DPRD Kota Samarinda

    Bentuk Kecamatan Tangguh Bencana, DPRD Dorong Kawasan Rawan Banjir dan Longsor

    Seputarfakta.com - Umar Daud -

    DPRD Kota Samarinda

    27 Juli 2025 08:52 WIB

    Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar (Foto: Umar Daud/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, mengimbau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda mengintensifkan mitigasi bencana dari tingkat kecamatan.

    Hal ini disampaikannya setelah melakukan rapat kerja bersama BPBD Kota Samarinda belum lama ini. Menurut Deni, perencanaan pencegahan kawasan rawan bencana perlu dimasifkan dari tingkat bawah guna menciptakan wilayah yang tanggu menghadapi bencana.

    Sebab, dirinya menyebut, bencana alam tidak bisa diprediksi kapan dan di mana pun akan terjadi. Sehingga perlu membekali setiap wilayah di Samarinda siap menghadapi segala situasi kapan pun.

    "Terpenting adalah BPBD harus sering terjun langsung kelapangan, memberikan pembekalan penanggulangan bencana disetiap daerah per kecamatan, sehingga tercipta kecamatan tanggu bencana," ujar Deni.

    Terlebih, lanjut dia, sebagian besar dari 10 kecamatan yang ada di Samarinda masih minim peralatan yang memadai dalam menghadapi situasi terjadinya bencana alam.

    Hal ini pun menjadi perhatian serius Komisi III DPRD Samarinda. Karena itu, Deni menyampaikan, perlunya didukung anggaran yang memadai dan perencanaan yang memadai bagi setiap mitigasi bencana.

    "Ini salah satu program yang untuk memperkuat kesiapsiagaan di masing-masing kecamatan, tapi perlu didukung anggaran yang memadai," paparnya.

    "Kita semua juga tahu dari 10 kecamatan tidak semua memiliki sarana dan prasaran yang memadai makanya perlu kita evaluasi," sambungnya.

    Ia juga menegaskan, fakta Samarinda kerap terjadinya banjir dan longsor mendorong pencegahan bencana alam menjadi prioritas utama di Samarinda. Baik sebelum, pada saat kejadian hingga pascabencana harus disusun secara sistematis.

    "Sudah banyak kejadian hingga memakan korban, artinya tidak hanya saat terjadi saja tapi setelah bencana seluruh rangkaian ini harus kita pikirkan bersama," pungkasnya. (Adv)

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    DPRD Kota Samarinda

    Bentuk Kecamatan Tangguh Bencana, DPRD Dorong Kawasan Rawan Banjir dan Longsor

    Seputarfakta.com - Umar Daud -

    DPRD Kota Samarinda

    27 Juli 2025 08:52 WIB

    Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar (Foto: Umar Daud/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, mengimbau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda mengintensifkan mitigasi bencana dari tingkat kecamatan.

    Hal ini disampaikannya setelah melakukan rapat kerja bersama BPBD Kota Samarinda belum lama ini. Menurut Deni, perencanaan pencegahan kawasan rawan bencana perlu dimasifkan dari tingkat bawah guna menciptakan wilayah yang tanggu menghadapi bencana.

    Sebab, dirinya menyebut, bencana alam tidak bisa diprediksi kapan dan di mana pun akan terjadi. Sehingga perlu membekali setiap wilayah di Samarinda siap menghadapi segala situasi kapan pun.

    "Terpenting adalah BPBD harus sering terjun langsung kelapangan, memberikan pembekalan penanggulangan bencana disetiap daerah per kecamatan, sehingga tercipta kecamatan tanggu bencana," ujar Deni.

    Terlebih, lanjut dia, sebagian besar dari 10 kecamatan yang ada di Samarinda masih minim peralatan yang memadai dalam menghadapi situasi terjadinya bencana alam.

    Hal ini pun menjadi perhatian serius Komisi III DPRD Samarinda. Karena itu, Deni menyampaikan, perlunya didukung anggaran yang memadai dan perencanaan yang memadai bagi setiap mitigasi bencana.

    "Ini salah satu program yang untuk memperkuat kesiapsiagaan di masing-masing kecamatan, tapi perlu didukung anggaran yang memadai," paparnya.

    "Kita semua juga tahu dari 10 kecamatan tidak semua memiliki sarana dan prasaran yang memadai makanya perlu kita evaluasi," sambungnya.

    Ia juga menegaskan, fakta Samarinda kerap terjadinya banjir dan longsor mendorong pencegahan bencana alam menjadi prioritas utama di Samarinda. Baik sebelum, pada saat kejadian hingga pascabencana harus disusun secara sistematis.

    "Sudah banyak kejadian hingga memakan korban, artinya tidak hanya saat terjadi saja tapi setelah bencana seluruh rangkaian ini harus kita pikirkan bersama," pungkasnya. (Adv)

    (Sf/Rs)