DPRD Kota Balikpapan

    BBM Diduga Picu Kerusakan Kendaraan, DPRD Balikpapan Desak Pengawasan Lebih Ketat

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    DPRD Kota Balikpapan

    13 April 2025 08:35 WIB

    Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah saat melakukan kunjungan lapangan ke Pertamina Patra Niaga, beberapa waktu lalu (9/4/2025). (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)

    Balikpapan – Keluhan masyarakat Balikpapan terkait dugaan buruknya kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU khususnya di Kota Balikpapan mulai mendapat perhatian serius dari DPRD Kota Balikpapan.

    Pasalnya, kerusakan kendaraan setelah pengisian BBM dilaporkan terjadi berulang kali dan menimbulkan keresahan di kalangan warga.

    Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, menegaskan bahwa pengawasan terhadap kualitas BBM tidak bisa hanya dilakukan secara internal oleh SPBU atau pihak Pertamina saja. Ia menyarankan agar ada keterlibatan lembaga independen (pihak ketiga) serta pengawasan langsung dari DPRD untuk memastikan prosesnya berjalan transparan dan objektif.

    Hal ini dilakukan agar hasil yang diperiksa benar-benar terbuka tanpa ada yang ditutup. Karena ini untuk kepentingan banyak orang.

    “Kami tidak mau ini hanya jadi formalitas belaka. Kalau ditemukan kelalaian atau pencemaran dalam distribusi BBM, maka harus ada pertanggungjawaban. Tidak boleh dibiarkan masyarakat terus-menerus dirugikan,” ucap Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Minggu (13/4/2025).

    Menurutnya, BBM merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa dihindari oleh masyarakat. Warga tetap harus membeli BBM meski kualitasnya merugikan. Hal ini, lanjut Fauzi, berpotensi memicu ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah dan penyedia layanan BBM.

    Sejumlah warga sebelumnya mengeluhkan mobil dan motor mereka mengalami gangguan teknis setelah melakukan mengisian BBM di beberapa SPBU. Hingga kini, belum ada penjelasan terbuka dari pihak terkait, termasuk dari Pertamina sebagai penyalur resmi.

    “Sebelumnya pihaknya hanya menyatakan bahwa BBM yang ada saat ini sesuai dengan standar, setelah melakukan investigasi dengan pihak kepolisian,” lanjutnya.

    Sebagai tindak lanjut, Komisi II DPRD telah melakukan kunjungan ke kantor Pertamina Patra Niaga di Balikpapan. Dalam pertemuan tersebut, DPRD mendesak Pertamina untuk segera melakukan evaluasi terhadap sistem distribusi dan pengawasan internal, serta memberikan penjelasan kepada publik. DPRD juga memastikan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.

    “Masyarakat berhak mendapatkan BBM yang aman, berkualitas, dan tidak merugikan. Ini tanggung jawab kita bersama,” paparnya.

    Diberitakan sebelumnya, pihak Pertamina melalui Sales Area Manager Retail Kaltimut PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Henry Eko mengatakan, bahwa pihaknya sudah memeriksa sampel BBM dari SPBU, tangki pendam, hingga ke depo. Hasil awal menunjukkan kualitas BBM masih baik dan sesuai standar.

    “Kami juga tengah mengambil sampel dari bengkel-bengkel untuk menelusuri penyebab pasti gangguan kendaraan yang dilaporkan masyarakat,” tambah Henry Eko.

    Bahkan kata dia, perubahan warna pada BBM bukan berarti ada penurunan kualitas, melainkan penanda identifikasi produk.

    “BBM yang disalurkan di SPBU Balikpapan masih aman dan memenuhi standar operasional,” tuturnya.

    Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan investigasi guna mencari akar permasalahannya. (Adv)

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    DPRD Kota Balikpapan

    BBM Diduga Picu Kerusakan Kendaraan, DPRD Balikpapan Desak Pengawasan Lebih Ketat

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    DPRD Kota Balikpapan

    13 April 2025 08:35 WIB

    Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah saat melakukan kunjungan lapangan ke Pertamina Patra Niaga, beberapa waktu lalu (9/4/2025). (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)

    Balikpapan – Keluhan masyarakat Balikpapan terkait dugaan buruknya kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU khususnya di Kota Balikpapan mulai mendapat perhatian serius dari DPRD Kota Balikpapan.

    Pasalnya, kerusakan kendaraan setelah pengisian BBM dilaporkan terjadi berulang kali dan menimbulkan keresahan di kalangan warga.

    Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, menegaskan bahwa pengawasan terhadap kualitas BBM tidak bisa hanya dilakukan secara internal oleh SPBU atau pihak Pertamina saja. Ia menyarankan agar ada keterlibatan lembaga independen (pihak ketiga) serta pengawasan langsung dari DPRD untuk memastikan prosesnya berjalan transparan dan objektif.

    Hal ini dilakukan agar hasil yang diperiksa benar-benar terbuka tanpa ada yang ditutup. Karena ini untuk kepentingan banyak orang.

    “Kami tidak mau ini hanya jadi formalitas belaka. Kalau ditemukan kelalaian atau pencemaran dalam distribusi BBM, maka harus ada pertanggungjawaban. Tidak boleh dibiarkan masyarakat terus-menerus dirugikan,” ucap Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Minggu (13/4/2025).

    Menurutnya, BBM merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa dihindari oleh masyarakat. Warga tetap harus membeli BBM meski kualitasnya merugikan. Hal ini, lanjut Fauzi, berpotensi memicu ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah dan penyedia layanan BBM.

    Sejumlah warga sebelumnya mengeluhkan mobil dan motor mereka mengalami gangguan teknis setelah melakukan mengisian BBM di beberapa SPBU. Hingga kini, belum ada penjelasan terbuka dari pihak terkait, termasuk dari Pertamina sebagai penyalur resmi.

    “Sebelumnya pihaknya hanya menyatakan bahwa BBM yang ada saat ini sesuai dengan standar, setelah melakukan investigasi dengan pihak kepolisian,” lanjutnya.

    Sebagai tindak lanjut, Komisi II DPRD telah melakukan kunjungan ke kantor Pertamina Patra Niaga di Balikpapan. Dalam pertemuan tersebut, DPRD mendesak Pertamina untuk segera melakukan evaluasi terhadap sistem distribusi dan pengawasan internal, serta memberikan penjelasan kepada publik. DPRD juga memastikan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.

    “Masyarakat berhak mendapatkan BBM yang aman, berkualitas, dan tidak merugikan. Ini tanggung jawab kita bersama,” paparnya.

    Diberitakan sebelumnya, pihak Pertamina melalui Sales Area Manager Retail Kaltimut PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Henry Eko mengatakan, bahwa pihaknya sudah memeriksa sampel BBM dari SPBU, tangki pendam, hingga ke depo. Hasil awal menunjukkan kualitas BBM masih baik dan sesuai standar.

    “Kami juga tengah mengambil sampel dari bengkel-bengkel untuk menelusuri penyebab pasti gangguan kendaraan yang dilaporkan masyarakat,” tambah Henry Eko.

    Bahkan kata dia, perubahan warna pada BBM bukan berarti ada penurunan kualitas, melainkan penanda identifikasi produk.

    “BBM yang disalurkan di SPBU Balikpapan masih aman dan memenuhi standar operasional,” tuturnya.

    Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan investigasi guna mencari akar permasalahannya. (Adv)

    (Sf/Rs)