Kunjungi Yogyakarta, Wabup PPU Bahas Pengembangan Ekonomi Kreatif dan UMKM

    Seputarfakta.com - Agus Saputra  -

    Diskominfo Kabupaten Penajam Paser Utara

    03 Juli 2025 01:59 WIB

    Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin (kanan) dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Hermawan (Dok: Humassetkabppu)

    Penajam  – Wakil Bupati (Wabup) Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Waris Muin melakukan Kunjungan Kerja ke Yogyakarta, Rabu (2/72025). 

    Pertemuan yang digelar di Ruang Nakula, Balai Kota Yogyakarta ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU dalam mendukung pengembangan potensi daerah, khususnya di sektor ekonomi kreatif, pariwisata serta pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

    Abdul Waris Muin menerangkan kunker ini bertujuan untuk mempelajari berbagai praktik baik yang telah diterapkan oleh Pemerintah Yogyakarta, terutama dalam mengembangkan ekonomi lokal yang inklusif dan inovatif.

    “Kota Yogyakarta dikenal sebagai salah satu daerah yang sukses dalam pengembangan ekonomi kreatif serta pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif. Kami ingin belajar strategi serta langkah-langkah konkret yang telah dilakukan agar dapat diadaptasi di PPU,” beber Abdul Waris.

    Pertemuan itu tidak hanya sekadar mempelajari strategi Yogyakarta dalam menelola sektor-sektor unggulan daerah saja, tapi juga saling bertukar informasi dan pengalaman dalam pengembangan potensi ekonomi lokal serta pemberdayaan masyarakat, menjalin kerja sama antardaerah guna mendorong pembangunan yang merata, berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.

    Sementara Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Hermawan menyampaikan berbagai kendala yang tengah dihadapi, salah satunya keterbatasan Sumber Daya Alam (SDA). Tapi kondisi itu justru menjadi pemicu bagi Yogyakarta untuk terus berinovasi.

    “Yogyakarta ini tidak punya SDA. Kami ini sebenarnya kepepet, tapi dari situ justru kami dituntut untuk menjadi kreatif,” ungkap Wawan.

    Ia menjelaskan keterbatasan tersebut memunculkan berbagai macam terobosan, terutama di bidang ekonomi kreatif, pelibatan komunitas lokal serta penguatan ekosistem UMKM dan pariwisata yang berkelanjutan.

    Salah satu bentuk inovasi yang kini tengah dikembangkan Yogyakarta adalah peluncuran Batik Segoro Amarto Reborn, sebuah transformasi dari motif batik lama dengan penyegaran desain tanpa meninggalkan makna filosofis yang terkandung di dalamnya.

    “Program ini nantinya juga akan didukung melalui pembentukan Koperasi Merah Putih yang melibatkan pegawai hingga pelajar. Kami secara tegas melarang teknik printing dalam produksinya, demi menjaga keaslian dan memberdayakan perajin batik lokal,” jelasnya.

    Kunker ini diharapkan dapat memperluas wawasan, memperkuat strategi pembangunan serta menjalin sinergi antarpemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang tangguh, adaptif dan berbasis potensi unggulan masing-masing wilayah. (Adv)

    (Sf/Lo)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Kunjungi Yogyakarta, Wabup PPU Bahas Pengembangan Ekonomi Kreatif dan UMKM

    Seputarfakta.com - Agus Saputra  -

    Diskominfo Kabupaten Penajam Paser Utara

    03 Juli 2025 01:59 WIB

    Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin (kanan) dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Hermawan (Dok: Humassetkabppu)

    Penajam  – Wakil Bupati (Wabup) Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Waris Muin melakukan Kunjungan Kerja ke Yogyakarta, Rabu (2/72025). 

    Pertemuan yang digelar di Ruang Nakula, Balai Kota Yogyakarta ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU dalam mendukung pengembangan potensi daerah, khususnya di sektor ekonomi kreatif, pariwisata serta pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

    Abdul Waris Muin menerangkan kunker ini bertujuan untuk mempelajari berbagai praktik baik yang telah diterapkan oleh Pemerintah Yogyakarta, terutama dalam mengembangkan ekonomi lokal yang inklusif dan inovatif.

    “Kota Yogyakarta dikenal sebagai salah satu daerah yang sukses dalam pengembangan ekonomi kreatif serta pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif. Kami ingin belajar strategi serta langkah-langkah konkret yang telah dilakukan agar dapat diadaptasi di PPU,” beber Abdul Waris.

    Pertemuan itu tidak hanya sekadar mempelajari strategi Yogyakarta dalam menelola sektor-sektor unggulan daerah saja, tapi juga saling bertukar informasi dan pengalaman dalam pengembangan potensi ekonomi lokal serta pemberdayaan masyarakat, menjalin kerja sama antardaerah guna mendorong pembangunan yang merata, berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.

    Sementara Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Hermawan menyampaikan berbagai kendala yang tengah dihadapi, salah satunya keterbatasan Sumber Daya Alam (SDA). Tapi kondisi itu justru menjadi pemicu bagi Yogyakarta untuk terus berinovasi.

    “Yogyakarta ini tidak punya SDA. Kami ini sebenarnya kepepet, tapi dari situ justru kami dituntut untuk menjadi kreatif,” ungkap Wawan.

    Ia menjelaskan keterbatasan tersebut memunculkan berbagai macam terobosan, terutama di bidang ekonomi kreatif, pelibatan komunitas lokal serta penguatan ekosistem UMKM dan pariwisata yang berkelanjutan.

    Salah satu bentuk inovasi yang kini tengah dikembangkan Yogyakarta adalah peluncuran Batik Segoro Amarto Reborn, sebuah transformasi dari motif batik lama dengan penyegaran desain tanpa meninggalkan makna filosofis yang terkandung di dalamnya.

    “Program ini nantinya juga akan didukung melalui pembentukan Koperasi Merah Putih yang melibatkan pegawai hingga pelajar. Kami secara tegas melarang teknik printing dalam produksinya, demi menjaga keaslian dan memberdayakan perajin batik lokal,” jelasnya.

    Kunker ini diharapkan dapat memperluas wawasan, memperkuat strategi pembangunan serta menjalin sinergi antarpemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang tangguh, adaptif dan berbasis potensi unggulan masing-masing wilayah. (Adv)

    (Sf/Lo)