Jalan Rusak di Kutai Kartanegara, Anggota DPRD Kaltim Guntur Soroti Salah Penanganan

    Seputarfakta.com - Maulana -

    DPRD Provinsi Kalimantan Timur

    26 Juni 2025 10:02 WIB

    Anggota DPRD Kaltim, Guntur. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Kondisi jalan yang rusak parah di beberapa wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi sorotan tajam.

    Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Guntur menilai kerusakan ini akibat penanganan yang kurang tepat, khususnya pada jalan yang dibangun di area rawa gambut.

    Politikus PDIP ini menegaskan, ruas-ruas jalan tersebut seharusnya dari awal langsung disemenisasi, bukan malah diaspal. Menurutnya, aspal memang tidak tahan terhadap genangan air dan banjir yang sering melanda daerah tersebut.

    "Zaman dulu itu wilayah rawa yang kita timbun. Harusnya disemen, tapi karena tuntutan masyarakat pada waktu itu akhirnya diaspal. Padahal kita tahu jalan itu pasti rusak kalau terus-terusan tergenang," ungkap Guntur di Pendopo Odah Etam Samarinda, pada Senin (23/6/2025).

    Pernyataan ini muncul menyusul buruknya kondisi jalan di Kukar. Guntur menjelaskan, bahkan Gubernur Rudy Mas'ud sempat melewati Jalan Bayan Group menuju Tabang dan kembali via Jalan Sebelimbingan, yang kondisinya sangat memprihatinkan.

    Guntur menuding kerusakan ini adalah warisan dari kebijakan kompromi di masa lalu. Saat itu, desakan warga yang ingin akses jalan cepat membuat pemerintah mengesampingkan ketahanan jangka panjang.

    "Saat pemerintahan Edy Damansyah, waktu itu masyarakat bilang, 'enggak apa-apa Pak, yang penting kami bisa menikmati dulu jalannya.' Tapi sekarang kita lihat, akibatnya itu tidak jangka panjang, rusak karena banjir terus-menerus. Padahal Pak Edy enggak mau diaspal," jelasnya.

    Meski begitu, Guntur mengapresiasi progres pembangunan semenisasi yang kini sedang berjalan di beberapa titik. Namun, ia mencatat masih ada sekitar 15 kilometer jalan di kawasan tersebut yang belum tersentuh pembangunan beton.

    "Saya ke sana beberapa bulan lalu. Kebetulan saya orang Tabang, rupanya di sana itu sudah mulai disemen, tapi belum semua. Masih ada sekitar 15 kilometer yang belum selesai," ujarnya.

    Lebih lanjut, Guntur menegaskan bahwa luas wilayah Kutai Kartanegara seharusnya menjadi alasan kuat bagi Pemerintah Provinsi Kaltim untuk memberikan perhatian dan alokasi anggaran yang lebih besar. Meskipun jumlah penduduknya tidak sebanyak daerah lain, Kukar memiliki tantangan geografis yang berat dan membutuhkan penanganan infrastruktur yang berbeda.

    "Dari Samarinda ke Tabang saja bisa 8 sampai 9 jam lewat darat. Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sangat luas dan kompleks. Ini harus jadi fokus Gubernur dan Wakil Gubernur ke depannya," tegas Guntur.

    Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara, Guntur siap mendorong kebijakan afirmatif dan mendukung terobosan anggaran agar pembangunan infrastruktur, khususnya jalan di wilayah Hulu Kukar, bisa dituntaskan dengan pendekatan yang tepat.

    "Jangan lihat jumlah penduduk saja. Kita harus melihat luas wilayah dan perannya secara strategis di Kaltim. Kutai Kartanegara butuh perhatian ekstra," pungkasnya. (Adv)

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Jalan Rusak di Kutai Kartanegara, Anggota DPRD Kaltim Guntur Soroti Salah Penanganan

    Seputarfakta.com - Maulana -

    DPRD Provinsi Kalimantan Timur

    26 Juni 2025 10:02 WIB

    Anggota DPRD Kaltim, Guntur. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Kondisi jalan yang rusak parah di beberapa wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi sorotan tajam.

    Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Guntur menilai kerusakan ini akibat penanganan yang kurang tepat, khususnya pada jalan yang dibangun di area rawa gambut.

    Politikus PDIP ini menegaskan, ruas-ruas jalan tersebut seharusnya dari awal langsung disemenisasi, bukan malah diaspal. Menurutnya, aspal memang tidak tahan terhadap genangan air dan banjir yang sering melanda daerah tersebut.

    "Zaman dulu itu wilayah rawa yang kita timbun. Harusnya disemen, tapi karena tuntutan masyarakat pada waktu itu akhirnya diaspal. Padahal kita tahu jalan itu pasti rusak kalau terus-terusan tergenang," ungkap Guntur di Pendopo Odah Etam Samarinda, pada Senin (23/6/2025).

    Pernyataan ini muncul menyusul buruknya kondisi jalan di Kukar. Guntur menjelaskan, bahkan Gubernur Rudy Mas'ud sempat melewati Jalan Bayan Group menuju Tabang dan kembali via Jalan Sebelimbingan, yang kondisinya sangat memprihatinkan.

    Guntur menuding kerusakan ini adalah warisan dari kebijakan kompromi di masa lalu. Saat itu, desakan warga yang ingin akses jalan cepat membuat pemerintah mengesampingkan ketahanan jangka panjang.

    "Saat pemerintahan Edy Damansyah, waktu itu masyarakat bilang, 'enggak apa-apa Pak, yang penting kami bisa menikmati dulu jalannya.' Tapi sekarang kita lihat, akibatnya itu tidak jangka panjang, rusak karena banjir terus-menerus. Padahal Pak Edy enggak mau diaspal," jelasnya.

    Meski begitu, Guntur mengapresiasi progres pembangunan semenisasi yang kini sedang berjalan di beberapa titik. Namun, ia mencatat masih ada sekitar 15 kilometer jalan di kawasan tersebut yang belum tersentuh pembangunan beton.

    "Saya ke sana beberapa bulan lalu. Kebetulan saya orang Tabang, rupanya di sana itu sudah mulai disemen, tapi belum semua. Masih ada sekitar 15 kilometer yang belum selesai," ujarnya.

    Lebih lanjut, Guntur menegaskan bahwa luas wilayah Kutai Kartanegara seharusnya menjadi alasan kuat bagi Pemerintah Provinsi Kaltim untuk memberikan perhatian dan alokasi anggaran yang lebih besar. Meskipun jumlah penduduknya tidak sebanyak daerah lain, Kukar memiliki tantangan geografis yang berat dan membutuhkan penanganan infrastruktur yang berbeda.

    "Dari Samarinda ke Tabang saja bisa 8 sampai 9 jam lewat darat. Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sangat luas dan kompleks. Ini harus jadi fokus Gubernur dan Wakil Gubernur ke depannya," tegas Guntur.

    Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara, Guntur siap mendorong kebijakan afirmatif dan mendukung terobosan anggaran agar pembangunan infrastruktur, khususnya jalan di wilayah Hulu Kukar, bisa dituntaskan dengan pendekatan yang tepat.

    "Jangan lihat jumlah penduduk saja. Kita harus melihat luas wilayah dan perannya secara strategis di Kaltim. Kutai Kartanegara butuh perhatian ekstra," pungkasnya. (Adv)

    (Sf/Rs)