Cari disini...

Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
DPRD Kabupaten Berau
Ketua Komisi I DPRD Berau, Elita Herlina. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Komisi I DPRD Kabupaten Berau mendorong agar Ruang Hemodialisa (HD) atau cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdul Rivai segera diperluas. Langkah ini dinilai penting untuk mengoptimalkan pelayanan cuci darah bagi masyarakat yang memerlukan.
Hal tersebut disampaikan saat Komisi I DPRD Berau melakukan kunjungan kerja ke RSUD dr. Abdul Rivai beberapa waktu lalu. Kunjungan itu bertujuan untuk memastikan mutu pelayanan kesehatan masyarakat berjalan optimal dan meninjau langsung kondisi fasilitas rumah sakit.
Ketua Komisi I DPRD Berau, Elita Herlina, mengungkapkan bahwa ruang Hemodialisa saat ini masih menghadapi keterbatasan kapasitas. Beberapa unit alat cuci darah belum dapat dioperasikan karena keterbatasan ruang yang ada.
"Ruang Hemodialisa masih perlu diperluas. Ada empat atau lima alat yang belum bisa difungsikan akibat ruangannya belum memadai. Padahal alat-alat tersebut sangat dibutuhkan untuk melayani pasien," ujar Elita.
Menurutnya, kebutuhan pelayanan cuci darah di Berau semakin tinggi seiring meningkatnya jumlah pasien yang membutuhkan pelayanan tersebut. ia pun menekankan bahwa kondisi ini, memerlukan perhatian serius agar pasien tidak mengalami antrean panjang atau bahkan terpaksa mencari layanan ke luar daerah.
"Pasien cuci darah di Berau cukup banyak, mencapai ratusan orang. Kita tidak ingin masyarakat peserta BPJS harus ke luar daerah hanya untuk melakukan cuci darah. Karena itu, fasilitas ini perlu ditambah agar seluruh alat yang tersedia bisa dimanfaatkan secara optimal," jelasnya.
Selain ruang HD, Komisi I juga meninjau beberapa fasilitas lain di RSUD dr. Abdul Rivai, seperti IGD Walet, Poli Jantung, Poli Kebidanan, ruang ICU dan lainnya.
"Hampir seluruh ruangan kami kunjungi dan tadi kami juga melihat IGD Walet, Alhamdulillah sudah cukup bagus dan memenuhi standar," tuturnya.
Meski demikian, dirinya menegaskan bahwa peningkatan kapasitas ruang HD harus menjadi prioritas utama. oleh karena itu, pihaknya pun mendukung perluasan ruang tersebut.
"Kebutuhan pasien HD tidak bisa ditunda, karena ini menyangkut pelayanan kesehatan yang vital yang cukup banyak di perlukan oleh masyarakat," tegasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga mendorong agar rumah sakit baru di kawasan Sultan Agung dapat segera difungsikan untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan di Kabupaten Berau.
"Kami berharap rumah sakit di Sultan Agung juga bisa segera difungsikan. Soal teknis pengelolaannya akan dibahas lebih lanjut bersama pihak terkait. Ini sangat penting sekali, kita bersama-sama berkolaborasi dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat," tutup Elita. (Adv)
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...

Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
DPRD Kabupaten Berau

Ketua Komisi I DPRD Berau, Elita Herlina. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Komisi I DPRD Kabupaten Berau mendorong agar Ruang Hemodialisa (HD) atau cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdul Rivai segera diperluas. Langkah ini dinilai penting untuk mengoptimalkan pelayanan cuci darah bagi masyarakat yang memerlukan.
Hal tersebut disampaikan saat Komisi I DPRD Berau melakukan kunjungan kerja ke RSUD dr. Abdul Rivai beberapa waktu lalu. Kunjungan itu bertujuan untuk memastikan mutu pelayanan kesehatan masyarakat berjalan optimal dan meninjau langsung kondisi fasilitas rumah sakit.
Ketua Komisi I DPRD Berau, Elita Herlina, mengungkapkan bahwa ruang Hemodialisa saat ini masih menghadapi keterbatasan kapasitas. Beberapa unit alat cuci darah belum dapat dioperasikan karena keterbatasan ruang yang ada.
"Ruang Hemodialisa masih perlu diperluas. Ada empat atau lima alat yang belum bisa difungsikan akibat ruangannya belum memadai. Padahal alat-alat tersebut sangat dibutuhkan untuk melayani pasien," ujar Elita.
Menurutnya, kebutuhan pelayanan cuci darah di Berau semakin tinggi seiring meningkatnya jumlah pasien yang membutuhkan pelayanan tersebut. ia pun menekankan bahwa kondisi ini, memerlukan perhatian serius agar pasien tidak mengalami antrean panjang atau bahkan terpaksa mencari layanan ke luar daerah.
"Pasien cuci darah di Berau cukup banyak, mencapai ratusan orang. Kita tidak ingin masyarakat peserta BPJS harus ke luar daerah hanya untuk melakukan cuci darah. Karena itu, fasilitas ini perlu ditambah agar seluruh alat yang tersedia bisa dimanfaatkan secara optimal," jelasnya.
Selain ruang HD, Komisi I juga meninjau beberapa fasilitas lain di RSUD dr. Abdul Rivai, seperti IGD Walet, Poli Jantung, Poli Kebidanan, ruang ICU dan lainnya.
"Hampir seluruh ruangan kami kunjungi dan tadi kami juga melihat IGD Walet, Alhamdulillah sudah cukup bagus dan memenuhi standar," tuturnya.
Meski demikian, dirinya menegaskan bahwa peningkatan kapasitas ruang HD harus menjadi prioritas utama. oleh karena itu, pihaknya pun mendukung perluasan ruang tersebut.
"Kebutuhan pasien HD tidak bisa ditunda, karena ini menyangkut pelayanan kesehatan yang vital yang cukup banyak di perlukan oleh masyarakat," tegasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga mendorong agar rumah sakit baru di kawasan Sultan Agung dapat segera difungsikan untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan di Kabupaten Berau.
"Kami berharap rumah sakit di Sultan Agung juga bisa segera difungsikan. Soal teknis pengelolaannya akan dibahas lebih lanjut bersama pihak terkait. Ini sangat penting sekali, kita bersama-sama berkolaborasi dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat," tutup Elita. (Adv)
(Sf/Rs)