Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara
Contoh rujukan Destinasi Wisata Ulin untuk Desa Muara Kaman Ulu, Kecamatan Muara Kaman. (Foto: Hendra)
Tenggarong - Pemerintah Desa Muara Kaman Ulu memulai pembangunan pelantar wisata berbahan kayu ulin untuk menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata baru bagi warga maupun wisatawan lokal.
Kepala Desa Muara Kaman Ulu, Hendra mengatakan pembangunan ini akan dikerjakan secara bertahap mulai 2025. Sementara anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp75 juta dari Dana Desa. Tahapan pengerjaan disesuaikan dengan kemampuan anggaran.
“Ini pengerjaannya kita akan jalankan terus dan bertahap tidak langsung selesai, jadi berkelanjutan,” kata Hendra, Jumat (28/8/2025).
Ia menjelaskan pelantar ini dirancang terinspirasi dari Taman Tanjung Tenggarong, Kayu ulin menjadi pilihan utama karena kekuatannya. “Kita bangunkan pelantaran seperti di Taman Tanjung, Kecamatan Tenggarong,” ucapnya
Kata dia, proyek ini membutuhkan dana hingga miliaran rupiah untuk rampung sempurna. Namun dana desa yang diterima setiap tahun harus dibagi untuk berbagai kebutuhan lainnya.
Untuk mengatasi keterbatasan ini, pihaknya berencana menggandeng perusahaan sekitar melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Langkah ini dinilai mampu mempercepat pembangunan tanpa harus sepenuhnya mengandalkan APBDes.
Lokasi pelantar ini memiliki daya tarik alami. Letaknya di sisi barat Sungai Matang, memungkinkan pengunjung menikmati panorama matahari terbit yang memukau.
“Kita pilih lokasi ini agar wisatawan dapat menikmati pemandangan matahari terbit. Tempat itu bakal jadi ikon wisata baru,” ungkapnya.
Proyek ini adalah bagian dari rencana jangka panjang untuk menciptakan ruang publik yang dapat menumbuhkan ekonomi kreatif dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Selanjutnya pada 2026 mendatang, pemdes menargetkan tambahan anggaran minimal Rp100 juta untuk melanjutkan proyek tersebut, dengan harapan pelantar wisata Sungai Matang dapat menjadi ikon baru yang tak hanya indah dipandang, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat. (Adv)
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Muhammad Anshori -
Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara
Contoh rujukan Destinasi Wisata Ulin untuk Desa Muara Kaman Ulu, Kecamatan Muara Kaman. (Foto: Hendra)
Tenggarong - Pemerintah Desa Muara Kaman Ulu memulai pembangunan pelantar wisata berbahan kayu ulin untuk menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata baru bagi warga maupun wisatawan lokal.
Kepala Desa Muara Kaman Ulu, Hendra mengatakan pembangunan ini akan dikerjakan secara bertahap mulai 2025. Sementara anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp75 juta dari Dana Desa. Tahapan pengerjaan disesuaikan dengan kemampuan anggaran.
“Ini pengerjaannya kita akan jalankan terus dan bertahap tidak langsung selesai, jadi berkelanjutan,” kata Hendra, Jumat (28/8/2025).
Ia menjelaskan pelantar ini dirancang terinspirasi dari Taman Tanjung Tenggarong, Kayu ulin menjadi pilihan utama karena kekuatannya. “Kita bangunkan pelantaran seperti di Taman Tanjung, Kecamatan Tenggarong,” ucapnya
Kata dia, proyek ini membutuhkan dana hingga miliaran rupiah untuk rampung sempurna. Namun dana desa yang diterima setiap tahun harus dibagi untuk berbagai kebutuhan lainnya.
Untuk mengatasi keterbatasan ini, pihaknya berencana menggandeng perusahaan sekitar melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Langkah ini dinilai mampu mempercepat pembangunan tanpa harus sepenuhnya mengandalkan APBDes.
Lokasi pelantar ini memiliki daya tarik alami. Letaknya di sisi barat Sungai Matang, memungkinkan pengunjung menikmati panorama matahari terbit yang memukau.
“Kita pilih lokasi ini agar wisatawan dapat menikmati pemandangan matahari terbit. Tempat itu bakal jadi ikon wisata baru,” ungkapnya.
Proyek ini adalah bagian dari rencana jangka panjang untuk menciptakan ruang publik yang dapat menumbuhkan ekonomi kreatif dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Selanjutnya pada 2026 mendatang, pemdes menargetkan tambahan anggaran minimal Rp100 juta untuk melanjutkan proyek tersebut, dengan harapan pelantar wisata Sungai Matang dapat menjadi ikon baru yang tak hanya indah dipandang, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat. (Adv)
(Sf/Lo)