Jalan Setapak Jadi Penentu Wisatawan Nikmati Ekowisata Hutan

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur

    04 November 2023 05:25 WIB

    Jalan setapak yang dibangun di kawasan mangrove. (Foto: Istimewa)

    Samarinda - Untuk menikmati wisata, aksesibilitas sangat diperlukan bagi seorang wisatawan. Terutama pengunjung ekowisata hutan, yang notabenenya memiliki jalur lintasan sulit untuk dilalui. Hal menuntut adanya lintasan buatan, atau yang lebih dikenal dengan jalan setapak.

    Untuk diketahui, jalan setapak ini biasanya dibuat dari bahan alami seperti kayu, bambu, atau bebatuan yang disusun sedemikian rupa. Penggunaan bahan tersebut memiliki tujuan tertentu, agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman sekitarnya.

    Selain itu, jalan setapak ini membuat para wisatawan dapat menikmati keindahan dan kekayaan alam hutan, terlebih tanpa merusak ekosistem yang ada disekitar situ.

    Seperti halnya, ekowisata hutan mangrove, permukaannya sangat tidak mungkin untuk dilintasi pengunjung, sebab mangrove ini ditanam di daerah yang jenis tanahnya tergenang air laut, berlumpur, dan berpasir. Sehingga perlu ditambahkan jalan setapak yang tinggi diatasnya.

    Namun, masih banyak ditemui ekowisata hutan memiliki jalan setapak yang sudah mulai hancur, salah satunya berada di Batu Dinding. Faktor ini membuat wisata batu dinding tak lagi menjadi sasaran wisatawan lokal.

    Upaya yang dilakukan masyarakat sekitar, Kelurahan Bukit Merdeka, dengan menambahkan bebatuan. Langkah ini masih belum maksimal, karena jarak tempuh menuju lokasi Batu dinding hingga 5 Kilometer.

    Untuk menjawab ini, Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Kaltim) mendukung upaya yang dilakukan oleh masyarakat sekitar untuk menghidupkan kembali batu dinding, sehingga dapat membuka peluang ekonomi baru disitu.

    "Wisata di Kalimantan Timur ini sebenarnya cukup banyak, sehingga ada prioritas tertentu untuk yang kita kembangkan. Kami mendukung apa yang dilakukan masyarakat sekitar untuk bangkitkan itu kembali, " ungkap Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim, Restiawan Baihaqi di Kantor Dispar, Jum'at (3/11/2023).

    (Sf/Rs/Adv)

     

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Jalan Setapak Jadi Penentu Wisatawan Nikmati Ekowisata Hutan

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur

    04 November 2023 05:25 WIB

    Jalan setapak yang dibangun di kawasan mangrove. (Foto: Istimewa)

    Samarinda - Untuk menikmati wisata, aksesibilitas sangat diperlukan bagi seorang wisatawan. Terutama pengunjung ekowisata hutan, yang notabenenya memiliki jalur lintasan sulit untuk dilalui. Hal menuntut adanya lintasan buatan, atau yang lebih dikenal dengan jalan setapak.

    Untuk diketahui, jalan setapak ini biasanya dibuat dari bahan alami seperti kayu, bambu, atau bebatuan yang disusun sedemikian rupa. Penggunaan bahan tersebut memiliki tujuan tertentu, agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman sekitarnya.

    Selain itu, jalan setapak ini membuat para wisatawan dapat menikmati keindahan dan kekayaan alam hutan, terlebih tanpa merusak ekosistem yang ada disekitar situ.

    Seperti halnya, ekowisata hutan mangrove, permukaannya sangat tidak mungkin untuk dilintasi pengunjung, sebab mangrove ini ditanam di daerah yang jenis tanahnya tergenang air laut, berlumpur, dan berpasir. Sehingga perlu ditambahkan jalan setapak yang tinggi diatasnya.

    Namun, masih banyak ditemui ekowisata hutan memiliki jalan setapak yang sudah mulai hancur, salah satunya berada di Batu Dinding. Faktor ini membuat wisata batu dinding tak lagi menjadi sasaran wisatawan lokal.

    Upaya yang dilakukan masyarakat sekitar, Kelurahan Bukit Merdeka, dengan menambahkan bebatuan. Langkah ini masih belum maksimal, karena jarak tempuh menuju lokasi Batu dinding hingga 5 Kilometer.

    Untuk menjawab ini, Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Kaltim) mendukung upaya yang dilakukan oleh masyarakat sekitar untuk menghidupkan kembali batu dinding, sehingga dapat membuka peluang ekonomi baru disitu.

    "Wisata di Kalimantan Timur ini sebenarnya cukup banyak, sehingga ada prioritas tertentu untuk yang kita kembangkan. Kami mendukung apa yang dilakukan masyarakat sekitar untuk bangkitkan itu kembali, " ungkap Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim, Restiawan Baihaqi di Kantor Dispar, Jum'at (3/11/2023).

    (Sf/Rs/Adv)