Danau Nyadeng, Nirwana Tersembunyi di Balik Hutan

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur

    29 November 2023 10:50 WIB

    (Foto: Ilustrasi)

    Berau - Danau Nyadeng, salah satu objek wisata alam yang masih alami dan belum banyak diketahui orang yang terletak di kampung Merabu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau. Danau ini memiliki luas sekitar satu hektare dan kedalaman lebih dari 50 meter. 

    Diketahui, air danau ini berasal dari dalam batu gunung karst yang menyebabkan warna air menjadi hijau toska. Danau ini juga memiliki aliran sungai kecil yang mengalir ke sungai Lesan, anak sungai Kelay, yang merupakan cabang sungai Berau.

    Danau Nyadeng menawarkan pemandangan yang indah dan sejuk, dikelilingi oleh hutan dan perbukitan karst yang menjulang tinggi. Di sini, pengunjung dapat menikmati keheningan dan ketenangan alam, berenang, berperahu, atau memancing di danau. 

    Selain itu, pengunjung juga dapat menjelajahi gua-gua karst yang ada di sekitar danau, yang memiliki stalaktit dan stalagmit yang unik dan beragam. Beberapa gua bahkan memiliki lukisan-lukisan purba yang menunjukkan kebudayaan masyarakat Dayak yang tinggal di daerah ini.

    Untuk mencapai danau Nyadeng, pengunjung harus menempuh perjalanan yang cukup panjang dan menantang. Dari kota Berau, pengunjung harus naik mobil selama sekitar 5 jam ke arah Kecamatan Kelay. Setelah itu, pengunjung harus naik perahu motor selama sekitar 2 jam menyusuri sungai Kelay dan Lesan. 

    Kemudian, pengunjung harus berjalan kaki selama sekitar 30 menit melewati hutan dan jembatan gantung untuk sampai ke kampung Merabu, tempat tinggal masyarakat Dayak Deah. Dari kampung Merabu, pengunjung harus berjalan kaki lagi selama sekitar 15 menit untuk sampai ke danau Nyadeng.

    Kampung Merabu sendiri merupakan sebuah kampung yang ramah dan asri, yang berusaha untuk melindungi hutan dan alam sekitarnya. Masyarakat kampung Merabu hidup dari bertani, berkebun, dan menghasilkan madu hutan. 

    Mereka juga mencoba untuk mengembangkan ekowisata sebagai sumber penghasilan alternatif. Di kampung Merabu, pengunjung dapat menginap di rumah-rumah penduduk yang sederhana namun nyaman, dan merasakan kehidupan dan kebudayaan masyarakat Dayak Deah yang kaya dan harmonis. 

    "Danau ini juga merupakan salah satu bukti bahwa alam dan budaya dapat hidup berdampingan secara lestari, jika dijaga dan dilestarikan dengan baik. Danau Nyadeng, nirwana tersembunyi di balik hutan, yang menanti untuk dikunjungi dan dijelajahi," ungkap Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim di Samarinda, Rabu.

    (SF/RS/Adv)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Danau Nyadeng, Nirwana Tersembunyi di Balik Hutan

    Seputarfakta.com - Maulana -

    Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur

    29 November 2023 10:50 WIB

    (Foto: Ilustrasi)

    Berau - Danau Nyadeng, salah satu objek wisata alam yang masih alami dan belum banyak diketahui orang yang terletak di kampung Merabu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau. Danau ini memiliki luas sekitar satu hektare dan kedalaman lebih dari 50 meter. 

    Diketahui, air danau ini berasal dari dalam batu gunung karst yang menyebabkan warna air menjadi hijau toska. Danau ini juga memiliki aliran sungai kecil yang mengalir ke sungai Lesan, anak sungai Kelay, yang merupakan cabang sungai Berau.

    Danau Nyadeng menawarkan pemandangan yang indah dan sejuk, dikelilingi oleh hutan dan perbukitan karst yang menjulang tinggi. Di sini, pengunjung dapat menikmati keheningan dan ketenangan alam, berenang, berperahu, atau memancing di danau. 

    Selain itu, pengunjung juga dapat menjelajahi gua-gua karst yang ada di sekitar danau, yang memiliki stalaktit dan stalagmit yang unik dan beragam. Beberapa gua bahkan memiliki lukisan-lukisan purba yang menunjukkan kebudayaan masyarakat Dayak yang tinggal di daerah ini.

    Untuk mencapai danau Nyadeng, pengunjung harus menempuh perjalanan yang cukup panjang dan menantang. Dari kota Berau, pengunjung harus naik mobil selama sekitar 5 jam ke arah Kecamatan Kelay. Setelah itu, pengunjung harus naik perahu motor selama sekitar 2 jam menyusuri sungai Kelay dan Lesan. 

    Kemudian, pengunjung harus berjalan kaki selama sekitar 30 menit melewati hutan dan jembatan gantung untuk sampai ke kampung Merabu, tempat tinggal masyarakat Dayak Deah. Dari kampung Merabu, pengunjung harus berjalan kaki lagi selama sekitar 15 menit untuk sampai ke danau Nyadeng.

    Kampung Merabu sendiri merupakan sebuah kampung yang ramah dan asri, yang berusaha untuk melindungi hutan dan alam sekitarnya. Masyarakat kampung Merabu hidup dari bertani, berkebun, dan menghasilkan madu hutan. 

    Mereka juga mencoba untuk mengembangkan ekowisata sebagai sumber penghasilan alternatif. Di kampung Merabu, pengunjung dapat menginap di rumah-rumah penduduk yang sederhana namun nyaman, dan merasakan kehidupan dan kebudayaan masyarakat Dayak Deah yang kaya dan harmonis. 

    "Danau ini juga merupakan salah satu bukti bahwa alam dan budaya dapat hidup berdampingan secara lestari, jika dijaga dan dilestarikan dengan baik. Danau Nyadeng, nirwana tersembunyi di balik hutan, yang menanti untuk dikunjungi dan dijelajahi," ungkap Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim di Samarinda, Rabu.

    (SF/RS/Adv)