Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara
Sektor pertanian di Kecamatan Loa Kulu. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)
Tenggarong - Desa Margahayu di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat sektor perkebunan dan pertanian sebagai tulang punggung utama perekonomian bagi masyarakat.
"Ada sekitar 1.200 kepala keluarga (KK), menggantungkan hidup di kebun karet dan sawit, kemudian warga lainnya di sektor pertanian," kata Kepala Desa Margahayu, Rusdi, Senin (21/7/2025).
Ia menyebut kebun sawit yang dikelola oleh warga telah memberikan kontribusi dan menjadi sumber ekonomi yang stabil. “Bantuan bibit karet sudah sering kali kita dapatkan dari pemerintah, hasilnya juga sudah dirasakan,” ujarnya.
Ia mengungkap para pemuda mulai tertarik bekerja di sektor perkebunan sawit, mereka menilai potensi ekonominya cukup menjanjikan.
"Kami di sini jadi desa binaan perusahaan PT Niaga Emas yang punya pabrik pengolahan sawit di dekat wilayah desa," ungkapnya.
Guna mendukung sektor ekonomi, pihaknya juga mulai memanfaatkan dana desa untuk penyertaan modal ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mandiri Sejahtera. Desa ini juga telah bekerja sama dengan pabrik pengolahan karet di Palaran.
Kini ada 20 kelompok tani telah memiliki legalitas resmi. Sebagian mulai beralih dari persawahan ke kebun sawit karena perubahan fungsi lahan dan potensi pasar.
Selain itu, tantangan terbesar kini ada pada karet, jarak yang jauh membuat biaya operasional tinggi dan menjadi beban petani. Mengatasi persoalan itu, dia menekankan pentingnya peran BUMDes sebagai mitra petani, baik sebagai pembeli hasil panen maupun penyalur ke pabrik.
“Kita ingin petani tak terbebani oleh ongkos yang cukup tinggi, biarkan saja mereka fokus menanam dan memanen. BUMDes yang mengurus pemasaran,” sebutnya.
Dirinya berharap pemerintah dapat memberikan dukungan melalui pelatihan dan pendampingan, agar petani bisa menghasilkan produk olahan dengan nilai tambah. (Adv)
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara
Sektor pertanian di Kecamatan Loa Kulu. (Foto:M.anshori/Seputarfakta.com)
Tenggarong - Desa Margahayu di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat sektor perkebunan dan pertanian sebagai tulang punggung utama perekonomian bagi masyarakat.
"Ada sekitar 1.200 kepala keluarga (KK), menggantungkan hidup di kebun karet dan sawit, kemudian warga lainnya di sektor pertanian," kata Kepala Desa Margahayu, Rusdi, Senin (21/7/2025).
Ia menyebut kebun sawit yang dikelola oleh warga telah memberikan kontribusi dan menjadi sumber ekonomi yang stabil. “Bantuan bibit karet sudah sering kali kita dapatkan dari pemerintah, hasilnya juga sudah dirasakan,” ujarnya.
Ia mengungkap para pemuda mulai tertarik bekerja di sektor perkebunan sawit, mereka menilai potensi ekonominya cukup menjanjikan.
"Kami di sini jadi desa binaan perusahaan PT Niaga Emas yang punya pabrik pengolahan sawit di dekat wilayah desa," ungkapnya.
Guna mendukung sektor ekonomi, pihaknya juga mulai memanfaatkan dana desa untuk penyertaan modal ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mandiri Sejahtera. Desa ini juga telah bekerja sama dengan pabrik pengolahan karet di Palaran.
Kini ada 20 kelompok tani telah memiliki legalitas resmi. Sebagian mulai beralih dari persawahan ke kebun sawit karena perubahan fungsi lahan dan potensi pasar.
Selain itu, tantangan terbesar kini ada pada karet, jarak yang jauh membuat biaya operasional tinggi dan menjadi beban petani. Mengatasi persoalan itu, dia menekankan pentingnya peran BUMDes sebagai mitra petani, baik sebagai pembeli hasil panen maupun penyalur ke pabrik.
“Kita ingin petani tak terbebani oleh ongkos yang cukup tinggi, biarkan saja mereka fokus menanam dan memanen. BUMDes yang mengurus pemasaran,” sebutnya.
Dirinya berharap pemerintah dapat memberikan dukungan melalui pelatihan dan pendampingan, agar petani bisa menghasilkan produk olahan dengan nilai tambah. (Adv)
(Sf/Lo)