Cari disini...
Seputarfakta.com - Nuraini -
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang
Baju karnaval yang dibuat oleh pelajar SMPN 3 Bontang. (Foto: Dok. SMPN 3 Bontang)
Bontang - SMPN 3 Bontang memanfaatkan sampah daur ulang untuk disulap menjadi baju karnaval dengan berbagai macam warna.
Waka Kesiswaan SMPN 3 Bontang, Suriati mengatakan pembuatan kostum karnaval tersebut dilakukan sebagai implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Adapun bahan yang digunakan bervariasi, mulai dari sampah plastik, botol minum plastik, hingga kain perca. Semua bahannya dikumpulkan dari sampah yang dihasilkan sehari-hari di sekolah.
“Anak-anak biasanya jajan itu, nah sampah plastiknya kita daur ulang untuk pembuatan kostum ini,” ujarnya.
Pembuatan kostum dilakukan oleh kelas 7, sementara untuk kelas 8 diberi tugas membuat ecobrick, dan kelas 9 diberi tugas membuat ecoprint.
“Jadi setiap jenjang itu berbeda-beda, tapi bahan yang digunakan sama dari sampah daur ulang,” lanjutnya.
Tujuan pembuatan kostum karnaval tersebut diharapkan dapat digunakan pada acara-acara khusus, sehingga pihak sekolah tidak perlu lagi menyewa kostum dari luar.
“Jadi kalau kegiatan karnaval kita sudah punya tidak perlu pinjam,” tandasnya. (Adv)
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Nuraini -
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang
Baju karnaval yang dibuat oleh pelajar SMPN 3 Bontang. (Foto: Dok. SMPN 3 Bontang)
Bontang - SMPN 3 Bontang memanfaatkan sampah daur ulang untuk disulap menjadi baju karnaval dengan berbagai macam warna.
Waka Kesiswaan SMPN 3 Bontang, Suriati mengatakan pembuatan kostum karnaval tersebut dilakukan sebagai implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Adapun bahan yang digunakan bervariasi, mulai dari sampah plastik, botol minum plastik, hingga kain perca. Semua bahannya dikumpulkan dari sampah yang dihasilkan sehari-hari di sekolah.
“Anak-anak biasanya jajan itu, nah sampah plastiknya kita daur ulang untuk pembuatan kostum ini,” ujarnya.
Pembuatan kostum dilakukan oleh kelas 7, sementara untuk kelas 8 diberi tugas membuat ecobrick, dan kelas 9 diberi tugas membuat ecoprint.
“Jadi setiap jenjang itu berbeda-beda, tapi bahan yang digunakan sama dari sampah daur ulang,” lanjutnya.
Tujuan pembuatan kostum karnaval tersebut diharapkan dapat digunakan pada acara-acara khusus, sehingga pihak sekolah tidak perlu lagi menyewa kostum dari luar.
“Jadi kalau kegiatan karnaval kita sudah punya tidak perlu pinjam,” tandasnya. (Adv)
(Sf/Lo)