Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
DPRD Provinsi Kalimantan Timur
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, H Baba. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Hujan deras yang mengguyur Kota Balikpapan, atau yang akrab dijuluki Kota Minyak, pada Kamis (19/6/2025) kemarin, menyebabkan sejumlah kawasan tergenang air.
Kondisi ini tak pelak memicu kemacetan lalu lintas di beberapa titik strategis, menimbulkan antrean kendaraan dan mengganggu aktivitas warga.
Menyikapi genangan air yang melanda Balikpapan, Anggota DPRD Kalimantan Timur dari Kota Balikpapan, H. Baba, angkat bicara.
Menurutnya, fenomena ini menjadi sinyal penting bagi pemerintah untuk tidak mengabaikan persoalan drainase dan tata kelola air kota.
Ia menegaskan bahwa masalah ini memerlukan perhatian serius agar tidak terulang di kemudian hari.
Ia optimis bahwa genangan air di Balikpapan bersifat sementara. Ia memperkirakan bahwa air akan surut dalam kurun waktu satu hingga dua jam setelah hujan reda.
"Kalau hujan sudah reda, paling lama satu sampai dua jam air sudah habis. Saya bilang itu bukan banjir, tapi airnya memang sedang antri keluar ke selokan," jelas Ketua Komisi IV DPRD Kaltim tersebut, H Baba.
H Baba memastikan bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), seluruh daerah di Kaltim, termasuk Balikpapan, akan tetap menjadi prioritas perhatian.
Ia menekankan bahwa program-program pembangunan akan diselaraskan dengan visi dan rencana kerja Gubernur Kaltim demi kepentingan masyarakat.
"Saat ini saya lagi rapat bersama anggota RPJMD. Semua, 10 kabupaten/kota tentunya tetap akan menjadi perhatian dalam RPJMD. Nanti kita lihat bagaimana programnya Pak Gubernur. Kita menyamakan persepsi antara rencana Gubernur dan kebutuhan masyarakat di lapangan," terang H Baba.
Terkait rencana Gubernur Kaltim untuk mengeruk Sungai Mahakam dari sedimentasi, H Baba menyambut baik langkah tersebut. Ia menilai bahwa inisiatif ini sangat positif dan harus didukung oleh semua pihak.
Pengurukan sungai ini tidak hanya berpotensi menambah pendapatan daerah, tetapi juga diyakini mampu mengurangi potensi banjir di wilayah hilir sungai.
"Itu bagus untuk menambah pendapatan daerah. Salah satu cara mengurangi banjir juga. Kalau sungainya didalami, sedimennya dikeruk, air yang dari kota bisa lebih cepat turun ke sungai. Mengurangi banjir, pasti," pungkasnya. (Adv)
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
DPRD Provinsi Kalimantan Timur
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, H Baba. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Hujan deras yang mengguyur Kota Balikpapan, atau yang akrab dijuluki Kota Minyak, pada Kamis (19/6/2025) kemarin, menyebabkan sejumlah kawasan tergenang air.
Kondisi ini tak pelak memicu kemacetan lalu lintas di beberapa titik strategis, menimbulkan antrean kendaraan dan mengganggu aktivitas warga.
Menyikapi genangan air yang melanda Balikpapan, Anggota DPRD Kalimantan Timur dari Kota Balikpapan, H. Baba, angkat bicara.
Menurutnya, fenomena ini menjadi sinyal penting bagi pemerintah untuk tidak mengabaikan persoalan drainase dan tata kelola air kota.
Ia menegaskan bahwa masalah ini memerlukan perhatian serius agar tidak terulang di kemudian hari.
Ia optimis bahwa genangan air di Balikpapan bersifat sementara. Ia memperkirakan bahwa air akan surut dalam kurun waktu satu hingga dua jam setelah hujan reda.
"Kalau hujan sudah reda, paling lama satu sampai dua jam air sudah habis. Saya bilang itu bukan banjir, tapi airnya memang sedang antri keluar ke selokan," jelas Ketua Komisi IV DPRD Kaltim tersebut, H Baba.
H Baba memastikan bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), seluruh daerah di Kaltim, termasuk Balikpapan, akan tetap menjadi prioritas perhatian.
Ia menekankan bahwa program-program pembangunan akan diselaraskan dengan visi dan rencana kerja Gubernur Kaltim demi kepentingan masyarakat.
"Saat ini saya lagi rapat bersama anggota RPJMD. Semua, 10 kabupaten/kota tentunya tetap akan menjadi perhatian dalam RPJMD. Nanti kita lihat bagaimana programnya Pak Gubernur. Kita menyamakan persepsi antara rencana Gubernur dan kebutuhan masyarakat di lapangan," terang H Baba.
Terkait rencana Gubernur Kaltim untuk mengeruk Sungai Mahakam dari sedimentasi, H Baba menyambut baik langkah tersebut. Ia menilai bahwa inisiatif ini sangat positif dan harus didukung oleh semua pihak.
Pengurukan sungai ini tidak hanya berpotensi menambah pendapatan daerah, tetapi juga diyakini mampu mengurangi potensi banjir di wilayah hilir sungai.
"Itu bagus untuk menambah pendapatan daerah. Salah satu cara mengurangi banjir juga. Kalau sungainya didalami, sedimennya dikeruk, air yang dari kota bisa lebih cepat turun ke sungai. Mengurangi banjir, pasti," pungkasnya. (Adv)
(Sf/Rs)