Cari disini...
Seputarfakta.com – Umar Daud -
DPRD Kota Samarinda
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sei Puji Astuti (Foto : Umar Daud/seputarfakta.com)
Samarinda – Fenomena menikah sederhana tengah menjadi tren dikalangan masyarakat. Hal ini pun memantik perhatian Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti.
Ia memuji, sikap anak muda memilih menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) dengan sesederhana mungkin. Sebab, hal ini menunjukan kemandirian dan kedewasaan seseorang dalam mengelola finansial pascamenikah. Sehingga, risiko pertikaian rumah tangga yang dipacu faktor ekonomi dapat diminimalisir.
“Tidak sedikit perceraian dilatari faktor ekonomi. Kita patut apresiasi langkah anak muda yang berani menikah dengan sederhana. Ini menandakan bahwa anak muda tersebut mampu mengelola keuangannya secara mandiri,” ujar Sri Puji, Rabu (13/8/2025).
Apalagi, lanjut dia, ikatan pernikahan tidak sekedar mengikat hubungan secara resmi saja, namun juga mempersiapkan berbagai kebutuhan jangka panjang, seperti sandang, pangan dan papan.
Hal ini agar memastikan tidak terjadi ketimpangan ekonomi dikalangan masyarakat dan berpotensi meningkatnya angka perceraian maupun kemiskinan di Kota Samarinda.
“Terpenting itu kehidupan setelah menikah. Jika setelah menikah tidak memiliki keuangan yang stabil atau tidak punya rumah ya akan percuma,” tegasnya.
Meski begitu, ia berharap, fenomena menikah sederhana tidak sekedar ikut ajang tren belaka saja, melainkan menjadi percontohan menikah tidak harus mewah melainkan bagaimana kehidupan pascamenikah nantinya.
“jangan hanya mengikuti tren saja ya, tapi ini suatu gebrakan bagaimana anak muda saat ini bijak mengukur kemampuan finansialnya,” pungkasnya. (Adv)
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com – Umar Daud -
DPRD Kota Samarinda
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sei Puji Astuti (Foto : Umar Daud/seputarfakta.com)
Samarinda – Fenomena menikah sederhana tengah menjadi tren dikalangan masyarakat. Hal ini pun memantik perhatian Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti.
Ia memuji, sikap anak muda memilih menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) dengan sesederhana mungkin. Sebab, hal ini menunjukan kemandirian dan kedewasaan seseorang dalam mengelola finansial pascamenikah. Sehingga, risiko pertikaian rumah tangga yang dipacu faktor ekonomi dapat diminimalisir.
“Tidak sedikit perceraian dilatari faktor ekonomi. Kita patut apresiasi langkah anak muda yang berani menikah dengan sederhana. Ini menandakan bahwa anak muda tersebut mampu mengelola keuangannya secara mandiri,” ujar Sri Puji, Rabu (13/8/2025).
Apalagi, lanjut dia, ikatan pernikahan tidak sekedar mengikat hubungan secara resmi saja, namun juga mempersiapkan berbagai kebutuhan jangka panjang, seperti sandang, pangan dan papan.
Hal ini agar memastikan tidak terjadi ketimpangan ekonomi dikalangan masyarakat dan berpotensi meningkatnya angka perceraian maupun kemiskinan di Kota Samarinda.
“Terpenting itu kehidupan setelah menikah. Jika setelah menikah tidak memiliki keuangan yang stabil atau tidak punya rumah ya akan percuma,” tegasnya.
Meski begitu, ia berharap, fenomena menikah sederhana tidak sekedar ikut ajang tren belaka saja, melainkan menjadi percontohan menikah tidak harus mewah melainkan bagaimana kehidupan pascamenikah nantinya.
“jangan hanya mengikuti tren saja ya, tapi ini suatu gebrakan bagaimana anak muda saat ini bijak mengukur kemampuan finansialnya,” pungkasnya. (Adv)
(Sf/Rs)