Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Diskominfo Kutai Kartanegara
Jembatan Besi Kecamatan Tenggarong. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)
Tenggarong - Rencana revitalisasi Jembatan Besi di Kecamatan Tenggarong mendapat penolakan dari masyarakat karena dikhawatirkan bakal menghilangkan nilai sejarah yang telah melekat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Kartanegara (Kukar), Wiyono mengatakan proses pembongkaran jembatan ditunda sambil menunggu hasil kajian yang komprehensif.
“Kami dapat masukan dan saran dari masyarakat. Dalam pembongkaran ini tidak ada maksud untuk menghilangkan jembatan begitu saja, apalagi sejarahnya. Kami sangat menghargai nilai sejarah yang sudah melekat di jembatan itu,” kata Wiyono, Kamis (17/4/2025).
Ia menjelaskan, saat ini ada tiga opsi yang tengah dikaji, pertama pembongkaran secara keseluruhan dan pembangunan jembatan baru. Pilihan ini berdasarkan kajian teknis kalau struktur jembatan sudah tidak layak dan membahayakan keselamatan masyarakat.
“Opsi kedua kita jadikan jembatan sebagai jalur khusus untuk pejalan kaki. Kita pertahankan struktur jembatannya, lalu dialihfungsikan sebagai ruang rekreasi dan edukasi sejarah,” ujarnya.
Opsi ketiga relokasi struktur jembatan ke tempat lain yang lebih aman. Maksudnya, jembatan itu dipindah ke lokasi baru, sehingga jembatan dapat dimanfaatkan sebagai monumen sejarah.
Dinas PU kini telah membentuk tim yang melibatkan akademisi dari Polnes dan Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta).
“Kami akan bekerja sama dengan tim akademisi Polnes dan Unikarta. Targetnya dalam waktu satu minggu sudah ada masukan sebagai dasar pengambilan keputusan,” sebutnya.
Sementara, ketiga opsi ini masih akan dibahas dan keputusan akhir diambil secara objektif dengan tetap mempertimbangkan nilai sejarah jembatan tersebut. (Adv)
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Diskominfo Kutai Kartanegara
Jembatan Besi Kecamatan Tenggarong. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)
Tenggarong - Rencana revitalisasi Jembatan Besi di Kecamatan Tenggarong mendapat penolakan dari masyarakat karena dikhawatirkan bakal menghilangkan nilai sejarah yang telah melekat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Kartanegara (Kukar), Wiyono mengatakan proses pembongkaran jembatan ditunda sambil menunggu hasil kajian yang komprehensif.
“Kami dapat masukan dan saran dari masyarakat. Dalam pembongkaran ini tidak ada maksud untuk menghilangkan jembatan begitu saja, apalagi sejarahnya. Kami sangat menghargai nilai sejarah yang sudah melekat di jembatan itu,” kata Wiyono, Kamis (17/4/2025).
Ia menjelaskan, saat ini ada tiga opsi yang tengah dikaji, pertama pembongkaran secara keseluruhan dan pembangunan jembatan baru. Pilihan ini berdasarkan kajian teknis kalau struktur jembatan sudah tidak layak dan membahayakan keselamatan masyarakat.
“Opsi kedua kita jadikan jembatan sebagai jalur khusus untuk pejalan kaki. Kita pertahankan struktur jembatannya, lalu dialihfungsikan sebagai ruang rekreasi dan edukasi sejarah,” ujarnya.
Opsi ketiga relokasi struktur jembatan ke tempat lain yang lebih aman. Maksudnya, jembatan itu dipindah ke lokasi baru, sehingga jembatan dapat dimanfaatkan sebagai monumen sejarah.
Dinas PU kini telah membentuk tim yang melibatkan akademisi dari Polnes dan Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta).
“Kami akan bekerja sama dengan tim akademisi Polnes dan Unikarta. Targetnya dalam waktu satu minggu sudah ada masukan sebagai dasar pengambilan keputusan,” sebutnya.
Sementara, ketiga opsi ini masih akan dibahas dan keputusan akhir diambil secara objektif dengan tetap mempertimbangkan nilai sejarah jembatan tersebut. (Adv)
(Sf/Lo)