikan tingkat atas di sebuah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Jawa Timur, takdir membawanya menyeberang ke bagian timur Indonesia, yakni, Kalimantan Timur, tepatnya Kota Samarinda. 

    Ini adalah semacam perubahan mula-mula yang dirasakan perempuan bernama Anis Siswantini. Di tanah rantau, Anis muda bercita-cita menjadi seorang guru. Profesi mulia bergelar pahlawan itu dikejar wanita kelahiran 2 Maret 1966 itu dengan melanjutkan pendidikan di sebuah sekolah tinggi, di Kota Samarinda. 

    Tapi, alih-alih memilih jurusan ilmu ajar sebagai bekal jadi pengajar. Anis malah masuk jurusan Teknologi Informasi atau Information Technologi (IT). Sekali lagi, prinsip hidup adalah perubahan sedang berlaku belaka pada hidup Anis. 

    Namun demikian, pantang bagi perempuan kelahiran Kota Malang ini untuk mengeluh. Karena baginya, bisa menempuh pendidikan saja sudah harus disyukuri. Itu bahkan sudah dirasakannya sejak mengenyam bangku SLTA. 

    “Dulu saya sekolah tidak pakai uang. Karena saya pencetak batu bata merah. Saya sekolah di sekolah yang biasa saja, sangat sederhana. Yang penting saya bisa sekolah,” kenang Anis, saat berbincang dengan awak redaksi Seputar Fakta Selasa (21/5/2024).

    Hal ini, rupanya juga terus berlanjut saat Anis hendak menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. Setibanya di Samarinda, ia tidak serta merta langsung masuk kampus. Anis harus kerja dulu pada sebuah perusahaan yang terletak di kawasan Palaran, untuk mendapatkan modal biaya kuliah. 

    "Hasil kerja di sana, saya pakai buat kuliah, baru saya masuk di PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur),” ungkap Anis. 

    Bekerja di Dinas PUPR, merupakan pintu gerbang masuknya Anis ke pengabdian sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Perubahan berikutnya yang terjadi dalam hidup alumnus STIMIK Karya Pemuda Samarinda itu. Meski mulanya, Anis hanya bekerja sebagai staf honorer di instansi tersebut. 

    Selayaknya orang yang memiliki cita-cita, walau digulung banyaknya penyesuaian dalam hidup, Anis mengaku tak benar-benar menyerah pada harapan untuk bisa menjadi guru. 

    "Meskipun saya tidak menjadi guru penuh waktu, saya sempat mengajar di universitas yang meluluskan S1 saya STIMIK Karya Pemuda yang dulunya ada di Jalan Aminah Syukur," jelas Anis. 

    Ia sadar, bahwa cita-cita adalah realita yang berkembang. Terlebih, sebagai orang yang terlahir dari keluarga kurang mampu, Anis harus berpikir taktis dan logis. Demikian pula ketika ia dihadapkan pada skema pemindahan tugas bagi pegawai honorer Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Timur yang berusia di bawah usia 35 tahun, untuk bertugas ke daerah pemekaran. 

    Saat itu, wanita yang disemati gelar Strata 2 dari Universitas Mulawarman ini, memilih untuk mengundurkan diri. Alasannya, jarak yang terlalu jauh. 

    Beruntung, nasib baik berpihak kepada Anis. 

    Bersamaan dengan pengunduran dirinya itu, Pemerintah Kota Samarinda membuka penerimaan pegawai, hingga akhirnya ia pun mencoba peruntungannya. 

    Meskipun tanpa koneksi atau kenalan di lingkungan barunya, Anis berhasil meniti karier dengan gigih. Pertama kali, ia ditempatkan di Dinas Catatan Sipil selama enam tahun. 

    Kemudian pada tahun 2006 terdapat promosi jabatan, ia diangkat sebagai Kasubid IT. Tak lama ia pun bergeser menjadi Kasi Promosi dan Pameran pada dinas yang sama. 

    Pada tahun 2012, Anis berpindah ke Dinas Pariwisata sebagai Kasi Promosi dan Kerja Sama selama dua tahun. Kemudian, ia menjadi Lurah di Kelurahan Sidodamai selama dua setengah tahun, sebelum berpindah menjadi Lurah di Sungai Dama selama enam bulan.

