Cari disini...

Seputarfakta.com - Nuraini -
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang
Lomba pantonim SMPN 9 Bontang dalam peringatan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda. (Foto: SMPN 9 Bontang)
Bontang - Semangat persatuan dan nasionalisme Sumpah Pemuda membara di SMP Negeri 9 Bontang, dirayakan dengan gelaran Lomba Pantomim Antarkelas di lapangan sekolah.
Lomba ini menjadi ajang ekspresi seni yang unik, para pelajar berkreasi menyampaikan pesan-pesan kebangsaan dan persatuan tanpa mengeluarkan satu kata pun.
Lomba yang digelar tepat pada Hari Sumpah Pemuda ini diikuti oleh seluruh perwakilan kelas VII hingga IX. Setiap kelas ditantang untuk menginterpretasikan janji luhur para pemuda tahun 1928 melalui gerak tubuh dan mimik wajah yang lincah dan teatrikal, dengan fokus pada tema-tema persatuan, satu tanah air dan satu bahasa. Penampilan-penampilan yang disajikan sangat beragam dan mengesankan.
Mewakili juri, Anwar menyampaikan bahwa pantomim adalah media yang ideal untuk Sumpah Pemuda. Seni ini memaksa kita untuk fokus pada esensi gerakan dan ekspresi. Sama seperti Sumpah Pemuda, yang terpenting adalah tindakan dan kesepakatan hati, bukan sekadar kata-kata.
“Kami menilai seberapa kuat pesan persatuan, cinta tanah air dan semangat gotong royong itu tersampaikan,” jelas beliau.
Lomba Pantomim ini sukses menjadi puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda di SMPN 9 Bontang, membuktikan generasi muda dapat memaknai sejarah dengan cara yang kreatif, menghibur dan penuh tanggung jawab kebangsaan.
Kegiatan ini merupakan rangkaian Semarak Bulan Bahasa dan Peringatan Hari Sumpah Pemuda di SMPN 9 Bontang, yang dilakukan selama dua hari, mulai 28-29 Oktober dan dimeriahkan dengan berbagai lomba kreativitas para pelajar. (Adv)
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...

Seputarfakta.com - Nuraini -
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang

Lomba pantonim SMPN 9 Bontang dalam peringatan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda. (Foto: SMPN 9 Bontang)
Bontang - Semangat persatuan dan nasionalisme Sumpah Pemuda membara di SMP Negeri 9 Bontang, dirayakan dengan gelaran Lomba Pantomim Antarkelas di lapangan sekolah.
Lomba ini menjadi ajang ekspresi seni yang unik, para pelajar berkreasi menyampaikan pesan-pesan kebangsaan dan persatuan tanpa mengeluarkan satu kata pun.
Lomba yang digelar tepat pada Hari Sumpah Pemuda ini diikuti oleh seluruh perwakilan kelas VII hingga IX. Setiap kelas ditantang untuk menginterpretasikan janji luhur para pemuda tahun 1928 melalui gerak tubuh dan mimik wajah yang lincah dan teatrikal, dengan fokus pada tema-tema persatuan, satu tanah air dan satu bahasa. Penampilan-penampilan yang disajikan sangat beragam dan mengesankan.
Mewakili juri, Anwar menyampaikan bahwa pantomim adalah media yang ideal untuk Sumpah Pemuda. Seni ini memaksa kita untuk fokus pada esensi gerakan dan ekspresi. Sama seperti Sumpah Pemuda, yang terpenting adalah tindakan dan kesepakatan hati, bukan sekadar kata-kata.
“Kami menilai seberapa kuat pesan persatuan, cinta tanah air dan semangat gotong royong itu tersampaikan,” jelas beliau.
Lomba Pantomim ini sukses menjadi puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda di SMPN 9 Bontang, membuktikan generasi muda dapat memaknai sejarah dengan cara yang kreatif, menghibur dan penuh tanggung jawab kebangsaan.
Kegiatan ini merupakan rangkaian Semarak Bulan Bahasa dan Peringatan Hari Sumpah Pemuda di SMPN 9 Bontang, yang dilakukan selama dua hari, mulai 28-29 Oktober dan dimeriahkan dengan berbagai lomba kreativitas para pelajar. (Adv)
(Sf/Lo)