Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara
Beseprah atau makan bersama-sama sambil duduk bersila di atas tikar/terpal di Festival Nasi Bekepor ke-VI Fisipol Unikarta. (Foto:M.anshori/Seputrfakta.com)
Tenggarong - Sebanyak 16 peserta mengikuti Festival Nasi Bekepor ke VI yang dilaksanakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) di halaman kampus, Senin (16/6/2025).
Tidak hanya berisi Lomba Nasi Bekepor saja, festival ini juga dimeriahkan lomba olahraga tradisional (oltrad) seperti sumpit. Ada juga Tari Massal, Tingkilan Bebaya, Sanggar Tari Bebaya dan band-band lokal.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Fisipol Unikarta dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo mengatakan festival ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan tradisi dan budaya Kutai.
Festival tersebut tidak hanya melibatkan mahasiswa, tapi juga masyarakat dan berbagai komunitas dari Tenggarong. Mereka turut hadir untuk berpartisipasi dalam Festival Nasi Bekepor.
“Ini menjadi contoh yang baik. Saya ingin lewat festival ini semua masyarakat paham dan tahu bagaimana mengembangkan budaya yang ada di daerah,” ucap Puji.
Dia berharap anak-anak muda Kukar turut memperkenalkan budaya Kutai dengan cara menginformasikan berbagai kegiatan daerah ke akun sosial media mereka. “Kami berharap anak-anak muda tahu terlebih dahulu tentang Nasi Bekepor ini,” ujarnya.
Dirinya menegaskan, kegiatan seperti ini harus terus dilaksanakan agar tradisi budaya Kutai bisa dipelajari dan diketahui oleh generasi penerus.
“Terpenting budaya asli Kutai bisa tetap dilestarikan dan dikembangkan, tentunya anak-anak muda kita harus terlibat dalam kegiatan seperti ini,” pungkasnya.
Diketahui Nasi Bekepor adalah makanan khas Kutai berupa nasi yang dimasak dan dihidangkan langsung menggunakan panci berbentuk bulat yang biasa disebut kenceng. Proses memasaknya memakai kayu bakar atau arang. (Adv)
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara
Beseprah atau makan bersama-sama sambil duduk bersila di atas tikar/terpal di Festival Nasi Bekepor ke-VI Fisipol Unikarta. (Foto:M.anshori/Seputrfakta.com)
Tenggarong - Sebanyak 16 peserta mengikuti Festival Nasi Bekepor ke VI yang dilaksanakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) di halaman kampus, Senin (16/6/2025).
Tidak hanya berisi Lomba Nasi Bekepor saja, festival ini juga dimeriahkan lomba olahraga tradisional (oltrad) seperti sumpit. Ada juga Tari Massal, Tingkilan Bebaya, Sanggar Tari Bebaya dan band-band lokal.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Fisipol Unikarta dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo mengatakan festival ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan tradisi dan budaya Kutai.
Festival tersebut tidak hanya melibatkan mahasiswa, tapi juga masyarakat dan berbagai komunitas dari Tenggarong. Mereka turut hadir untuk berpartisipasi dalam Festival Nasi Bekepor.
“Ini menjadi contoh yang baik. Saya ingin lewat festival ini semua masyarakat paham dan tahu bagaimana mengembangkan budaya yang ada di daerah,” ucap Puji.
Dia berharap anak-anak muda Kukar turut memperkenalkan budaya Kutai dengan cara menginformasikan berbagai kegiatan daerah ke akun sosial media mereka. “Kami berharap anak-anak muda tahu terlebih dahulu tentang Nasi Bekepor ini,” ujarnya.
Dirinya menegaskan, kegiatan seperti ini harus terus dilaksanakan agar tradisi budaya Kutai bisa dipelajari dan diketahui oleh generasi penerus.
“Terpenting budaya asli Kutai bisa tetap dilestarikan dan dikembangkan, tentunya anak-anak muda kita harus terlibat dalam kegiatan seperti ini,” pungkasnya.
Diketahui Nasi Bekepor adalah makanan khas Kutai berupa nasi yang dimasak dan dihidangkan langsung menggunakan panci berbentuk bulat yang biasa disebut kenceng. Proses memasaknya memakai kayu bakar atau arang. (Adv)
(Sf/Lo)