Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur
Penari Hudoq di desa wisata Long Tuyoq, Kabupaten Mahakam Ulu. (Foto: HO/Rahman)
Samarinda - Desa Wisata Long Tuyoq, sebuah kampung tua yang terletak di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Hulu memiliki potensi wisata adat dan alam yang melimpah, serta menjadi surga bagi para pecinta petualangan dan kesenangan.
Long Tuyoq ini berlokasi di desa yang terpencil dan masih menjaga tradisi adatnya. Desa ini dikelilingi oleh hutan belantara yang sangat luas dan indah, serta dijaga oleh hukum adat yang kuat.
Di sini, para wisatawan bisa melihat berbagai jenis hewan endemik dan langka, seperti orangutan Kalimantan, gajah sumatera, badak sumatera, dan komodo dragon Indonesia.
Selain itu, terlihat berbagai jenis flora dan fauna yang hidup di hutan rawa gambut yang khas, seperti pohon rafflesia arnoldii, pohon beringin, pohon meranti, dan lain-lain.
Dilansir dari Menparekraf, desa dengan penduduk 490 jiwa ini berdekatan dengan Pulau Sangalaki, sebuah pulau kecil dengan pantai putih dan air laut biru. Di sini, Anda bisa berjalan di sepanjang pantai sambil menikmati deburan ombak yang memecah kesunyian di pulau ini. Selain itu, pulau ini juga memiliki hutan hujan tropis yang kaya akan flora dan fauna.
Untuk mengunjungi Long Tuyoq, wisatwan harus melakukan perjalanan udara dari Samarinda ke Datah Dawai, kemudian melanjutkan perjalanan dengan ketinting menuju hilir Sungai Mahakam.
"Setelah itu, harus menaiki perahu tradisional khas Kalimantan, klotok, sekalian menyusuri Sungai Mahakam," ujar Mahasiswa Univeristas Mulawarman yang pernah KKN di Mahulu dan salah satu pengunjung Long Tuyoq, Annisa Dwi Rahmayanti di Samarinda, Jum'at (10/11/2023).
Nenek Tipung Ping dengan 20 hisang di kuping yang masih menjaga kelestarian budaya Dayak Bangau di Desa Wisata Long Tuyoq. (Foto: HO/Keenan Mukti)
Selain menyaksikan keindahan alam secara langsung, Ica panggilan akrabnya juga mengunjungi Bukit Tangkiling dan Bukit Maranggo, bukit itu menawarkan pemandangan indah dari atas bukit.
"Rute trekking yang tersedia di Long Tuyoq, lebih dekat dengan alam liar," ujarnya.
Ica dengan kesehariannya, selalu berinteraksi dengan masyarakat setempat yang hidup di sekitar desa wisata.
"Kami disitu dapat belajar tentang kehidupan masyarakat di pedalaman Kalimantan dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh masyarakat setempat," Kata Ica.
(Sf/Rs/Adv)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Maulana -
Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur
Penari Hudoq di desa wisata Long Tuyoq, Kabupaten Mahakam Ulu. (Foto: HO/Rahman)
Samarinda - Desa Wisata Long Tuyoq, sebuah kampung tua yang terletak di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Hulu memiliki potensi wisata adat dan alam yang melimpah, serta menjadi surga bagi para pecinta petualangan dan kesenangan.
Long Tuyoq ini berlokasi di desa yang terpencil dan masih menjaga tradisi adatnya. Desa ini dikelilingi oleh hutan belantara yang sangat luas dan indah, serta dijaga oleh hukum adat yang kuat.
Di sini, para wisatawan bisa melihat berbagai jenis hewan endemik dan langka, seperti orangutan Kalimantan, gajah sumatera, badak sumatera, dan komodo dragon Indonesia.
Selain itu, terlihat berbagai jenis flora dan fauna yang hidup di hutan rawa gambut yang khas, seperti pohon rafflesia arnoldii, pohon beringin, pohon meranti, dan lain-lain.
Dilansir dari Menparekraf, desa dengan penduduk 490 jiwa ini berdekatan dengan Pulau Sangalaki, sebuah pulau kecil dengan pantai putih dan air laut biru. Di sini, Anda bisa berjalan di sepanjang pantai sambil menikmati deburan ombak yang memecah kesunyian di pulau ini. Selain itu, pulau ini juga memiliki hutan hujan tropis yang kaya akan flora dan fauna.
Untuk mengunjungi Long Tuyoq, wisatwan harus melakukan perjalanan udara dari Samarinda ke Datah Dawai, kemudian melanjutkan perjalanan dengan ketinting menuju hilir Sungai Mahakam.
"Setelah itu, harus menaiki perahu tradisional khas Kalimantan, klotok, sekalian menyusuri Sungai Mahakam," ujar Mahasiswa Univeristas Mulawarman yang pernah KKN di Mahulu dan salah satu pengunjung Long Tuyoq, Annisa Dwi Rahmayanti di Samarinda, Jum'at (10/11/2023).
Nenek Tipung Ping dengan 20 hisang di kuping yang masih menjaga kelestarian budaya Dayak Bangau di Desa Wisata Long Tuyoq. (Foto: HO/Keenan Mukti)
Selain menyaksikan keindahan alam secara langsung, Ica panggilan akrabnya juga mengunjungi Bukit Tangkiling dan Bukit Maranggo, bukit itu menawarkan pemandangan indah dari atas bukit.
"Rute trekking yang tersedia di Long Tuyoq, lebih dekat dengan alam liar," ujarnya.
Ica dengan kesehariannya, selalu berinteraksi dengan masyarakat setempat yang hidup di sekitar desa wisata.
"Kami disitu dapat belajar tentang kehidupan masyarakat di pedalaman Kalimantan dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh masyarakat setempat," Kata Ica.
(Sf/Rs/Adv)