Cari disini...
Seputarfakta.com – Tria -
DPRD Kota Samarinda
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Andriansyah. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)
Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Andriansyah menyoroti krisis sampah yang dinilai mengkhawatirkan di kota ini dan mendesak pemerintah untuk mengambil langkah konkret serta keterlibatan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa program kebersihan harus berjalan lebih efektif dan tidak hanya bergantung pada pemerintah semata.
“Tentu kita berharap program kebersihan Samarinda bisa berjalan dengan baik, tetapi ini bukan hanya tugas pemerintah. Masyarakat juga harus memiliki kesadaran untuk ikut serta dalam pengelolaan sampah,” ujar Andriansyah.
Menurutnya, pengelolaan sampah yang tidak efektif dapat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Sampah yang terus menumpuk tanpa penanganan yang tepat berpotensi menimbulkan berbagai masalah, termasuk banjir dan pencemaran udara.
Saat ini, produksi sampah di Samarinda mencapai sekitar 600 ton perharinya. Menurut dia, bukan hal tidak mungkin angka tersebut akan bertambah seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk.
Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) setiap 21 Februari seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah di Samarinda.
Andriansyah menekankan perlunya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat agar masalah ini dapat ditangani secara komprehensif.
“Kita perlu sistem yang lebih tertata dan dukungan dari semua elemen agar persoalan sampah ini bisa ditangani dengan lebih baik,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pentingnya regulasi yang lebih ketat serta sanksi bagi pelanggar aturan kebersihan. Selain itu, kebiasaan memilah sampah dari rumah dan mendukung program daur ulang juga harus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Kalau semua orang punya kesadaran memilah sampah sejak dari rumah, tentu lingkungan kita akan lebih bersih dan sehat,” tegasnya.
Dengan jumlah sampah yang terus meningkat setiap tahunnya, Politisi Parta Demokrat ini meminta pemerintah kota untuk segera melakukan evaluasi terhadap sistem pengelolaan sampah yang ada serta mencari solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan peringatan tahunan seperti HPSN. Harus ada langkah konkret dan inovasi agar Samarinda bisa menjadi kota yang lebih bersih dan nyaman,” pungkas Andriansyah. (Adv)
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com – Tria -
DPRD Kota Samarinda
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Andriansyah. (Foto: Tria/Seputarfakta.com)
Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Andriansyah menyoroti krisis sampah yang dinilai mengkhawatirkan di kota ini dan mendesak pemerintah untuk mengambil langkah konkret serta keterlibatan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa program kebersihan harus berjalan lebih efektif dan tidak hanya bergantung pada pemerintah semata.
“Tentu kita berharap program kebersihan Samarinda bisa berjalan dengan baik, tetapi ini bukan hanya tugas pemerintah. Masyarakat juga harus memiliki kesadaran untuk ikut serta dalam pengelolaan sampah,” ujar Andriansyah.
Menurutnya, pengelolaan sampah yang tidak efektif dapat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Sampah yang terus menumpuk tanpa penanganan yang tepat berpotensi menimbulkan berbagai masalah, termasuk banjir dan pencemaran udara.
Saat ini, produksi sampah di Samarinda mencapai sekitar 600 ton perharinya. Menurut dia, bukan hal tidak mungkin angka tersebut akan bertambah seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk.
Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) setiap 21 Februari seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah di Samarinda.
Andriansyah menekankan perlunya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat agar masalah ini dapat ditangani secara komprehensif.
“Kita perlu sistem yang lebih tertata dan dukungan dari semua elemen agar persoalan sampah ini bisa ditangani dengan lebih baik,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pentingnya regulasi yang lebih ketat serta sanksi bagi pelanggar aturan kebersihan. Selain itu, kebiasaan memilah sampah dari rumah dan mendukung program daur ulang juga harus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Kalau semua orang punya kesadaran memilah sampah sejak dari rumah, tentu lingkungan kita akan lebih bersih dan sehat,” tegasnya.
Dengan jumlah sampah yang terus meningkat setiap tahunnya, Politisi Parta Demokrat ini meminta pemerintah kota untuk segera melakukan evaluasi terhadap sistem pengelolaan sampah yang ada serta mencari solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan peringatan tahunan seperti HPSN. Harus ada langkah konkret dan inovasi agar Samarinda bisa menjadi kota yang lebih bersih dan nyaman,” pungkas Andriansyah. (Adv)
(Sf/Rs)