    Karier Anis terus menanjak dengan menjadi Sekretaris Camat (Sekcam) Samarinda Ulu selama satu setengah tahun. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Camat di Kecamatan Samarinda Kota selama lima tahun sebelum akhirnya mencapai posisi saat ini sebagai Kepala Satpol PP.

    Menurut mantan Camat Samarinda Kota ini, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Prinsip inilah yang menjadi pegangan hidupnya. Ia menekankan pentingnya kerja keras, cerdas, dan ikhlas dalam mencapai kesuksesan.

    Sebagai perempuan yang telah melalui kerasnya kehidupan, Anis berpesan bahwa perempuan harus punya bekal sendiri, tetap bekerja, dan berpengetahuan meskipun sudah memiliki pasangan yang mapan. 

    "Perempuan harus kuat, tegar, juga harus bekerja sekalipun sudah punya pasangan yang mapan dan mumpuni," ungkapnya.

    Saat ini, Anis fokus pada pekerjaannya sebagai Kepala Satpol PP di Samarinda. Ia belum terpikir target apalagi yang mau dicapai selain bekerja dengan baik dan terus belajar. Anis percaya bahwa dengan bekal ilmu dan tekad yang kuat, kesuksesan akan selalu mengikuti.

    Anis Siswantini adalah contoh nyata bagaimana ketekunan, pendidikan, dan semangat juang dapat membawa seseorang mencapai puncak kesuksesan. Dengan berbagai pengalaman dan posisi yang pernah dijalani, Anis menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama perempuan yang ingin memperjuangkan nasib dan masa depan mereka sendiri.

    Proses perjalanan hidupnya ini, dari sebelum merantau hingga hidup sendiri di daerah orang sampai mencapai posisi penting di pemerintahan, membuktikan bahwa usaha dan kerja keras tidak akan pernah sia-sia.

    "Apapun itu yang penting usaha, hasilnya itu insyaAllah tidak ingkar," tegasnya.  

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Dulu Bercita-cita jadi Guru, Anis Siswantini Kini Jabat Kepala Satpol PP Kota Samarinda

    Seputarfakta.com – Tria -

    Figur

    25 Mei 2024 01:40 WIB

    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Anis Siswantini. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Sebuah frasa purba yang diungkapkan Heraclitus, seorang filsuf era pra-Socrates awal 'Panta Rhei' yang secara sederhana diartikan sebagai; hidup adalah perubahan, nyatanya terus menerus menunjukkan pembuktian. 

    Setidaknya begitu yang dirasakan sosok satu ini. Perubahan dalam karir dan perjalanan hidupnya adalah satu-satunya yang konstan, persis seperti yang dikatakan Heraclitus. Memulai semuanya dari menyelesaikan pendidikan tingkat atas di sebuah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Jawa Timur, takdir membawanya menyeberang ke bagian timur Indonesia, yakni, Kalimantan Timur, tepatnya Kota Samarinda. 

    Ini adalah semacam perubahan mula-mula yang dirasakan perempuan bernama Anis Siswantini. Di tanah rantau, Anis muda bercita-cita menjadi seorang guru. Profesi mulia bergelar pahlawan itu dikejar wanita kelahiran 2 Maret 1966 itu dengan melanjutkan pendidikan di sebuah sekolah tinggi, di Kota Samarinda. 

    Tapi, alih-alih memilih jurusan ilmu ajar sebagai bekal jadi pengajar. Anis malah masuk jurusan Teknologi Informasi atau Information Technologi (IT). Sekali lagi, prinsip hidup adalah perubahan sedang berlaku belaka pada hidup Anis. 

    Namun demikian, pantang bagi perempuan kelahiran Kota Malang ini untuk mengeluh. Karena baginya, bisa menempuh pendidikan saja sudah harus disyukuri. Itu bahkan sudah dirasakannya sejak mengenyam bangku SLTA. 

    “Dulu saya sekolah tidak pakai uang. Karena saya pencetak batu bata merah. Saya sekolah di sekolah yang biasa saja, sangat sederhana. Yang penting saya bisa sekolah,” kenang Anis, saat berbincang dengan awak redaksi Seputar Fakta Selasa (21/5/2024).

    Hal ini, rupanya juga terus berlanjut saat Anis hendak menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. Setibanya di Samarinda, ia tidak serta merta langsung masuk kampus. Anis harus kerja dulu pada sebuah perusahaan yang terletak di kawasan Palaran, untuk mendapatkan modal biaya kuliah. 

    "Hasil kerja di sana, saya pakai buat kuliah, baru saya masuk di PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur),” ungkap Anis. 

