DPRD Kota Samarinda

    Sebut Pendidikan di Samarinda Tak Merata, Anhar Harap Ada Evaluasi Anggaran

    Seputarfakta.com - Umar Daud -

    DPRD Kota Samarinda

    25 Juni 2025 03:21 WIB

    Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Anhar (Foto : Umar Daud/Seputarfakta.com)

    Samrinda - Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar mengkritik kesenjangan alokasi anggaran pendidikan antara sekolah diperkotaan dan pinggiran Kota Samarinda.

    Menurutnya, ketimpangan ini cukup terlihat di kawasan Palaran hanya mendapat Rp10 miliar dari porsi anggaran pendidikan yang cukup besar di Samarinda. Hal ini tentu memperlebar kesenjangan kualitas pendidikan yang ada.

    "Padahal alokasi pendidikan khusus fisik tahun 2025 sekitar Rp317 miliar tapi Palaran hanya diberi Rp10 miliar untuk SD dan SMP," ujar Anhar, Rabu (25/6/2025).

    Ketimpangan ini lah membuat fasilitas penunjang pendidikan jauh dari kata mumpuni. Sehingga perlu evaluasi pengalokasian dana bagi sekolah.

    "Gedung tidak semerawut, fasilitas tidak lengkap, ini sangat jauh dari kata memadai," sebutnya.

    Lebih lanjut, Anhar dengan tegas menyebut, ketidaksetaraan ini justru yang mempengaruhi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Kurang layaknya gedung sekolah hingga minim fasilitas menimbulkan stigma sekolah favorit yang ada di tengah kota.

    "Ini lah yang membuka peluang praktik curang di sekolah, karena orang tua berlomba-lomba mencari sekolah dengan fasilitas terbaik. Maanya ada sekolah favori," tuturnya.

    Menurutnya, jika fasilitas penunjang hingga bangunan yang baik dipenuhi, maka para orang tua akan menganggap sekolah dimana pun sama. Maka pemerataan pendidikan baik di kota maupun wilayah pinggiran akan terpenuhi.

    "Jika fasilitas pendidikan bisa merata, untuk apa para orang tua pilih-pilih sekolah, kan sama saja," paprnya.

    Ia meminta Pemkot kembali membedah alokasi anggaran yang diperuntukan bagi pendidikan. Supaya mempercepat pemerataan pembangunan fisik sekolah untuk menghilangkan ketimpangan yang ada.

    "Masalah pendidikan kita tidak bisa menyalahkan masyarakat, tapi kita harus refleksi kegagalan dalam menyediakan infrastruktur pendidikan yang merata," pungkasnya. (Adv)

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    DPRD Kota Samarinda

    Sebut Pendidikan di Samarinda Tak Merata, Anhar Harap Ada Evaluasi Anggaran

    Seputarfakta.com - Umar Daud -

    DPRD Kota Samarinda

    25 Juni 2025 03:21 WIB

    Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Anhar (Foto : Umar Daud/Seputarfakta.com)

    Samrinda - Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar mengkritik kesenjangan alokasi anggaran pendidikan antara sekolah diperkotaan dan pinggiran Kota Samarinda.

    Menurutnya, ketimpangan ini cukup terlihat di kawasan Palaran hanya mendapat Rp10 miliar dari porsi anggaran pendidikan yang cukup besar di Samarinda. Hal ini tentu memperlebar kesenjangan kualitas pendidikan yang ada.

    "Padahal alokasi pendidikan khusus fisik tahun 2025 sekitar Rp317 miliar tapi Palaran hanya diberi Rp10 miliar untuk SD dan SMP," ujar Anhar, Rabu (25/6/2025).

    Ketimpangan ini lah membuat fasilitas penunjang pendidikan jauh dari kata mumpuni. Sehingga perlu evaluasi pengalokasian dana bagi sekolah.

    "Gedung tidak semerawut, fasilitas tidak lengkap, ini sangat jauh dari kata memadai," sebutnya.

    Lebih lanjut, Anhar dengan tegas menyebut, ketidaksetaraan ini justru yang mempengaruhi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Kurang layaknya gedung sekolah hingga minim fasilitas menimbulkan stigma sekolah favorit yang ada di tengah kota.

    "Ini lah yang membuka peluang praktik curang di sekolah, karena orang tua berlomba-lomba mencari sekolah dengan fasilitas terbaik. Maanya ada sekolah favori," tuturnya.

    Menurutnya, jika fasilitas penunjang hingga bangunan yang baik dipenuhi, maka para orang tua akan menganggap sekolah dimana pun sama. Maka pemerataan pendidikan baik di kota maupun wilayah pinggiran akan terpenuhi.

    "Jika fasilitas pendidikan bisa merata, untuk apa para orang tua pilih-pilih sekolah, kan sama saja," paprnya.

    Ia meminta Pemkot kembali membedah alokasi anggaran yang diperuntukan bagi pendidikan. Supaya mempercepat pemerataan pembangunan fisik sekolah untuk menghilangkan ketimpangan yang ada.

    "Masalah pendidikan kita tidak bisa menyalahkan masyarakat, tapi kita harus refleksi kegagalan dalam menyediakan infrastruktur pendidikan yang merata," pungkasnya. (Adv)

    (Sf/Rs)