Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur

    Pemprov Kaltim Perpanjang Kerja Sama dengan YKAN dan YBL untuk Jaga Kelestarian Lingkungan

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur

    21 Juli 2025 12:35 WIB

    Proses penandatanganan kerja sama oleh Pemerintah Provinsi Kaltim dengan YKAN dan YLB. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memperkuat komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan menggandeng dua mitra strategis, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Yayasan Laut Biru (YLB). 

    Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama yang berlangsung di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (18/7/2025).

    Penandatanganan ini dihadiri langsung oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, dan Sekretaris Daerah. Kerja sama ini akan berlaku untuk periode 2025-2030, melanjutkan kemitraan strategis yang telah terjalin baik sebelumnya.

    Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menegaskan pentingnya kolaborasi ini sebagai fondasi utama pembangunan berwawasan lingkungan di Benua Etam. 

    Ia mengungkapkan bahwa YKAN dan YLB telah menjadi mitra pemerintah selama dua dekade dalam melindungi kawasan perairan dan daratan Kaltim.

    "Hutan kita hampir 13 juta hektare dan pesisir lautnya kurang lebih ada 500 ribu kilometer persegi, dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia yang ada di Pulau Derawan, Maratua, dan sekitarnya," ujar Gubernur Rudy Mas'ud. 

    Ia menambahkan, kedua yayasan ini memiliki komitmen yang sama dalam konservasi.

    Fokus utama kerja sama ini mencakup pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, pembangunan rendah emisi, pelestarian kawasan lindung, konservasi laut dan pesisir, serta penguatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat berbasis lingkungan.

    "Ini lah tadi sama-sama melaksanakan kesepakatan atau perjanjian kerja sama di Kaltim. Pertama kita menjaga ekosistem untuk pariwisata bahari kita, kemudian ekosistem yang ada di laut," jelas Gubernur.

    Gubernur Rudy Mas'ud berharap, dengan adanya mitra strategis ini, Kaltim dapat menjadi percontohan konservasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

    Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto, dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa pengelolaan potensi sumber daya alam di Kalimantan Timur harus dilakukan secara lestari agar manfaatnya dapat diwariskan ke generasi mendatang.

    "Keberhasilan konservasi di provinsi ini tidak terlepas dari kuatnya dukungan para pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga mitra pembangunan," ucap Herlina.

    Menurutnya, selama lima tahun terakhir, kolaborasi Pemerintah Kaltim dan YKAN telah membuahkan berbagai capaian konkret. Salah satunya adalah dukungan terhadap implementasi Kesepakatan Pembangunan Hijau (Green Growth Compact) melalui 13 inisiatif model penurunan emisi karbon, terutama pada perlindungan lahan basah dan pengelolaan ekosistem gambut.

    Dalam bidang perhutanan sosial, program bersama terus berkembang melalui peningkatan kapasitas kelembagaan, perluasan wilayah kelola hingga 63 ribu hektare, serta penyusunan Integrated Area Development (IAD) pertama di Kalimantan Timur. 

    Di sektor perkebunan, telah disusun peta jalan penetapan Area Nilai Konservasi Tinggi (ANKT) sebagai upaya menjaga keseimbangan antara produktivitas dan keberlanjutan.

    Herlina juga menyoroti pentingnya kontribusi masyarakat. Pemprov Kaltim mendorong keterlibatan langsung warga melalui pemberian hak kelola sumber daya alam secara legal dan berkelanjutan. 

    YKAN mendukung proses tersebut dengan pendampingan komunitas melalui program Akademi Kampung SIGAP serta pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah yang ramah lingkungan.

    "Bagi kami, kolaborasi adalah kunci dalam setiap program konservasi. Sebagai mitra pembangunan, kami siap mendukung upaya pembangunan berkelanjutan di Provinsi Kalimantan Timur," pungkas Herlina.

    Sementara itu, Direktur Yayasan Laut Biru Derawan (YBL), Dadang Ilham Kurniawan, menjelaskan fokus lembaganya sebagai lembaga donor adalah membantu kawan-kawan penegak hukum. 

    Bantuan yang diberikan berupa alat pengawasan berbasis teknologi terkini dengan kecerdasan buatan (AI), alat komunikasi berbasis satelit, dan berbagai sarana untuk patroli.

    "Penggunaan AI itu untuk mengatasi aktivitas ilegal. Jadi nanti Kepulauan Derawan itu kita akan hibahkan peralatan pemantau berupa Marine Monitoring System berupa radar," jelas Dadang.

    Dengan sistem ini, berbagai aktivitas yang terjadi di laut Derawan akan terpantau, sehingga aktivitas patroli tidak lagi acak, melainkan sudah terarah karena adanya bantuan AI tersebut.