    Bekerja di Dinas PUPR, merupakan pintu gerbang masuknya Anis ke pengabdian sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Perubahan berikutnya yang terjadi dalam hidup alumnus STIMIK Karya Pemuda Samarinda itu. Meski mulanya, Anis hanya bekerja sebagai staf honorer di instansi tersebut. 

    Selayaknya orang yang memiliki cita-cita, walau digulung banyaknya penyesuaian dalam hidup, Anis mengaku tak benar-benar menyerah pada harapan untuk bisa menjadi guru. 

    "Meskipun saya tidak menjadi guru penuh waktu, saya sempat mengajar di universitas yang meluluskan S1 saya STIMIK Karya Pemuda yang dulunya ada di Jalan Aminah Syukur," jelas Anis. 

    Ia sadar, bahwa cita-cita adalah realita yang berkembang. Terlebih, sebagai orang yang terlahir dari keluarga kurang mampu, Anis harus berpikir taktis dan logis. Demikian pula ketika ia dihadapkan pada skema pemindahan tugas bagi pegawai honorer Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Timur yang berusia di bawah usia 35 tahun, untuk bertugas ke daerah pemekaran. 

    Saat itu, wanita yang disemati gelar Strata 2 dari Universitas Mulawarman ini, memilih untuk mengundurkan diri. Alasannya, jarak yang terlalu jauh. 

    Beruntung, nasib baik berpihak kepada Anis. 

    Bersamaan dengan pengunduran dirinya itu, Pemerintah Kota Samarinda membuka penerimaan pegawai, hingga akhirnya ia pun mencoba peruntungannya. 

    Meskipun tanpa koneksi atau kenalan di lingkungan barunya, Anis berhasil meniti karier dengan gigih. Pertama kali, ia ditempatkan di Dinas Catatan Sipil selama enam tahun. 

    Kemudian pada tahun 2006 terdapat promosi jabatan, ia diangkat sebagai Kasubid IT. Tak lama ia pun bergeser menjadi Kasi Promosi dan Pameran pada dinas yang sama. 

    Pada tahun 2012, Anis berpindah ke Dinas Pariwisata sebagai Kasi Promosi dan Kerja Sama selama dua tahun. Kemudian, ia menjadi Lurah di Kelurahan Sidodamai selama dua setengah tahun, sebelum berpindah menjadi Lurah di Sungai Dama selama enam bulan.

    Karier Anis terus menanjak dengan menjadi Sekretaris Camat (Sekcam) Samarinda Ulu selama satu setengah tahun. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Camat di Kecamatan Samarinda Kota selama lima tahun sebelum akhirnya mencapai posisi saat ini sebagai Kepala Satpol PP.

    Menurut mantan Camat Samarinda Kota ini, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Prinsip inilah yang menjadi pegangan hidupnya. Ia menekankan pentingnya kerja keras, cerdas, dan ikhlas dalam mencapai kesuksesan.

    Sebagai perempuan yang telah melalui kerasnya kehidupan, Anis berpesan bahwa perempuan harus punya bekal sendiri, tetap bekerja, dan berpengetahuan meskipun sudah memiliki pasangan yang mapan. 

    "Perempuan harus kuat, tegar, juga harus bekerja sekalipun sudah punya pasangan yang mapan dan mumpuni," ungkapnya.

    Saat ini, Anis fokus pada pekerjaannya sebagai Kepala Satpol PP di Samarinda. Ia belum terpikir target apalagi yang mau dicapai selain bekerja dengan baik dan terus belajar. Anis percaya bahwa dengan bekal ilmu dan tekad yang kuat, kesuksesan akan selalu mengikuti.

    Anis Siswantini adalah contoh nyata bagaimana ketekunan, pendidikan, dan semangat juang dapat membawa seseorang mencapai puncak kesuksesan. Dengan berbagai pengalaman dan posisi yang pernah dijalani, Anis menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama perempuan yang ingin memperjuangkan nasib dan masa depan mereka sendiri.

    Proses perjalanan hidupnya ini, dari sebelum merantau hingga hidup sendiri di daerah orang sampai mencapai posisi penting di pemerintahan, membuktikan bahwa usaha dan kerja keras tidak akan pernah sia-sia.

    "Apapun itu yang penting usaha, hasilnya itu insyaAllah tidak ingkar," tegasnya.  

    (Sf/Rs)