Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Diskominfo Kabupaten Penajam Paser Utara
Situasi banjir di Desa Babulu Darat dan Rintik, Minggu (3/11/2024) malam. (Dok : Pusdalops BPBD PPU)
Penajam - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Penajam Paser Utara (PPU) bakal mengambil langkah cepat dalam menangani drainase tersumbat yang menyebabkan banjir sedalam 80 cm di Desa Babulu Darat dan Rintik, Kecamatan Babulu, Minggu (3/11/2024) kemarin.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas PUPR PPU, Khairuddin mengaku sebelum melakukan penanganan terhadap saluran drainase dan aliran sungai yang tersumbat, pihaknya akan melakukan identifikasi terlebih dahulu bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) dalam waktu dekat.
“Saat BWS berkunjung, kita akan mengecek satu persatu, mulai dari indikasi yang menyebabkan meluapnya volume air sungai hingga ke permukaan rumah warga. Itu bakal kita tindak cepat, sebab jika dibiarkan bisa terjadi banjir lagi di wilayah tersebut,” ucap Khairuddin, Senin (4/11/2024).
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) PPU, hujan dengan intensitas tinggi beserta kilat dan angin kencang, melanda kawasan tersebut pada pukul 14.00 WITA hingga 16.00 WITA, Minggu (4/11/2024) kemarin.
Setelah dilanda hujan selama dua jam, aliran drainase di Desa Babulu Laut dan Rintik mengalami penyumbatan, sehingga mengakibatkan meluapnya air sungai hingga meluas ke rumah yang berada di area rendah dan bantaran sungai dengan kedalaman 80 cm.
Kepala BPBD PPU, Kuncoro mencatat ada 11 rumah yang terdiri dari 11 KK dengan dihuni 46 jiwa ikut terdampak atas kejadian tersebut.
“Ada empat Rukun Tetangga (RT) yang terdampak banjir kemarin, yaitu RT 01, 02 dan 03 yang berada di Desa Rintik, kemudian RT 31 berada di Desa Babulu Darat,” ungkapnya.
Ia mengaku belakangan ini di wilayah PPU sedang dilanda hujan secara terus-terusan. Bahkan pada 4 November 2024, setelah dilanda hujan pada pukul 9.00 WITA, terjadi kembali banjir di dua desa tersebut.
Kuncoro pun mengimbau kepada masyarakat untuk membersihkan selokan atau aliran air di sekitar rumahnya guna mengantisipasi terjadinya banjir. Selain itu, ia juga meminta pihak terkait untuk segera menangani permasalahan penyumbatan ini.
“Setelah kita identifikasi, ditemukan kecilnya saluran pembuangan di area bangunan warga yang menjadi saluran pembuangan utama, serta ditemukan juga ada penyempitan gorong di Jalan Propinsi yang tidak mampu menampung debit air,” tandasnya. (Adv)
(Sf/By)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Diskominfo Kabupaten Penajam Paser Utara
Situasi banjir di Desa Babulu Darat dan Rintik, Minggu (3/11/2024) malam. (Dok : Pusdalops BPBD PPU)
Penajam - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Penajam Paser Utara (PPU) bakal mengambil langkah cepat dalam menangani drainase tersumbat yang menyebabkan banjir sedalam 80 cm di Desa Babulu Darat dan Rintik, Kecamatan Babulu, Minggu (3/11/2024) kemarin.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas PUPR PPU, Khairuddin mengaku sebelum melakukan penanganan terhadap saluran drainase dan aliran sungai yang tersumbat, pihaknya akan melakukan identifikasi terlebih dahulu bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) dalam waktu dekat.
“Saat BWS berkunjung, kita akan mengecek satu persatu, mulai dari indikasi yang menyebabkan meluapnya volume air sungai hingga ke permukaan rumah warga. Itu bakal kita tindak cepat, sebab jika dibiarkan bisa terjadi banjir lagi di wilayah tersebut,” ucap Khairuddin, Senin (4/11/2024).
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) PPU, hujan dengan intensitas tinggi beserta kilat dan angin kencang, melanda kawasan tersebut pada pukul 14.00 WITA hingga 16.00 WITA, Minggu (4/11/2024) kemarin.
Setelah dilanda hujan selama dua jam, aliran drainase di Desa Babulu Laut dan Rintik mengalami penyumbatan, sehingga mengakibatkan meluapnya air sungai hingga meluas ke rumah yang berada di area rendah dan bantaran sungai dengan kedalaman 80 cm.
Kepala BPBD PPU, Kuncoro mencatat ada 11 rumah yang terdiri dari 11 KK dengan dihuni 46 jiwa ikut terdampak atas kejadian tersebut.
“Ada empat Rukun Tetangga (RT) yang terdampak banjir kemarin, yaitu RT 01, 02 dan 03 yang berada di Desa Rintik, kemudian RT 31 berada di Desa Babulu Darat,” ungkapnya.
Ia mengaku belakangan ini di wilayah PPU sedang dilanda hujan secara terus-terusan. Bahkan pada 4 November 2024, setelah dilanda hujan pada pukul 9.00 WITA, terjadi kembali banjir di dua desa tersebut.
Kuncoro pun mengimbau kepada masyarakat untuk membersihkan selokan atau aliran air di sekitar rumahnya guna mengantisipasi terjadinya banjir. Selain itu, ia juga meminta pihak terkait untuk segera menangani permasalahan penyumbatan ini.
“Setelah kita identifikasi, ditemukan kecilnya saluran pembuangan di area bangunan warga yang menjadi saluran pembuangan utama, serta ditemukan juga ada penyempitan gorong di Jalan Propinsi yang tidak mampu menampung debit air,” tandasnya. (Adv)
(Sf/By)