Bontang - Untuk mendukung kesiapan sekolah negeri menjadi sekolah inklusi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang membekali para guru melalui program kuliah khusus yang bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Salah satu guru yang mengikuti program kuliah gratis tersebut adalah Dila, guru SDN 005 Bontang Utara. Ia ditunjuk sebagai guru inklusi, sehingga bekal pengetahuan dari kuliah yang difasilitasi Disdikbud sangat membantu dalam menangani siswa yang memiliki keterbatasan atau keterlambatan dalam belajar.

“Dengan bekal tersebut kami memberikan pendampingan khusus bagi anak yang mengalami kendala dalam belajar,” ujarnya.

Meskipun kini belum ada murid SDN 005 Bontang Utara yang dinyatakan resmi sebagai peserta didik inklusi, tetapi sekolah telah dipersiapkan salah satunya melalui pendidikan bagi guru.

Pada tahun ajaran baru 2025/2026, SDN 005 Bontang Utara tidak secara langsung menerima murid inklusi. Proses penerimaan dilakukan oleh Disdikbud Bontang melalui seleksi yang dilaksanakan di Gedung Autis Centre pada Juni lalu.

“Meskipun begitu kita tetap perlu untuk memberikan pendampingan khusus bagi murid yang memiliki kendala dalam belajar, tentunya dengan metode yang sesuai dengan apa yang telah diberikan melalui kuliah tersebut,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya Plt Disdikbud Bontang, Saparuddin mengatakan mulai ajaran baru tahun 2025/2026 seluruh sekolah negeri dari jenjang TK-SMP di Bontang wajib menjadi sekolah inklusi.

Proses seleksi murid yang memenuhi syarat untuk masuk ke sekolah negeri dilakukan langsung oleh Disdikbud Bontang, bekerja sama dengan tenaga ahli di bidangnya.

“Salah satu persiapan kita menuju sekolah inklusi itu dengan membekali guru kuliah gratis terkait menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK),” ujar Saparuddin. (Adv)

(Sf/Lo)