Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang

    Cegah Kekerasan Pelajar, SMPN 2 Bontang Maksimalkan Peran Guru BK dan PIK-R

    Seputarfakta.com - Nuraini -

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang

    19 Mei 2025 12:01 WIB

    Kepala Waka Kurikulum SMPN 2 Bontang, Jumadi. (Foto: Nuraini/Seputarfakta.com)

    Bontang - SMPN 2 Bontang memaksimalkan peran guru Bimbingan Konseling (BK) untuk memberikan sosialisasi minimal satu minggu sekali pada pelajar.

    Ini dilakukan guna mengatasi permasalah kekerasan pada pelajar. Wakil Kepala (Waka) Kurikulum SMPN 2 Bontang, Jumadi mengatakan pihaknya memasukkan jadwal sosialisasi pencegahan kekerasan di sekolah melalui jam mata pelajaran yang diisi guru BK.

    Tujuannya agar pemahaman peserta didik tentang menjaga dan menghindari perilaku kekerasan dapat terpantau lebih maksimal, serta mendapatkan bimbingan rutin secara berkelanjutan.

    Ini merupakan bagian dari program kerja Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Sekolah (TPPKS) yang dirangkai dalam bentuk mata pelajaran.

    “Jadi TPPKS itu ada timnya yang diketuai Waka Kesiswaan. Salah satu programnya ini sosialisasi yang diisi guru BK dalam mata pelajaran, durasinya satu jam. Minimal satu minggu sekali setiap kelas,” ujarnya saat ditemui, Senin (19/5/2025).

    Sosialisasi ini sudah diterapkan SMPN 2 Bontang sejak dua tahun lalu. Sebab pihak sekolah menyadari pentingnya aksi pencegahan kekerasan yang harus dimulai dari penanaman kesadaran siswa.

    Apalagi sebagai salah satu sekolah yang telah menjadi sekolah inklusi di Bontang dari beberapa tahun lalu, SMPN 2 Bontang memerlukan pengawasan lebih ketat agar tidak ada tindak kekerasan yang terjadi pada peserta didik disabilitas.

    Selain cara tersebut, SMPN 2 Bontang juga berkolaborasi dengan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) sekolah dalam membantu menyosialisasikan pencegahan kekerasan di sekolah.

    “Kita selalu mengawasi kemungkinan adanya tindak kekerasan. Syukurnya sejauh ini semua berjalan aman,” tandasnya. (Adv)

    (Sf/Lo)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang

    Cegah Kekerasan Pelajar, SMPN 2 Bontang Maksimalkan Peran Guru BK dan PIK-R

    Seputarfakta.com - Nuraini -

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang

    19 Mei 2025 12:01 WIB

    Kepala Waka Kurikulum SMPN 2 Bontang, Jumadi. (Foto: Nuraini/Seputarfakta.com)

    Bontang - SMPN 2 Bontang memaksimalkan peran guru Bimbingan Konseling (BK) untuk memberikan sosialisasi minimal satu minggu sekali pada pelajar.

    Ini dilakukan guna mengatasi permasalah kekerasan pada pelajar. Wakil Kepala (Waka) Kurikulum SMPN 2 Bontang, Jumadi mengatakan pihaknya memasukkan jadwal sosialisasi pencegahan kekerasan di sekolah melalui jam mata pelajaran yang diisi guru BK.

    Tujuannya agar pemahaman peserta didik tentang menjaga dan menghindari perilaku kekerasan dapat terpantau lebih maksimal, serta mendapatkan bimbingan rutin secara berkelanjutan.

    Ini merupakan bagian dari program kerja Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Sekolah (TPPKS) yang dirangkai dalam bentuk mata pelajaran.

    “Jadi TPPKS itu ada timnya yang diketuai Waka Kesiswaan. Salah satu programnya ini sosialisasi yang diisi guru BK dalam mata pelajaran, durasinya satu jam. Minimal satu minggu sekali setiap kelas,” ujarnya saat ditemui, Senin (19/5/2025).

    Sosialisasi ini sudah diterapkan SMPN 2 Bontang sejak dua tahun lalu. Sebab pihak sekolah menyadari pentingnya aksi pencegahan kekerasan yang harus dimulai dari penanaman kesadaran siswa.

    Apalagi sebagai salah satu sekolah yang telah menjadi sekolah inklusi di Bontang dari beberapa tahun lalu, SMPN 2 Bontang memerlukan pengawasan lebih ketat agar tidak ada tindak kekerasan yang terjadi pada peserta didik disabilitas.

    Selain cara tersebut, SMPN 2 Bontang juga berkolaborasi dengan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) sekolah dalam membantu menyosialisasikan pencegahan kekerasan di sekolah.

    “Kita selalu mengawasi kemungkinan adanya tindak kekerasan. Syukurnya sejauh ini semua berjalan aman,” tandasnya. (Adv)

    (Sf/Lo)