Cari disini...
Seputarfakta.com - Nuraini -
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang
Plt Disdikbud Bontang, Saparuddin. (Foto: Nuraini/Seputarfakta.com)
Bontang - Sejumlah sekolah di Bontang menghadapi krisis kekurangan guru akibat banyaknya tenaga pendidik yang pensiun setiap tahunnya.
Salah satu yang terdampak adalah SMPN 2 Bontang yang kini kekurangan empat guru. Wakil Kepala (Waka) Kesiswaan SMPN 2 Bontang, Jumadi mengatakan pihaknya kekurangan dua tenaga pendidik untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), guru Bahasa Indonesia dan guru PJOK.
“Karena ada guru yang pensiun tahun lalu, termasuk tahun ini juga satu orang pensiun, jadi kami butuh empat guru tambahan,” ujarnya.
Guna mengatasi kekurangan tersebut, beberapa guru terpaksa menambah waktu mengajar. Jumadi berharap pemerintah segera membuat regulasi terkait permasalahan tersebut.
“Kami berharap keran penerimaan guru di sekolah bisa dibuka, apalagi setahu saya beberapa sekolah lain di Bontang juga mengalami kekurangan guru karena sudah banyak yang pensiun” lanjutnya.
Menanggapi hal ini, Plt Kepala Disdikbud Bontang, Saparuddin, menyebut rekrutmen guru tetap mengikuti regulasi pemerintah pusat, yakni melalui jalur seleksi PPPK dan CPNS.
Pengangkatan guru wajib melalui seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
“Saat ini kita mengikuti peraturan pemerintah pusat, tapi pasti tetap ada upaya dari kita agar permasalahan ini segera bisa diatasi,” ucap Saparuddin saat diwawancarai via telepon, Rabu (28/5/2025). (Adv)
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Nuraini -
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang
Plt Disdikbud Bontang, Saparuddin. (Foto: Nuraini/Seputarfakta.com)
Bontang - Sejumlah sekolah di Bontang menghadapi krisis kekurangan guru akibat banyaknya tenaga pendidik yang pensiun setiap tahunnya.
Salah satu yang terdampak adalah SMPN 2 Bontang yang kini kekurangan empat guru. Wakil Kepala (Waka) Kesiswaan SMPN 2 Bontang, Jumadi mengatakan pihaknya kekurangan dua tenaga pendidik untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), guru Bahasa Indonesia dan guru PJOK.
“Karena ada guru yang pensiun tahun lalu, termasuk tahun ini juga satu orang pensiun, jadi kami butuh empat guru tambahan,” ujarnya.
Guna mengatasi kekurangan tersebut, beberapa guru terpaksa menambah waktu mengajar. Jumadi berharap pemerintah segera membuat regulasi terkait permasalahan tersebut.
“Kami berharap keran penerimaan guru di sekolah bisa dibuka, apalagi setahu saya beberapa sekolah lain di Bontang juga mengalami kekurangan guru karena sudah banyak yang pensiun” lanjutnya.
Menanggapi hal ini, Plt Kepala Disdikbud Bontang, Saparuddin, menyebut rekrutmen guru tetap mengikuti regulasi pemerintah pusat, yakni melalui jalur seleksi PPPK dan CPNS.
Pengangkatan guru wajib melalui seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
“Saat ini kita mengikuti peraturan pemerintah pusat, tapi pasti tetap ada upaya dari kita agar permasalahan ini segera bisa diatasi,” ucap Saparuddin saat diwawancarai via telepon, Rabu (28/5/2025). (Adv)
(Sf/Lo)