Cari disini...
Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
DPRD Berau
Anggota DPRD Berau, Fasra Wisono. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Anggota DPRD Berau, Farsa Wisono mendorong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau untuk gencar kembangkan potensi pariwisata yang ada.
Seperti diketahui, sampai saat ini sektor tambang dan perkebunan masih jadi penopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Berau.
Ia mengatakan, destinasi wisata Berau akan menjadi salah satu kota wisata tujuan para pendatang di era Ibu Kota Nusantara (IKN), terlebih objek wisata di Berau cukup terkenal hingga mancanegara, namun hingga saat ini belum ada perkembangan pesat di sektor tersebut.
"Kita lagi menghadapi efisiensi anggaran dari pusat. Tapi ini bukan jadi alasan," ungkap Fasra.
Selain itu, dirinya pun menyoroti PAD yang hingga saat ini dihasilkan masih rendah ketimbang sektor tambang dan perkebunan. Oleh karena itu, menurutnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait perlu berbenah dan mengatasi masalah yang dihadapi pariwisata Berau, terlebih kunjungan per tahun ke Berau yang mencapai ratusan ribu wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
"Saya rasa even yang kurang bermanfaat bisa dihilangkan guna menyokong kegiatan lain atau minimal memperbaiki sarana dan prasarana," tuturnya.
Fasra pun berharap Disbudpar bisa lebih teliti dan aktif melihat peluang yang ada di objek wisata, walaupun banyak tantangan untuk meningkatkan PAD melalui pariwisata yang ada di Berau.
"Hal ini perlu untuk gantikan pertambangan yang selama ini menopang PAD Berau," tandasnya. (Adv)
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Baiq Eliana -
DPRD Berau
Anggota DPRD Berau, Fasra Wisono. (Foto: Baiq Eliana/seputarfakta.com)
Tanjung Redeb - Anggota DPRD Berau, Farsa Wisono mendorong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau untuk gencar kembangkan potensi pariwisata yang ada.
Seperti diketahui, sampai saat ini sektor tambang dan perkebunan masih jadi penopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Berau.
Ia mengatakan, destinasi wisata Berau akan menjadi salah satu kota wisata tujuan para pendatang di era Ibu Kota Nusantara (IKN), terlebih objek wisata di Berau cukup terkenal hingga mancanegara, namun hingga saat ini belum ada perkembangan pesat di sektor tersebut.
"Kita lagi menghadapi efisiensi anggaran dari pusat. Tapi ini bukan jadi alasan," ungkap Fasra.
Selain itu, dirinya pun menyoroti PAD yang hingga saat ini dihasilkan masih rendah ketimbang sektor tambang dan perkebunan. Oleh karena itu, menurutnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait perlu berbenah dan mengatasi masalah yang dihadapi pariwisata Berau, terlebih kunjungan per tahun ke Berau yang mencapai ratusan ribu wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
"Saya rasa even yang kurang bermanfaat bisa dihilangkan guna menyokong kegiatan lain atau minimal memperbaiki sarana dan prasarana," tuturnya.
Fasra pun berharap Disbudpar bisa lebih teliti dan aktif melihat peluang yang ada di objek wisata, walaupun banyak tantangan untuk meningkatkan PAD melalui pariwisata yang ada di Berau.
"Hal ini perlu untuk gantikan pertambangan yang selama ini menopang PAD Berau," tandasnya. (Adv)
(Sf/Rs)