Samarinda - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di tengah persiapan menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN). Salah satu fokus utama adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik dan perbaikan infrastruktur sekolah.

Plt Kepala Dinas Disdikbud Kaltim, Irhamsyah, mengatakan bahwa pihaknya telah menggenjot sejumlah program untuk memajukan pendidikan di daerah 3T. "Seperti peningkatan dan rehabilitasi infrastruktur bangunan dan sumber daya guru di daerah-daerah 3T," ujar Irhamsyah. 

Hadirnya IKN di Kaltim menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pendidikan. Di satu sisi, ini menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Kaltim. Namun di sisi lain, juga menjadi tantangan karena adanya potensi peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas.

"Kita harus siap mengupayakan, jangan sampai kita tertinggal, kita harus siap menghadapi gempuran pendatang yang luar biasa ke IKN nanti," tegas Irhamsyah.

Disdikbud Kaltim menyadari pentingnya akses internet dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, pihaknya berencana berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim untuk memastikan akses internet di daerah 3T terus meningkat.

"Melalui media sosial, peningkatan pengetahuan anak-anak kita itu menjadi bertambah dan cepat. Tapi kalau kita enggak bareng dengan akses internet yang memadai, saya yakin kemajuan anak-anak kita, khususnya di 3T akan tertinggal," ujarnya.

Selain itu, Disdikbud Kaltim juga akan mengajak perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah 3T untuk ikut serta dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. 

"Banyak perusahaan yang memberikan kontribusi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Namun, para perusahaan tersebut hanya terfokus pada program mereka. Kita mengajak agar para perusahaan bisa ikut serta dalam perbaikan infrastruktur sekolah dan peningkatan kualitas guru," tutupnya. (Adv)

(Sf/Rs)