Cari disini...
Seputarfakta.com - Umar Daud -
DPRD Kota Samarinda
Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Yacob Pangedongan (Foto : Umar Daud/Seputarfakta.com)
Samarinda - Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Yakob Pangedongan menyoroti pengelolaan yayasan penitipan anak yatim piatu dan lansia yang ada di Kota Samarinda. Menurut dia, perlu pengawasan yang ketat terhadap keberadaan panti asuhan yang ada.
Yakob menyebut, maraknya kekerasan anak di Samarinda, tidak bisa diabaikan. Sebab, hal ini menjadi indikator lemahnya perlindungan terhadap anak diberbagai lini, terutama di lembaga panti asuhan.
"Ini cerminan kita bagaimana lemahnya perhatian terhadap perlingdungan anak," ujar Yakob, Selasa (15/7/2025).
Terlebih, kata dia, lembaga pengasuh yang mestinya menjadi tempat perlindungan bagi anak, justru mendapat perlakuan kekerasan. Hal ini berdasarkan laporan masuk ke lembaga legislatif.
"Tempat yang seharusnya mereka (anak) mendapat perlindungan, malahan menjadi tempat yang memberikan trauma," tuturnya.
Karena itu, dirinya mendesak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait memberikan perhatian khusus terhadap tata kelola panti asuhan di Samarinda. Pendirian lembaga harus memenuhi beberapa unsur guna menghindari kejadian kekerasan terhadap anak.
"Ini tidak boleh dibiarkan terus-menerus, karena ini untuk memberikan keamanan bagi anak," terangnya.
Ia menegaskan, pihak DPRD akan mengambil langkah konkrit untuk penguatan kebijakan terhadap perlindungan anak.
"Jangan ada kejadian baru ditindak, kita harus mencegahnya secepat mungkin. Maka perlu kebijakan yang konkrit agar hal serupa tidak kembali terjadi," pungkasnya. (Adv)
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Umar Daud -
DPRD Kota Samarinda
Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Yacob Pangedongan (Foto : Umar Daud/Seputarfakta.com)
Samarinda - Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Yakob Pangedongan menyoroti pengelolaan yayasan penitipan anak yatim piatu dan lansia yang ada di Kota Samarinda. Menurut dia, perlu pengawasan yang ketat terhadap keberadaan panti asuhan yang ada.
Yakob menyebut, maraknya kekerasan anak di Samarinda, tidak bisa diabaikan. Sebab, hal ini menjadi indikator lemahnya perlindungan terhadap anak diberbagai lini, terutama di lembaga panti asuhan.
"Ini cerminan kita bagaimana lemahnya perhatian terhadap perlingdungan anak," ujar Yakob, Selasa (15/7/2025).
Terlebih, kata dia, lembaga pengasuh yang mestinya menjadi tempat perlindungan bagi anak, justru mendapat perlakuan kekerasan. Hal ini berdasarkan laporan masuk ke lembaga legislatif.
"Tempat yang seharusnya mereka (anak) mendapat perlindungan, malahan menjadi tempat yang memberikan trauma," tuturnya.
Karena itu, dirinya mendesak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait memberikan perhatian khusus terhadap tata kelola panti asuhan di Samarinda. Pendirian lembaga harus memenuhi beberapa unsur guna menghindari kejadian kekerasan terhadap anak.
"Ini tidak boleh dibiarkan terus-menerus, karena ini untuk memberikan keamanan bagi anak," terangnya.
Ia menegaskan, pihak DPRD akan mengambil langkah konkrit untuk penguatan kebijakan terhadap perlindungan anak.
"Jangan ada kejadian baru ditindak, kita harus mencegahnya secepat mungkin. Maka perlu kebijakan yang konkrit agar hal serupa tidak kembali terjadi," pungkasnya. (Adv)
(Sf/Rs)