Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur

    Waspada COVID-19, Dinkes Kaltim Pantau Ketat Meski Kasus Masih Nihil

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur

    05 Juni 2025 01:21 WIB

    Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin. (Foto: Maulana /Seputarfakta.com)

    Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran COVID-19. 

    Meskipun hingga pekan ke-20 tahun 2025 belum ada laporan kasus positif di Kaltim, Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, menekankan pentingnya antisipasi menyusul lonjakan kasus di beberapa negara lain.

    Jaya menjelaskan bahwa sejumlah negara Asia seperti Thailand, Singapura, Hong Kong, dan Malaysia kini menghadapi varian baru COVID-19, yaitu XEC, JN.1, LF.7, dan NB.1.8. 

    Namun, ia memastikan bahwa varian-varian ini memiliki karakteristik penularan dan tingkat kematian yang relatif rendah, sehingga masyarakat tidak perlu panik berlebihan.

    Pernyataan ini disampaikan Jaya menanggapi Surat Edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus COVID-19.

    "Di Indonesia sendiri, tren kasus konfirmasi mingguan menunjukkan penurunan drastis. Dari 28 kasus di minggu ke-19, kini menjadi hanya tiga kasus di minggu ke-20 tahun 2025, dengan proporsi positif sekitar 0,59 persen. Varian dominan yang beredar saat ini adalah MB.1.1," terang Jaya di Samarinda, Kamis (5/6/2025). 

    Ia menambahkan, varian MB.1.1 cenderung menimbulkan gejala ringan dan tidak menyebabkan kematian.

    Menindaklanjuti arahan Kemenkes, Dinkes Kaltim telah mengambil langkah-langkah proaktif. Pemantauan situasi global terkait COVID-19 terus dilakukan melalui kanal resmi pemerintah dan WHO. 

    Selain itu, Dinkes Kaltim juga melakukan pemantauan tren kasus Influenza-like Illness (ILI), Severe Acute Respiratory Infection (SARI), Pneumonia, dan COVID-19 melalui pelaporan rutin sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR) serta surveilans sentinel ILI-SARI.

    Dinkes Kaltim juga berkoordinasi erat dengan Tim Gerak Cepat (TGC) Kemenkes untuk deteksi dini dan respons cepat terhadap potensi kasus COVID-19 di wilayahnya.

    Untuk mencegah penyebaran, masyarakat diimbau untuk terus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer. 

    "Bagi masyarakat yang sakit atau berada di kerumunan, sangat disarankan untuk menggunakan masker," tambah Jaya.

    Ia juga mengingatkan agar masyarakat segera mendatangi fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala infeksi saluran pernapasan dan memiliki riwayat kontak dengan faktor risiko. 

    Jaya memastikan bahwa seluruh fasilitas kesehatan di Kaltim siap memberikan penanganan kasus COVID-19 sesuai dengan pedoman yang berlaku dan terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait. (Adv)

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur

    Waspada COVID-19, Dinkes Kaltim Pantau Ketat Meski Kasus Masih Nihil

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur

    05 Juni 2025 01:21 WIB

    Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin. (Foto: Maulana /Seputarfakta.com)

    Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran COVID-19. 

    Meskipun hingga pekan ke-20 tahun 2025 belum ada laporan kasus positif di Kaltim, Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, menekankan pentingnya antisipasi menyusul lonjakan kasus di beberapa negara lain.

    Jaya menjelaskan bahwa sejumlah negara Asia seperti Thailand, Singapura, Hong Kong, dan Malaysia kini menghadapi varian baru COVID-19, yaitu XEC, JN.1, LF.7, dan NB.1.8. 

    Namun, ia memastikan bahwa varian-varian ini memiliki karakteristik penularan dan tingkat kematian yang relatif rendah, sehingga masyarakat tidak perlu panik berlebihan.

    Pernyataan ini disampaikan Jaya menanggapi Surat Edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus COVID-19.

    "Di Indonesia sendiri, tren kasus konfirmasi mingguan menunjukkan penurunan drastis. Dari 28 kasus di minggu ke-19, kini menjadi hanya tiga kasus di minggu ke-20 tahun 2025, dengan proporsi positif sekitar 0,59 persen. Varian dominan yang beredar saat ini adalah MB.1.1," terang Jaya di Samarinda, Kamis (5/6/2025). 

    Ia menambahkan, varian MB.1.1 cenderung menimbulkan gejala ringan dan tidak menyebabkan kematian.

    Menindaklanjuti arahan Kemenkes, Dinkes Kaltim telah mengambil langkah-langkah proaktif. Pemantauan situasi global terkait COVID-19 terus dilakukan melalui kanal resmi pemerintah dan WHO. 

    Selain itu, Dinkes Kaltim juga melakukan pemantauan tren kasus Influenza-like Illness (ILI), Severe Acute Respiratory Infection (SARI), Pneumonia, dan COVID-19 melalui pelaporan rutin sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR) serta surveilans sentinel ILI-SARI.

    Dinkes Kaltim juga berkoordinasi erat dengan Tim Gerak Cepat (TGC) Kemenkes untuk deteksi dini dan respons cepat terhadap potensi kasus COVID-19 di wilayahnya.

    Untuk mencegah penyebaran, masyarakat diimbau untuk terus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer. 

    "Bagi masyarakat yang sakit atau berada di kerumunan, sangat disarankan untuk menggunakan masker," tambah Jaya.

    Ia juga mengingatkan agar masyarakat segera mendatangi fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala infeksi saluran pernapasan dan memiliki riwayat kontak dengan faktor risiko. 

    Jaya memastikan bahwa seluruh fasilitas kesehatan di Kaltim siap memberikan penanganan kasus COVID-19 sesuai dengan pedoman yang berlaku dan terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait. (Adv)

    (Sf/Rs)