Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur
Wakil gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji. (Foto: Maulana/seputarfakta.com)
Samarinda - Kekeringan parah melanda Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), menyebabkan harga kebutuhan pokok melambung tinggi.
Menyikapi kondisi darurat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur bergerak cepat menyiapkan bantuan stimulus bahan pokok untuk meringankan beban masyarakat.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, saat ditemui di Kantor DPRD Kaltim, Samarinda pada Senin (28/7/2025), menyatakan keprihatinannya dan memastikan bantuan akan segera didistribusikan.
"Kami dari provinsi membantu Kabupaten Mahakam Ulu untuk menyiapkan bahan-bahan sembako. Kita akan kirim dari Samarinda ke Mahakam Ulu untuk mengurangi beban mereka di sana. Tim sudah bergerak,” tegas Seno Aji.
Kekeringan ekstrem ini menyebabkan terhambatnya jalur transportasi utama di Sungai Mahakam. Padahal, sungai ini menjadi urat nadi distribusi barang dan jasa, terutama ke kecamatan-kecamatan di wilayah hulu yang sangat bergantung pada akses sungai. Akibatnya, pasokan pangan terancam, dan harga kebutuhan pokok melonjak drastis, membuat warga kesulitan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahakam Ulu, Agus Darmawan, melaporkan dampak kekeringan ini sangat terasa di kantong masyarakat.
Harga beras kemasan 25 kilogram kini mencapai Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta. Bahkan, harga elpiji 12 kilogram tak kalah fantastis, tembus Rp 800 ribu per tabung.
Menurut Agus, dampak kekeringan mulai dirasakan warga sejak pekan lalu, terutama di tiga kampung di Kecamatan Long Apari, yakni Kampung Long Apari, Noha Tivab, dan Noha Silat. Sedikitnya 569 jiwa terdampak langsung oleh kelangkaan dan kenaikan harga ini.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu sendiri tidak tinggal diam. Mereka telah mengambil langkah awal dengan menyalurkan bantuan pangan bagi warga tidak mampu dan menerapkan subsidi ongkos angkut untuk perahu yang membawa bahan pokok dari hilir ke hulu.
Keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi lintas sektor yang dipimpin Wakil Bupati Mahakam Ulu, Yohanes Avun.
Pemkab Mahulu juga telah melaporkan kondisi terkini dan mengajukan permohonan bantuan pangan secara resmi ke Pemprov Kaltim.
Selain itu, pemkab berencana segera menetapkan status Siaga Darurat Bencana Kekeringan agar dapat menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan lebih lanjut dan memastikan bantuan segera sampai ke tangan warga yang membutuhkan. (Adv)
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur
Wakil gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji. (Foto: Maulana/seputarfakta.com)
Samarinda - Kekeringan parah melanda Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), menyebabkan harga kebutuhan pokok melambung tinggi.
Menyikapi kondisi darurat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur bergerak cepat menyiapkan bantuan stimulus bahan pokok untuk meringankan beban masyarakat.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, saat ditemui di Kantor DPRD Kaltim, Samarinda pada Senin (28/7/2025), menyatakan keprihatinannya dan memastikan bantuan akan segera didistribusikan.
"Kami dari provinsi membantu Kabupaten Mahakam Ulu untuk menyiapkan bahan-bahan sembako. Kita akan kirim dari Samarinda ke Mahakam Ulu untuk mengurangi beban mereka di sana. Tim sudah bergerak,” tegas Seno Aji.
Kekeringan ekstrem ini menyebabkan terhambatnya jalur transportasi utama di Sungai Mahakam. Padahal, sungai ini menjadi urat nadi distribusi barang dan jasa, terutama ke kecamatan-kecamatan di wilayah hulu yang sangat bergantung pada akses sungai. Akibatnya, pasokan pangan terancam, dan harga kebutuhan pokok melonjak drastis, membuat warga kesulitan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahakam Ulu, Agus Darmawan, melaporkan dampak kekeringan ini sangat terasa di kantong masyarakat.
Harga beras kemasan 25 kilogram kini mencapai Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta. Bahkan, harga elpiji 12 kilogram tak kalah fantastis, tembus Rp 800 ribu per tabung.
Menurut Agus, dampak kekeringan mulai dirasakan warga sejak pekan lalu, terutama di tiga kampung di Kecamatan Long Apari, yakni Kampung Long Apari, Noha Tivab, dan Noha Silat. Sedikitnya 569 jiwa terdampak langsung oleh kelangkaan dan kenaikan harga ini.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu sendiri tidak tinggal diam. Mereka telah mengambil langkah awal dengan menyalurkan bantuan pangan bagi warga tidak mampu dan menerapkan subsidi ongkos angkut untuk perahu yang membawa bahan pokok dari hilir ke hulu.
Keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi lintas sektor yang dipimpin Wakil Bupati Mahakam Ulu, Yohanes Avun.
Pemkab Mahulu juga telah melaporkan kondisi terkini dan mengajukan permohonan bantuan pangan secara resmi ke Pemprov Kaltim.
Selain itu, pemkab berencana segera menetapkan status Siaga Darurat Bencana Kekeringan agar dapat menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan lebih lanjut dan memastikan bantuan segera sampai ke tangan warga yang membutuhkan. (Adv)
(Sf/Rs)