Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur
Sekolah rakyat yang baru dimulai di Gedung BPMP Kaltim, Samarinda. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah gencar menyasar anak-anak dari panti asuhan dan anak putus sekolah untuk memenuhi sisa kuota siswa Sekolah Rakyat.
Langkah ini diambil seiring dengan persiapan sarana dan prasarana di dua lokasi baru, Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI) Samarinda dan SMAN 16 Samarinda, yang hampir rampung.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Kaltim, Achmad Rasyidi, mengungkapkan bahwa pihaknya masih membutuhkan sekitar 73 siswa Sekolah Dasar (SD) lagi dari total 100 kuota yang disediakan. "
“Untuk memenuhi sisa kuota ini, kami akan menyisir panti-panti asuhan swasta serta mendata anak putus sekolah yang ada di Kaltim," ujar Rasyidi di Samarinda, Jumat (15/8/2025).
Menurut Rasyidi, program Sekolah Rakyat yang merupakan gagasan Kementerian Sosial terus mengalami perkembangan.
Setelah sukses dengan jenjang SMP dan SMA di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), kini program tersebut diperluas dengan membuka jenjang SD, SMP, dan SMA di dua lokasi baru.
Total kuota siswa yang tersedia di tiga lokasi (BPMP, BLKI, dan SMAN 16) mencapai 275 siswa. Rinciannya, 100 siswa di BPMP, 100 siswa di BLKI, dan 75 siswa di SMAN 16.
"Untuk jenjang SMP dan SMA, kuota sudah melebihi target. Namun, untuk jenjang SD baru terisi 27 siswa. Kami optimis sisa kuota SD ini dapat segera terpenuhi dengan menjangkau anak-anak di panti asuhan dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk data anak putus sekolah," jelas Rasyidi.
Achmad Rasyidi menambahkan, persiapan sarana dan prasarana di SMAN 16 Samarinda sudah mencapai 70 persen. Proses perakitan fasilitas seperti meja belajar, lemari, hingga tempat tidur untuk siswa dan wali asrama sedang dikebut.
"Kami targetkan semua fasilitas ini rampung pada pekan depan," katanya.
Program Sekolah Rakyat ini merupakan wujud nyata dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, khususnya Gubernur, dalam menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas.
Pemerintah tidak hanya menyediakan fasilitas belajar, tetapi juga fasilitas penunjang kenyamanan lainnya. Rasyidi menyebut, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk pengadaan pendingin ruangan (AC) di setiap ruang kelas.
"Ini adalah bagian dari dukungan penuh Pemprov Kaltim untuk pendidikan gratis. Kami ingin memastikan anak-anak dapat belajar dengan nyaman, mengingat cuaca di Samarinda yang cukup panas," terang Rasyidi.
Dinsos Kaltim berharap, berkat kerja keras para pendamping PKH di seluruh kabupaten dan kota se-Kaltim, seluruh kuota siswa di semua tingkatan, dari SD hingga SMA, dapat segera terisi penuh. Pembukaan Sekolah Rakyat secara serentak dijadwalkan pada akhir Agustus 2025.
"Semoga semua berjalan lancar dan anak-anak yang membutuhkan bisa mendapatkan kesempatan emas ini," pungkasnya. (Adv)
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur
Sekolah rakyat yang baru dimulai di Gedung BPMP Kaltim, Samarinda. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah gencar menyasar anak-anak dari panti asuhan dan anak putus sekolah untuk memenuhi sisa kuota siswa Sekolah Rakyat.
Langkah ini diambil seiring dengan persiapan sarana dan prasarana di dua lokasi baru, Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI) Samarinda dan SMAN 16 Samarinda, yang hampir rampung.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Kaltim, Achmad Rasyidi, mengungkapkan bahwa pihaknya masih membutuhkan sekitar 73 siswa Sekolah Dasar (SD) lagi dari total 100 kuota yang disediakan. "
“Untuk memenuhi sisa kuota ini, kami akan menyisir panti-panti asuhan swasta serta mendata anak putus sekolah yang ada di Kaltim," ujar Rasyidi di Samarinda, Jumat (15/8/2025).
Menurut Rasyidi, program Sekolah Rakyat yang merupakan gagasan Kementerian Sosial terus mengalami perkembangan.
Setelah sukses dengan jenjang SMP dan SMA di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), kini program tersebut diperluas dengan membuka jenjang SD, SMP, dan SMA di dua lokasi baru.
Total kuota siswa yang tersedia di tiga lokasi (BPMP, BLKI, dan SMAN 16) mencapai 275 siswa. Rinciannya, 100 siswa di BPMP, 100 siswa di BLKI, dan 75 siswa di SMAN 16.
"Untuk jenjang SMP dan SMA, kuota sudah melebihi target. Namun, untuk jenjang SD baru terisi 27 siswa. Kami optimis sisa kuota SD ini dapat segera terpenuhi dengan menjangkau anak-anak di panti asuhan dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk data anak putus sekolah," jelas Rasyidi.
Achmad Rasyidi menambahkan, persiapan sarana dan prasarana di SMAN 16 Samarinda sudah mencapai 70 persen. Proses perakitan fasilitas seperti meja belajar, lemari, hingga tempat tidur untuk siswa dan wali asrama sedang dikebut.
"Kami targetkan semua fasilitas ini rampung pada pekan depan," katanya.
Program Sekolah Rakyat ini merupakan wujud nyata dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, khususnya Gubernur, dalam menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas.
Pemerintah tidak hanya menyediakan fasilitas belajar, tetapi juga fasilitas penunjang kenyamanan lainnya. Rasyidi menyebut, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk pengadaan pendingin ruangan (AC) di setiap ruang kelas.
"Ini adalah bagian dari dukungan penuh Pemprov Kaltim untuk pendidikan gratis. Kami ingin memastikan anak-anak dapat belajar dengan nyaman, mengingat cuaca di Samarinda yang cukup panas," terang Rasyidi.
Dinsos Kaltim berharap, berkat kerja keras para pendamping PKH di seluruh kabupaten dan kota se-Kaltim, seluruh kuota siswa di semua tingkatan, dari SD hingga SMA, dapat segera terisi penuh. Pembukaan Sekolah Rakyat secara serentak dijadwalkan pada akhir Agustus 2025.
"Semoga semua berjalan lancar dan anak-anak yang membutuhkan bisa mendapatkan kesempatan emas ini," pungkasnya. (Adv)
(Sf/Rs)