Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur

    Proyek Strategis Nasional, Seno Aji Ungkap PLTA Batoq Kelo Dimulai Tahun Depan

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur

    07 Agustus 2025 06:10 WIB

    Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batoq Kelo di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, dipastikan akan segera memasuki tahap konstruksi. 

    Proyek strategis nasional ini ditargetkan mulai dibangun pada tahun 2026, setelah seluruh perizinan yang diperlukan selesai diproses.

    Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Wagub Kaltim), Seno Aji, yang menegaskan bahwa proyek tersebut terus berjalan sesuai rencana. 

    Menurutnya, saat ini para investor tengah melengkapi berbagai dokumen perizinan sebagai syarat utama sebelum alat berat mulai bekerja di lapangan.

    "Ada proyek strategis nasional, nanti itu akan membangun PLTA di sekitar Sungai di Batoq Kelo," ungkap Seno Aji. 

    "Ini sudah ada kerja sama dengan PLN, dan tahun depan (2026) sudah ada mulai pembangunan. Karena mereka harus melengkapi izin-izin," tambahnya.

    Proyek PLTA Batoq Kelo ini dengan nilai investasi hingga Rp2-3 triliun ini menjadi salah satu harapan besar bagi Kaltim untuk mengatasi krisis listrik di beberapa wilayah. 

    Dengan kapasitas pembangkitan lebih dari 300 MegaWatt, PLTA ini digadang-gadang mampu memasok listrik untuk Mahakam Ulu, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, hingga ibu kota provinsi, Samarinda. 

    Proyek ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk beralih ke energi bersih dan terbarukan.

    Dukungan terhadap proyek ini telah terlihat sejak lama. Pada Mei 2024, PT PLN (Persero) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dengan konsorsium investor, yaitu PT Handa Energi Investasi Indonesia dan PT Tujuan Mulia Makmur. 

    Penandatanganan PPA ini menjadi bukti keseriusan semua pihak dan merupakan tonggak penting dalam tahapan proyek.

    Menurut Seno, PLTA Batoq Kelo akan menjadi salah satu pembangkit listrik terbesar di Kaltim. Selain memenuhi kebutuhan listrik, proyek ini juga diharapkan akan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar.

    Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Wagub Seno Aji pun memberikan apresiasi tinggi kepada para investor yang telah berkomitmen untuk merealisasikan proyek ini. 

    "Harapannya, seluruh proses perizinan dapat segera tuntas sehingga pembangunan dapat dimulai sesuai target dan masyarakat Kaltim dapat segera menikmati pasokan listrik yang stabil dan berkelanjutan," tukasnya. (Adv)

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur

    Proyek Strategis Nasional, Seno Aji Ungkap PLTA Batoq Kelo Dimulai Tahun Depan

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur

    07 Agustus 2025 06:10 WIB

    Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batoq Kelo di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, dipastikan akan segera memasuki tahap konstruksi. 

    Proyek strategis nasional ini ditargetkan mulai dibangun pada tahun 2026, setelah seluruh perizinan yang diperlukan selesai diproses.

    Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Wagub Kaltim), Seno Aji, yang menegaskan bahwa proyek tersebut terus berjalan sesuai rencana. 

    Menurutnya, saat ini para investor tengah melengkapi berbagai dokumen perizinan sebagai syarat utama sebelum alat berat mulai bekerja di lapangan.

    "Ada proyek strategis nasional, nanti itu akan membangun PLTA di sekitar Sungai di Batoq Kelo," ungkap Seno Aji. 

    "Ini sudah ada kerja sama dengan PLN, dan tahun depan (2026) sudah ada mulai pembangunan. Karena mereka harus melengkapi izin-izin," tambahnya.

    Proyek PLTA Batoq Kelo ini dengan nilai investasi hingga Rp2-3 triliun ini menjadi salah satu harapan besar bagi Kaltim untuk mengatasi krisis listrik di beberapa wilayah. 

    Dengan kapasitas pembangkitan lebih dari 300 MegaWatt, PLTA ini digadang-gadang mampu memasok listrik untuk Mahakam Ulu, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, hingga ibu kota provinsi, Samarinda. 

    Proyek ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk beralih ke energi bersih dan terbarukan.

    Dukungan terhadap proyek ini telah terlihat sejak lama. Pada Mei 2024, PT PLN (Persero) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dengan konsorsium investor, yaitu PT Handa Energi Investasi Indonesia dan PT Tujuan Mulia Makmur. 

    Penandatanganan PPA ini menjadi bukti keseriusan semua pihak dan merupakan tonggak penting dalam tahapan proyek.

    Menurut Seno, PLTA Batoq Kelo akan menjadi salah satu pembangkit listrik terbesar di Kaltim. Selain memenuhi kebutuhan listrik, proyek ini juga diharapkan akan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar.

    Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Wagub Seno Aji pun memberikan apresiasi tinggi kepada para investor yang telah berkomitmen untuk merealisasikan proyek ini. 

    "Harapannya, seluruh proses perizinan dapat segera tuntas sehingga pembangunan dapat dimulai sesuai target dan masyarakat Kaltim dapat segera menikmati pasokan listrik yang stabil dan berkelanjutan," tukasnya. (Adv)

    (Sf/Rs)