    Kolaborasi antara Pemprov Kaltim, YKAN, dan YBL ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Kaltim yang lestari dan mendukung pembangunan berkelanjutan demi masa depan yang lebih baik. (Adv)

    (Sf/Rs)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur

    Pemprov Kaltim Perpanjang Kerja Sama dengan YKAN dan YBL untuk Jaga Kelestarian Lingkungan

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur

    21 Juli 2025 12:35 WIB

    Proses penandatanganan kerja sama oleh Pemerintah Provinsi Kaltim dengan YKAN dan YLB. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memperkuat komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan menggandeng dua mitra strategis, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Yayasan Laut Biru (YLB). 

    Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama yang berlangsung di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (18/7/2025).

    Penandatanganan ini dihadiri langsung oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, dan Sekretaris Daerah. Kerja sama ini akan berlaku untuk periode 2025-2030, melanjutkan kemitraan strategis yang telah terjalin baik sebelumnya.

    Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menegaskan pentingnya kolaborasi ini sebagai fondasi utama pembangunan berwawasan lingkungan di Benua Etam. 

    Ia mengungkapkan bahwa YKAN dan YLB telah menjadi mitra pemerintah selama dua dekade dalam melindungi kawasan perairan dan daratan Kaltim.

    "Hutan kita hampir 13 juta hektare dan pesisir lautnya kurang lebih ada 500 ribu kilometer persegi, dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia yang ada di Pulau Derawan, Maratua, dan sekitarnya," ujar Gubernur Rudy Mas'ud. 

    Ia menambahkan, kedua yayasan ini memiliki komitmen yang sama dalam konservasi.

    Fokus utama kerja sama ini mencakup pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, pembangunan rendah emisi, pelestarian kawasan lindung, konservasi laut dan pesisir, serta penguatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat berbasis lingkungan.

    "Ini lah tadi sama-sama melaksanakan kesepakatan atau perjanjian kerja sama di Kaltim. Pertama kita menjaga ekosistem untuk pariwisata bahari kita, kemudian ekosistem yang ada di laut," jelas Gubernur.

    Gubernur Rudy Mas'ud berharap, dengan adanya mitra strategis ini, Kaltim dapat menjadi percontohan konservasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

    Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto, dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa pengelolaan potensi sumber daya alam di Kalimantan Timur harus dilakukan secara lestari agar manfaatnya dapat diwariskan ke generasi mendatang.

    "Keberhasilan konservasi di provinsi ini tidak terlepas dari kuatnya dukungan para pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga mitra pembangunan," ucap Herlina.

    Menurutnya, selama lima tahun terakhir, kolaborasi Pemerintah Kaltim dan YKAN telah membuahkan berbagai capaian konkret. Salah satunya adalah dukungan terhadap implementasi Kesepakatan Pembangunan Hijau (Green Growth Compact) melalui 13 inisiatif model penurunan emisi karbon, terutama pada perlindungan lahan basah dan pengelolaan ekosistem gambut.

    Dalam bidang perhutanan sosial, program bersama terus berkembang melalui peningkatan kapasitas kelembagaan, perluasan wilayah kelola hingga 63 ribu hektare, serta penyusunan Integrated Area Development (IAD) pertama di Kalimantan Timur. 

    Di sektor perkebunan, telah disusun peta jalan penetapan Area Nilai Konservasi Tinggi (ANKT) sebagai upaya menjaga keseimbangan antara produktivitas dan keberlanjutan.

    Herlina juga menyoroti pentingnya kontribusi masyarakat. Pemprov Kaltim mendorong keterlibatan langsung warga melalui pemberian hak kelola sumber daya alam secara legal dan berkelanjutan. 

    YKAN mendukung proses tersebut dengan pendampingan komunitas melalui program Akademi Kampung SIGAP serta pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah yang ramah lingkungan.

    "Bagi kami, kolaborasi adalah kunci dalam setiap program konservasi. Sebagai mitra pembangunan, kami siap mendukung upaya pembangunan berkelanjutan di Provinsi Kalimantan Timur," pungkas Herlina.

    Sementara itu, Direktur Yayasan Laut Biru Derawan (YBL), Dadang Ilham Kurniawan, menjelaskan fokus lembaganya sebagai lembaga donor adalah membantu kawan-kawan penegak hukum. 

    Bantuan yang diberikan berupa alat pengawasan berbasis teknologi terkini dengan kecerdasan buatan (AI), alat komunikasi berbasis satelit, dan berbagai sarana untuk patroli.

    "Penggunaan AI itu untuk mengatasi aktivitas ilegal. Jadi nanti Kepulauan Derawan itu kita akan hibahkan peralatan pemantau berupa Marine Monitoring System berupa radar," jelas Dadang.

    Dengan sistem ini, berbagai aktivitas yang terjadi di laut Derawan akan terpantau, sehingga aktivitas patroli tidak lagi acak, melainkan sudah terarah karena adanya bantuan AI tersebut.

    Kolaborasi antara Pemprov Kaltim, YKAN, dan YBL ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Kaltim yang lestari dan mendukung pembangunan berkelanjutan demi masa depan yang lebih baik. (Adv)

    (Sf/Rs)