Cari disini...
Seputarfakta.com - maulana -
Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur
Kepala Biro Kesra Setdaprov Kaltim, Dasmiah saat menjelaskan program Gratispol. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarind - Sempat menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan besar terkait realisasi janji kampanye, program "Gratispol" besutan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud-Seno Aji, kini akhirnya bisa berjalan.
Setelah terkendala payung hukum, angin segar berhembus kencang seiring disetujuinya dasar hukum yang jelas untuk program unggulan ini.
Sebelumnya, masyarakat ramai menagih janji kampanye tujuh poin di Program Gratispol yang dinilai belum terasa manfaatnya hingga 100 hari kerja kepemimpinan Rudy-Seno.
Usut punya usut, mandeknya program ini disebabkan oleh belum disetujuinya payung hukum oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Namun, sejak Senin lalu, satu per satu program mulai bergulir, dengan pendidikan gratis untuk jenjang Diploma, S1, S2, hingga S3 menjadi salah satu yang paling dinanti.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Kaltim, Dasmiah, memastikan bahwa program ini sudah bisa dijalankan.
"Tujuh Pergub sudah ada semua untuk masing-masing program Gratispol. Sekarang sudah jalan," tegas Dasmiah di Kantor Diskominfo Kaltim, Samarinda, pada Rabu (18/6/2025).
Ia menambahkan, dasar hukum yang menjadi pijakan adalah Pergub Nomor 24 Tahun 2025 yang telah ditandatangani oleh Gubernur Kaltim.
Untuk tahun 2025 ini, bantuan pendidikan gratis diprioritaskan bagi 30.943 mahasiswa baru semester ganjil 2025/2026untuk semua jenjang. Kabar gembiranya, mulai semester genap 2025/2026, bantuan ini akan diperluas untuk 85 ribu mahasiswa baik dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memenuhi kriteria.
Dasmiah memprediksi kuota penerima manfaat bantuan ini akan terus meningkat sekitar tiga persen setiap tahunnya, bahkan ia menaksir angkanya bisa melampaui proyeksi tersebut.
Program pendidikan gratis ini diharapkan dapat menjadi stimulan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kaltim. Dasmiah pun mengajak seluruh pelajar di Kaltim untuk memanfaatkan kesempatan emas ini.
"Bagi anak-anak kita ayo manfaatkan program ini. Karena dengan melanjutkan ke perguruan tinggi dapat meningkatkan kualitas hidup kita," tutupnya. (Adv)
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - maulana -
Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur
Kepala Biro Kesra Setdaprov Kaltim, Dasmiah saat menjelaskan program Gratispol. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarind - Sempat menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan besar terkait realisasi janji kampanye, program "Gratispol" besutan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud-Seno Aji, kini akhirnya bisa berjalan.
Setelah terkendala payung hukum, angin segar berhembus kencang seiring disetujuinya dasar hukum yang jelas untuk program unggulan ini.
Sebelumnya, masyarakat ramai menagih janji kampanye tujuh poin di Program Gratispol yang dinilai belum terasa manfaatnya hingga 100 hari kerja kepemimpinan Rudy-Seno.
Usut punya usut, mandeknya program ini disebabkan oleh belum disetujuinya payung hukum oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Namun, sejak Senin lalu, satu per satu program mulai bergulir, dengan pendidikan gratis untuk jenjang Diploma, S1, S2, hingga S3 menjadi salah satu yang paling dinanti.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Kaltim, Dasmiah, memastikan bahwa program ini sudah bisa dijalankan.
"Tujuh Pergub sudah ada semua untuk masing-masing program Gratispol. Sekarang sudah jalan," tegas Dasmiah di Kantor Diskominfo Kaltim, Samarinda, pada Rabu (18/6/2025).
Ia menambahkan, dasar hukum yang menjadi pijakan adalah Pergub Nomor 24 Tahun 2025 yang telah ditandatangani oleh Gubernur Kaltim.
Untuk tahun 2025 ini, bantuan pendidikan gratis diprioritaskan bagi 30.943 mahasiswa baru semester ganjil 2025/2026untuk semua jenjang. Kabar gembiranya, mulai semester genap 2025/2026, bantuan ini akan diperluas untuk 85 ribu mahasiswa baik dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memenuhi kriteria.
Dasmiah memprediksi kuota penerima manfaat bantuan ini akan terus meningkat sekitar tiga persen setiap tahunnya, bahkan ia menaksir angkanya bisa melampaui proyeksi tersebut.
Program pendidikan gratis ini diharapkan dapat menjadi stimulan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kaltim. Dasmiah pun mengajak seluruh pelajar di Kaltim untuk memanfaatkan kesempatan emas ini.
"Bagi anak-anak kita ayo manfaatkan program ini. Karena dengan melanjutkan ke perguruan tinggi dapat meningkatkan kualitas hidup kita," tutupnya. (Adv)
(Sf/Rs)