Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
DPRD Provinsi Kalimantan Timur
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti Masrokan saat diwawancarai. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Damayanti Masrokan beri perhatian serius terhadap Keterbatasan pasokan air bersih di Balikpapan.
Menurut Ketua Fraksi PKB ini, Pemerintah Provinsi Kaltim harus menunjukkan komitmen kuat dalam menyelesaikan permasalahan Sungai Wain sebagai salah satu sumber air baku vital bagi warga Kota Beriman.
"Kita di Balikpapan ini termasuk kekurangan air. Di sisi lain, perkembangan kota juga sangat terbatas karena masalah air ini. Kita mendorong Pemerintah Provinsi segera menyelesaikan keberadaan Sungai Wain. Itu salah satu sumber (air)," ungkap Damayanti Senin (2/6/2025).
Adapun hambatan utama dalam pemanfaatan Sungai Wain adalah masalah perizinan. Hal itu dikarenakan kawasan Sungai Wain masuk dalam hutan lindung, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kerusakan habitat jika dieksploitasi untuk kebutuhan air bersih.
"Sekali lagi, itu terkendala karena perizinan, karena masuk hutan lindung. Ini kan agak repot," keluhnya.
Padahal, Damayanti menilai, Sungai Wain memiliki potensi besar untuk menjadi solusi jangka panjang bagi kebutuhan dasar air masyarakat Balikpapan.
"Padahal itu bisa jadi sumber air bagi warga Balikpapan," tambahnya.
Meskipun demikian, ia mengakui adanya dilema antara pemenuhan kebutuhan air dan pelestarian lingkungan.
"Tapi di sisi lain ada ketakutan, habitat di situ akan rusak. Jadi kita akan cari solusi terbaiknya, untuk kebutuhan airnya. Itu kebutuhan dasar untuk warga Balikpapan," katanya.
Damayanti menekankan adanya urgensi pemenuhan kebutuhan air bersih di Balikpapan, dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat, tentu kebutuhan air juga terus meningkat.
"Ini perlu sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pihak terkait lainnya untuk cari solusi, jadi dilema kita ini, bukan hanya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat tapi juga tetap menjaga kelestarian lingkungan," tutupnya. (Adv)
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
DPRD Provinsi Kalimantan Timur
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti Masrokan saat diwawancarai. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Damayanti Masrokan beri perhatian serius terhadap Keterbatasan pasokan air bersih di Balikpapan.
Menurut Ketua Fraksi PKB ini, Pemerintah Provinsi Kaltim harus menunjukkan komitmen kuat dalam menyelesaikan permasalahan Sungai Wain sebagai salah satu sumber air baku vital bagi warga Kota Beriman.
"Kita di Balikpapan ini termasuk kekurangan air. Di sisi lain, perkembangan kota juga sangat terbatas karena masalah air ini. Kita mendorong Pemerintah Provinsi segera menyelesaikan keberadaan Sungai Wain. Itu salah satu sumber (air)," ungkap Damayanti Senin (2/6/2025).
Adapun hambatan utama dalam pemanfaatan Sungai Wain adalah masalah perizinan. Hal itu dikarenakan kawasan Sungai Wain masuk dalam hutan lindung, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kerusakan habitat jika dieksploitasi untuk kebutuhan air bersih.
"Sekali lagi, itu terkendala karena perizinan, karena masuk hutan lindung. Ini kan agak repot," keluhnya.
Padahal, Damayanti menilai, Sungai Wain memiliki potensi besar untuk menjadi solusi jangka panjang bagi kebutuhan dasar air masyarakat Balikpapan.
"Padahal itu bisa jadi sumber air bagi warga Balikpapan," tambahnya.
Meskipun demikian, ia mengakui adanya dilema antara pemenuhan kebutuhan air dan pelestarian lingkungan.
"Tapi di sisi lain ada ketakutan, habitat di situ akan rusak. Jadi kita akan cari solusi terbaiknya, untuk kebutuhan airnya. Itu kebutuhan dasar untuk warga Balikpapan," katanya.
Damayanti menekankan adanya urgensi pemenuhan kebutuhan air bersih di Balikpapan, dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat, tentu kebutuhan air juga terus meningkat.
"Ini perlu sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pihak terkait lainnya untuk cari solusi, jadi dilema kita ini, bukan hanya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat tapi juga tetap menjaga kelestarian lingkungan," tutupnya. (Adv)
(Sf/Rs)