Agusriansyah Ridwan Beri Saran ini Agar Pariwisata di Kaltim Maju

    Seputarfakta.com - Maulana -

    DPRD Provinsi Kalimantan Timur

    09 Mei 2025 11:20 WIB

    Anggota DPRD Kaltim, Agusriansya Ridwan. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Agusriansyah Ridwan menginginkan adanya peningkatan sektor pariwisata di Benua Etam.

    Salah satu yang ditekankan oleh Agusriansyah Ridwan yakni membuat pola sinergi antara Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). 

    Kolaborasi ini, menurutnya sangat krusial untuk pengelolaan potensi wisata yang lebih profesional dan menguntungkan. Terutama untuk daerah tempat tinggalnya, yakni Kutai Timur.

    "Potensi pariwisata di wilayah-wilayah yang sudah memiliki Pokdarwis sangat layak untuk dikelola secara profit dengan bersinergi bersama BUMDes," kata Agus.

    Menurut Agusriansyah, pengelolaan potensi pariwisata secara profesional dengan orientasi keuntungan memerlukan kerjasama yang solid antara berbagai pihak. 

    Sinergi antara BUMDes sebagai pengelola usaha pariwisata dan Pokdarwis sebagai pelaksana teknis di lapangan diyakini akan menciptakan fondasi yang kuat bagi pertumbuhan pariwisata berbasis desa sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.

    "BUMDes dapat berperan sebagai pengelola usaha pariwisata, sementara Pokdarwis menjadi pelaksana teknis di lapangan. Kombinasi ini akan menjadi fondasi kokoh bagi pertumbuhan pariwisata berbasis desa," ujarnya.

    Namun, Agusriansyah mengakui bahwa realitas di lapangan menunjukkan banyak BUMDes yang belum sepenuhnya siap secara kelembagaan untuk bergerak di sektor pariwisata. 

    Beberapa di antaranya masih berkutat dengan masalah internal dan tata kelola keuangan. Di sisi lain, tak sedikit Pokdarwis yang berjalan sendiri dengan mengandalkan semangat sukarela tanpa adanya insentif yang memadai.

    Untuk mengatasi kendala tersebut, Agusriansyah mendesak pemerintah daerah untuk berperan aktif sebagai jembatan penghubung. Peran ini meliputi pemberian pelatihan, fasilitasi legalitas usaha, hingga penyusunan model bisnis terpadu.

    "Jangan dibiarkan berjalan sendiri-sendiri. Pemerintah harus menjadi katalisator," tegasnya.

    Agusriansyah meyakini bahwa sektor pariwisata dapat menjadi tulang punggung ekonomi alternatif di Kaltim di luar sektor pertambangan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Sementara itu, Wulan, seorang pegiat Pokdarwis di Desa Teluk Singkama, Kutai Timur, menyampaikan bahwa usaha pariwisata bagi banyak desa bukan hanya tentang menarik wisatawan, tetapi juga tentang menjaga martabat dan kemampuan mengelola potensi wisata serta budaya lokal.

    "Mimpi kami sederhana, asalkan kami diberi kepercayaan dan ruang untuk bekerja," ujar Wulan. (Adv)

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Agusriansyah Ridwan Beri Saran ini Agar Pariwisata di Kaltim Maju

    Seputarfakta.com - Maulana -

    DPRD Provinsi Kalimantan Timur

    09 Mei 2025 11:20 WIB

    Anggota DPRD Kaltim, Agusriansya Ridwan. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Agusriansyah Ridwan menginginkan adanya peningkatan sektor pariwisata di Benua Etam.

    Salah satu yang ditekankan oleh Agusriansyah Ridwan yakni membuat pola sinergi antara Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). 

    Kolaborasi ini, menurutnya sangat krusial untuk pengelolaan potensi wisata yang lebih profesional dan menguntungkan. Terutama untuk daerah tempat tinggalnya, yakni Kutai Timur.

    "Potensi pariwisata di wilayah-wilayah yang sudah memiliki Pokdarwis sangat layak untuk dikelola secara profit dengan bersinergi bersama BUMDes," kata Agus.

    Menurut Agusriansyah, pengelolaan potensi pariwisata secara profesional dengan orientasi keuntungan memerlukan kerjasama yang solid antara berbagai pihak. 

    Sinergi antara BUMDes sebagai pengelola usaha pariwisata dan Pokdarwis sebagai pelaksana teknis di lapangan diyakini akan menciptakan fondasi yang kuat bagi pertumbuhan pariwisata berbasis desa sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.

    "BUMDes dapat berperan sebagai pengelola usaha pariwisata, sementara Pokdarwis menjadi pelaksana teknis di lapangan. Kombinasi ini akan menjadi fondasi kokoh bagi pertumbuhan pariwisata berbasis desa," ujarnya.

    Namun, Agusriansyah mengakui bahwa realitas di lapangan menunjukkan banyak BUMDes yang belum sepenuhnya siap secara kelembagaan untuk bergerak di sektor pariwisata. 

    Beberapa di antaranya masih berkutat dengan masalah internal dan tata kelola keuangan. Di sisi lain, tak sedikit Pokdarwis yang berjalan sendiri dengan mengandalkan semangat sukarela tanpa adanya insentif yang memadai.

    Untuk mengatasi kendala tersebut, Agusriansyah mendesak pemerintah daerah untuk berperan aktif sebagai jembatan penghubung. Peran ini meliputi pemberian pelatihan, fasilitasi legalitas usaha, hingga penyusunan model bisnis terpadu.

    "Jangan dibiarkan berjalan sendiri-sendiri. Pemerintah harus menjadi katalisator," tegasnya.

    Agusriansyah meyakini bahwa sektor pariwisata dapat menjadi tulang punggung ekonomi alternatif di Kaltim di luar sektor pertambangan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Sementara itu, Wulan, seorang pegiat Pokdarwis di Desa Teluk Singkama, Kutai Timur, menyampaikan bahwa usaha pariwisata bagi banyak desa bukan hanya tentang menarik wisatawan, tetapi juga tentang menjaga martabat dan kemampuan mengelola potensi wisata serta budaya lokal.

    "Mimpi kami sederhana, asalkan kami diberi kepercayaan dan ruang untuk bekerja," ujar Wulan. (Adv)

    (Sf/Rs)