Cari disini...
Seputarfakta.com - Umar Daud -
DPRD Kota Samarinda
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Muhammad Andriansyah (Foto : Umar Daud/Seputarfakata.com)
Samarinda - Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Muhammad Andriansyah mengatakan persoalan sampah masih menjadi tantangan di Kota Samarinda untuk dientaskan. Menurut dia, pengelolaan sampah perlu peran aktif masyarakat dan bukan tanggung jawab pemerintah maupun komunitas tertentu saja.
Ia menyoroti, timbunan sampah mencapai 615 ton per hari di Samarinda. Karena itu, dirinya mengajak masyarakat mengelolan sampah secara berkelanjutan agar menjaga lingkungan disetiap sudut Kota Tepian.
"Kebersihan masalah kita bersama, artinya semua harus terlibat. Ini soal kesadaran secara kolektif, bagaimana kita menjaga lingkungan," ujar pria yang karip disapa Aan, Senin (7/7/2025).
Ia menilai, kunci utama dalam menekan timbunan sampah yang terus meningkat di Samarinda, dimulai dari pemilahan sampah rumah tangga. Langkah ini diyakini dapat mengurangi volume sampah lebih mudah dan efisien.
"Dengan membiasakan pemilahan sampah kita bisa menekan penambahan sampah setiap harinya, misalnya ada yang terbuang ke TPA dan ada yang masuk ke bank sampah. Jadi pengelolaannya jelas," paparnya.
Kendati demikian, untuk menanamkan kebiasaan pengelolaan sampah perlu dibarengi edukasi dari pemerintah pula. Sebab, tanpa adanya sosialisasi yang baik tentu sistem pengaturan sampah tidak bakal berjalan.
"Jika masyarakat tidak diberikan pemahaman pentingnya mengelola sampah secara mandiri tentu tidak akan berjalan mulus, makanya perlu sesoalisasi dan mengedukasi masyarakat," pungkasnya. (Adv)
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Umar Daud -
DPRD Kota Samarinda
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Muhammad Andriansyah (Foto : Umar Daud/Seputarfakata.com)
Samarinda - Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Muhammad Andriansyah mengatakan persoalan sampah masih menjadi tantangan di Kota Samarinda untuk dientaskan. Menurut dia, pengelolaan sampah perlu peran aktif masyarakat dan bukan tanggung jawab pemerintah maupun komunitas tertentu saja.
Ia menyoroti, timbunan sampah mencapai 615 ton per hari di Samarinda. Karena itu, dirinya mengajak masyarakat mengelolan sampah secara berkelanjutan agar menjaga lingkungan disetiap sudut Kota Tepian.
"Kebersihan masalah kita bersama, artinya semua harus terlibat. Ini soal kesadaran secara kolektif, bagaimana kita menjaga lingkungan," ujar pria yang karip disapa Aan, Senin (7/7/2025).
Ia menilai, kunci utama dalam menekan timbunan sampah yang terus meningkat di Samarinda, dimulai dari pemilahan sampah rumah tangga. Langkah ini diyakini dapat mengurangi volume sampah lebih mudah dan efisien.
"Dengan membiasakan pemilahan sampah kita bisa menekan penambahan sampah setiap harinya, misalnya ada yang terbuang ke TPA dan ada yang masuk ke bank sampah. Jadi pengelolaannya jelas," paparnya.
Kendati demikian, untuk menanamkan kebiasaan pengelolaan sampah perlu dibarengi edukasi dari pemerintah pula. Sebab, tanpa adanya sosialisasi yang baik tentu sistem pengaturan sampah tidak bakal berjalan.
"Jika masyarakat tidak diberikan pemahaman pentingnya mengelola sampah secara mandiri tentu tidak akan berjalan mulus, makanya perlu sesoalisasi dan mengedukasi masyarakat," pungkasnya. (Adv)
(Sf/Rs)