Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Diskominfo Kabupaten Penajam Paser Utara
Ilustrasi gabah kering petani.(Freepik)
Penajam - Serapan Gabah Kering Panen (GKP) di Penajam Paser Utara (PPU) mencapai angka tertinggi se-Kalimantan Timur (Kaltim) dengan jumlah 4.473 ton GKP dari 1.122 petani di PPU telah diserap Perum Bulog per awal Mei 2025.
Angka itu jauh melampaui serapan GKP di daerah lain di Kaltim. Apabila dibandingkan dengan Paser yang berada di posisi kedua, Perum Bulog hanya menyerap GKP petani sebanyak 754 ton, sementara Kutai Kartanegara (Kukar) di posisi ketiga serapan GKP-nya hanya 339 ton saja.
“Berdasarkan data, serapan GKP petani kita menjadi yang tertinggi se-Kaltim karena tembus kurang lebih 4.400 sekian,” ucap Kepala Distan PPU, Andi Trasodiharto, Sabtu (10/5/2025).
Andi Trasodiharto menyatakan tingginya angka serapan GKP di PPU ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah pusat yang mewajibkan Perum Bulog untuk membeli GKP senilai Rp6.500 per Kilogram (Kg).
Menurutnya kebijakan ini juga dinilai memberikan dampak positif terhadap perekonomian petani karena telah menjamin pasar bagi hasil panen mereka. Mengingat selama ini, para petani sering kali dilanda kebingungan saat hendak menjual hasil panennya karena belum memiliki jalur distribusi yang jelas dan stabil.
"Sebelumnya, petani kita kerap kesulitan menjual hasil panennya karena minimnya minat pembeli. Sekarang dengan adanya kebijakan ini, mereka tidak perlu lagi khawatir," ujar Andi.
Ia menyebutkan bahwa nilai total GKP yang telah dibeli Bulog di PPU diperkirakan mencapai Rp28 miliar lebih. Andi lantas mengapresiasi peran aktif Bulog dalam menjalankan instruksi pemerintah pusat.
“Dengan adanya kewajiban Bulog untuk menyerap GKP, mereka tidak bisa lagi menolak hasil panen petani. Ini memberikan kepastian dan wujud nyata perlindungan bagi petani,” tandasnya. (Adv)
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Diskominfo Kabupaten Penajam Paser Utara
Ilustrasi gabah kering petani.(Freepik)
Penajam - Serapan Gabah Kering Panen (GKP) di Penajam Paser Utara (PPU) mencapai angka tertinggi se-Kalimantan Timur (Kaltim) dengan jumlah 4.473 ton GKP dari 1.122 petani di PPU telah diserap Perum Bulog per awal Mei 2025.
Angka itu jauh melampaui serapan GKP di daerah lain di Kaltim. Apabila dibandingkan dengan Paser yang berada di posisi kedua, Perum Bulog hanya menyerap GKP petani sebanyak 754 ton, sementara Kutai Kartanegara (Kukar) di posisi ketiga serapan GKP-nya hanya 339 ton saja.
“Berdasarkan data, serapan GKP petani kita menjadi yang tertinggi se-Kaltim karena tembus kurang lebih 4.400 sekian,” ucap Kepala Distan PPU, Andi Trasodiharto, Sabtu (10/5/2025).
Andi Trasodiharto menyatakan tingginya angka serapan GKP di PPU ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah pusat yang mewajibkan Perum Bulog untuk membeli GKP senilai Rp6.500 per Kilogram (Kg).
Menurutnya kebijakan ini juga dinilai memberikan dampak positif terhadap perekonomian petani karena telah menjamin pasar bagi hasil panen mereka. Mengingat selama ini, para petani sering kali dilanda kebingungan saat hendak menjual hasil panennya karena belum memiliki jalur distribusi yang jelas dan stabil.
"Sebelumnya, petani kita kerap kesulitan menjual hasil panennya karena minimnya minat pembeli. Sekarang dengan adanya kebijakan ini, mereka tidak perlu lagi khawatir," ujar Andi.
Ia menyebutkan bahwa nilai total GKP yang telah dibeli Bulog di PPU diperkirakan mencapai Rp28 miliar lebih. Andi lantas mengapresiasi peran aktif Bulog dalam menjalankan instruksi pemerintah pusat.
“Dengan adanya kewajiban Bulog untuk menyerap GKP, mereka tidak bisa lagi menolak hasil panen petani. Ini memberikan kepastian dan wujud nyata perlindungan bagi petani,” tandasnya. (Adv)
(Sf/Lo)