Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur
Kepala DPMPD Kaltim, Puhuh Harjanto. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya meningkatkan status desa tertinggal di wilayahnya.
Upaya ini membuahkan hasil, di mana dua dari empat desa yang sebelumnya berstatus tertinggal, kini berhasil naik kelas menjadi desa berkembang.
Kepala DPMPD Kaltim, Puguh Harjanto, menjelaskan bahwa sebelumnya ada empat desa di Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, yang masuk dalam kategori desa tertinggal, yaitu Desa Deraya, Tanjung Soke, Lemper, dan Gerunggung.
Berdasarkan data terbaru tahun 2025, Desa Deraya dan Desa Lemper telah berhasil meningkatkan statusnya menjadi desa berkembang.
"Desa tertinggal di Kaltim kini tinggal menyisakan dua desa, yakni Tanjung Soke dan Gerunggung," kata Puguh saat ditemui di Samarinda, Minggu (10/8/2025).
Puguh menjelaskan, peningkatan status desa ini merupakan hasil intervensi terhadap tiga indeks utama yang membentuk Indeks Desa Membangun (IDM).
Tiga indeks tersebut adalah Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL). Tiga indikator ini menjadi acuan utama dalam menetapkan status desa.
"Kami akan terus mengawal agar status desa yang masih tertinggal ini bisa segera meningkat. Kami optimistis, dengan berbagai program yang dijalankan, dua desa tersisa ini bisa menyusul menjadi desa berkembang," tambahnya.
Selain intervensi program dari dinas, Puguh juga menyoroti peran penting mahasiswa melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam membantu peningkatan IDM di desa.
Menurutnya, partisipasi mahasiswa dapat menjadi salah satu cara paling efektif untuk mendorong perbaikan di desa.
"Karena itu kita minta mahasiswa yang KKN di desa-desa untuk mendukung dalam menaikkan indeks IDM itu. Ini kemungkinan paling gampang yang bisa dilakukan untuk membantu percepatan pembangunan desa," tutur Puguh.
Sisa dua desa tertinggal, Pemerintah Provinsi Kaltim berkomitmen penuh untuk terus melakukan pendampingan intensif agar seluruh desa di Kaltim bisa mencapai status berkembang dan mandiri di masa mendatang. (Adv)
(Sf/Rs)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur
Kepala DPMPD Kaltim, Puhuh Harjanto. (Foto: Maulana/Seputarfakta.com)
Samarinda - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya meningkatkan status desa tertinggal di wilayahnya.
Upaya ini membuahkan hasil, di mana dua dari empat desa yang sebelumnya berstatus tertinggal, kini berhasil naik kelas menjadi desa berkembang.
Kepala DPMPD Kaltim, Puguh Harjanto, menjelaskan bahwa sebelumnya ada empat desa di Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, yang masuk dalam kategori desa tertinggal, yaitu Desa Deraya, Tanjung Soke, Lemper, dan Gerunggung.
Berdasarkan data terbaru tahun 2025, Desa Deraya dan Desa Lemper telah berhasil meningkatkan statusnya menjadi desa berkembang.
"Desa tertinggal di Kaltim kini tinggal menyisakan dua desa, yakni Tanjung Soke dan Gerunggung," kata Puguh saat ditemui di Samarinda, Minggu (10/8/2025).
Puguh menjelaskan, peningkatan status desa ini merupakan hasil intervensi terhadap tiga indeks utama yang membentuk Indeks Desa Membangun (IDM).
Tiga indeks tersebut adalah Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL). Tiga indikator ini menjadi acuan utama dalam menetapkan status desa.
"Kami akan terus mengawal agar status desa yang masih tertinggal ini bisa segera meningkat. Kami optimistis, dengan berbagai program yang dijalankan, dua desa tersisa ini bisa menyusul menjadi desa berkembang," tambahnya.
Selain intervensi program dari dinas, Puguh juga menyoroti peran penting mahasiswa melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam membantu peningkatan IDM di desa.
Menurutnya, partisipasi mahasiswa dapat menjadi salah satu cara paling efektif untuk mendorong perbaikan di desa.
"Karena itu kita minta mahasiswa yang KKN di desa-desa untuk mendukung dalam menaikkan indeks IDM itu. Ini kemungkinan paling gampang yang bisa dilakukan untuk membantu percepatan pembangunan desa," tutur Puguh.
Sisa dua desa tertinggal, Pemerintah Provinsi Kaltim berkomitmen penuh untuk terus melakukan pendampingan intensif agar seluruh desa di Kaltim bisa mencapai status berkembang dan mandiri di masa mendatang. (Adv)
(Sf/Rs)