DPRD Kota Balikpapan

    Anggota DPRD Balikpapan Sebut Posyandu Disiapkan jadi Pusat Layanan Kesehatan Keluarga

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    DPRD Kota Balikpapan

    09 Juni 2025 07:05 WIB

    Anggota Komisi I DPRD Balikpapan, Muhammad Najib. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)

    Balikpapan – Posyandu kini tak lagi identik hanya dengan pelayanan untuk balita. Di Balikpapan, lembaga layanan dasar ini sedang didorong untuk bertransformasi menjadi pusat kesehatan keluarga yang menjangkau semua kelompok usia, termasuk para lanjut usia (lansia).

    Dorongan ini datang dari Anggota Komisi I DPRD Balikpapan, Muhammad Najib, yang menilai sudah saatnya Posyandu mengembangkan perannya agar lebih inklusif dan adaptif terhadap perubahan demografi masyarakat.

    “Selama ini posyandu lebih dikenal sebagai tempat pelayanan balita. Padahal, secara fungsi, posyandu juga bisa melayani lansia. Dan itu mulai kita dorong agar bisa berjalan maksimal,” ucap Najib sapaan akrabnya saat dihubungi awak media, Senin (9/6/2025).

    Beberapa fasilitas kesehatan seperti puskesmas telah memulai langkah ini, dengan menyediakan layanan khusus untuk lansia seperti pemeriksaan diabetes, jantung, serta program senam rutin.

    Inisiatif ini dinilai sejalan dengan upaya pencegahan penyakit degeneratif dan mendukung hidup sehat di usia lanjut.

    “Layanan untuk lansia ini juga menjadi bagian dari program besar dalam menciptakan masyarakat sehat. Kalau kesehatan lansia terjaga, otomatis beban layanan kesehatan pun berkurang dan kualitas hidup mereka meningkat,” jelas Politisi PDI Perjuangan.

    Najib menambahkan, meski belum ada regulasi yang secara tegas mengatur kewajiban layanan lansia di posyandu, pelaksanaannya mulai tampak di lapangan. 

    Untuk memperkuat langkah ini, ia mengusulkan agar Kota Balikpapan merancang dan mendorong program Kota Layak Lansia, sebagai kelanjutan dari inisiatif Kota Layak Anak yang sudah lebih dulu berjalan.

    “Untuk penyandang disabilitas kita sudah mulai perhatian, seperti dengan pengadaan trotoar ramah disabilitas. Sekarang, lansia juga harus kita beri perhatian yang sama. Karena mereka bagian dari keluarga yang perlu kita jaga kualitas hidupnya,” tegasnya.

    Transformasi Posyandu menjadi layanan lintas usia ini bukan hanya soal memperluas cakupan layanan kesehatan, tetapi juga mencerminkan perubahan cara pandang terhadap peran masyarakat dalam menjaga kesehatan bersama dari generasi muda hingga yang paling sepuh. (Adv)

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    DPRD Kota Balikpapan

    Anggota DPRD Balikpapan Sebut Posyandu Disiapkan jadi Pusat Layanan Kesehatan Keluarga

    Seputarfakta.com - Maya Sari -

    DPRD Kota Balikpapan

    09 Juni 2025 07:05 WIB

    Anggota Komisi I DPRD Balikpapan, Muhammad Najib. (Foto: Maya Sari/Seputarfakta.com)

    Balikpapan – Posyandu kini tak lagi identik hanya dengan pelayanan untuk balita. Di Balikpapan, lembaga layanan dasar ini sedang didorong untuk bertransformasi menjadi pusat kesehatan keluarga yang menjangkau semua kelompok usia, termasuk para lanjut usia (lansia).

    Dorongan ini datang dari Anggota Komisi I DPRD Balikpapan, Muhammad Najib, yang menilai sudah saatnya Posyandu mengembangkan perannya agar lebih inklusif dan adaptif terhadap perubahan demografi masyarakat.

    “Selama ini posyandu lebih dikenal sebagai tempat pelayanan balita. Padahal, secara fungsi, posyandu juga bisa melayani lansia. Dan itu mulai kita dorong agar bisa berjalan maksimal,” ucap Najib sapaan akrabnya saat dihubungi awak media, Senin (9/6/2025).

    Beberapa fasilitas kesehatan seperti puskesmas telah memulai langkah ini, dengan menyediakan layanan khusus untuk lansia seperti pemeriksaan diabetes, jantung, serta program senam rutin.

    Inisiatif ini dinilai sejalan dengan upaya pencegahan penyakit degeneratif dan mendukung hidup sehat di usia lanjut.

    “Layanan untuk lansia ini juga menjadi bagian dari program besar dalam menciptakan masyarakat sehat. Kalau kesehatan lansia terjaga, otomatis beban layanan kesehatan pun berkurang dan kualitas hidup mereka meningkat,” jelas Politisi PDI Perjuangan.

    Najib menambahkan, meski belum ada regulasi yang secara tegas mengatur kewajiban layanan lansia di posyandu, pelaksanaannya mulai tampak di lapangan. 

    Untuk memperkuat langkah ini, ia mengusulkan agar Kota Balikpapan merancang dan mendorong program Kota Layak Lansia, sebagai kelanjutan dari inisiatif Kota Layak Anak yang sudah lebih dulu berjalan.

    “Untuk penyandang disabilitas kita sudah mulai perhatian, seperti dengan pengadaan trotoar ramah disabilitas. Sekarang, lansia juga harus kita beri perhatian yang sama. Karena mereka bagian dari keluarga yang perlu kita jaga kualitas hidupnya,” tegasnya.

    Transformasi Posyandu menjadi layanan lintas usia ini bukan hanya soal memperluas cakupan layanan kesehatan, tetapi juga mencerminkan perubahan cara pandang terhadap peran masyarakat dalam menjaga kesehatan bersama dari generasi muda hingga yang paling sepuh. (Adv)

    (Sf/Rs)