Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar, Ahmad Yani. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)
Tenggarong - Ketua DPRD Kukar, Ahmad Yani menyebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 mendatang diprediksi mengalami penurunan.
Yani mengatakan APBD yang tadinya sekitar Rp12 triliun diperkirakan hanya mencapai Rp7,5 triliun. Tetapi angka tersebut belum dapat dipastikan dan bisa saja berubah, sebab menyesuaikan aturan perundang-undangan dan kebijakan Kementerian Keuangan RI.
“Ini hanya prediksi, kalau memang itu benar, kita akan fokus kepada program prioritas,” kata Yani, Senin (27/8/2025).
Ia menilai, jika APBD pada 2026 benar-benar mengalami penurunan, maka hal tersebut bukan tantangan besar bagi pembangunan di Kukar.
Kata dia, pemerintah daerah (pemda) akan tetap fokus menjalankan program-program prioritas yang sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Kalau ada pengurangan anggaran itu harus dioptimalkan supaya bermanfaat. Prioritas pembangunan utama ada di infrastruktur. Pembangunan tingkat kabupaten, kecamatan sampai ke RT harus diperhatikan supaya semua rata,” sebutnya.
Dirinya menegaskan DPRD dan pemda akan tetap bersinergi dan mengawal program penting mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, hingga pengentasan kemiskinan.
“Semua sudah kami bahas dan akan menjadi agenda besar pemda, kita berkomitmen selalu mengawal,” tutupnya. (Adv)
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar, Ahmad Yani. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)
Tenggarong - Ketua DPRD Kukar, Ahmad Yani menyebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 mendatang diprediksi mengalami penurunan.
Yani mengatakan APBD yang tadinya sekitar Rp12 triliun diperkirakan hanya mencapai Rp7,5 triliun. Tetapi angka tersebut belum dapat dipastikan dan bisa saja berubah, sebab menyesuaikan aturan perundang-undangan dan kebijakan Kementerian Keuangan RI.
“Ini hanya prediksi, kalau memang itu benar, kita akan fokus kepada program prioritas,” kata Yani, Senin (27/8/2025).
Ia menilai, jika APBD pada 2026 benar-benar mengalami penurunan, maka hal tersebut bukan tantangan besar bagi pembangunan di Kukar.
Kata dia, pemerintah daerah (pemda) akan tetap fokus menjalankan program-program prioritas yang sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Kalau ada pengurangan anggaran itu harus dioptimalkan supaya bermanfaat. Prioritas pembangunan utama ada di infrastruktur. Pembangunan tingkat kabupaten, kecamatan sampai ke RT harus diperhatikan supaya semua rata,” sebutnya.
Dirinya menegaskan DPRD dan pemda akan tetap bersinergi dan mengawal program penting mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, hingga pengentasan kemiskinan.
“Semua sudah kami bahas dan akan menjadi agenda besar pemda, kita berkomitmen selalu mengawal,” tutupnya. (Adv)
(Sf/Lo)