Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Diskominfo Kabupaten Penajam Paser Utara
Ilustrasi lahan pertanian yang dialih fungsikan menjadi perkebunan sawit.(Freepik)
Penajam - Dinas Pertanian (Distan) Penajam Paser Utara (PPU) mencatat sebanyak 627 hektare (Ha) lahan pertanian telah dialihfungsikan menjadi ladang perkebunan sawit dan komoditas lainnya.
Angka ini menunjukkan tren yang cukup mengkhawatirkan terhadap produksi pangan daerah karena luas lahan pertanian di PPU perlahan menyusut, sehingga perwujudan program ketahanan dan swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah pusat menjadi terhambat.
“Menurut data sementara, lahan yang dialihfungsikan menjadi perkebunan luasnya mencapai 627 Ha,” ungkap Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan PPU, Gunawan saat didampingi langsung oleh Kepala Distan PPU, Andi Trasodiharto, pada Jumat (9/5/2025).
Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), total luas lahan pertanian di PPU saat ini telah menyusut drastis menjadi sekitar 7.508 Ha.
Andi Trasodiharto menjelaskan bahwa salah satu alasan utama di balik tindakan para petani yang memutuskan untuk melakukan alih fungsi lahan ini adalah minimnya ketersediaan sistem irigasi yang memadai.
Mengingat para petani selama ini masih mengandalkan tadah hujan sebagai sumber utama air untuk tanaman padi mereka dan tentu saja sangat tergantung pada kondisi musim.
“Banyak faktor yang menyebabkan para petani mengalihfungsikan lahan pertaniannya, salah satunya adalah sistem irigasi yang belum memadai,” jelasnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Distan PPU telah mengusulkan pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake yang terletak di perbatasan antara PPU dan Paser.
Bendungan yang didesain memiliki lebar 90,2 meter itu diperkirakan mampu mengairi lahan pertanian seluas 21.000 Ha, terutama untuk lahan pertanian di dua daerah, yakni PPU dan Paser.
“Kami berharap Kementerian PUPR dapat mendukung program ketahanan dan swasembada pangan dengan merealisasikan pembangunan Bendung Sungai Gerak Telake,” tandasnya. (Adv)
(Sf/Lo)
Tim Editorial
Cari disini...
Seputarfakta.com - Agus Saputra -
Diskominfo Kabupaten Penajam Paser Utara

Ilustrasi lahan pertanian yang dialih fungsikan menjadi perkebunan sawit.(Freepik)
Penajam - Dinas Pertanian (Distan) Penajam Paser Utara (PPU) mencatat sebanyak 627 hektare (Ha) lahan pertanian telah dialihfungsikan menjadi ladang perkebunan sawit dan komoditas lainnya.
Angka ini menunjukkan tren yang cukup mengkhawatirkan terhadap produksi pangan daerah karena luas lahan pertanian di PPU perlahan menyusut, sehingga perwujudan program ketahanan dan swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah pusat menjadi terhambat.
“Menurut data sementara, lahan yang dialihfungsikan menjadi perkebunan luasnya mencapai 627 Ha,” ungkap Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan PPU, Gunawan saat didampingi langsung oleh Kepala Distan PPU, Andi Trasodiharto, pada Jumat (9/5/2025).
Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), total luas lahan pertanian di PPU saat ini telah menyusut drastis menjadi sekitar 7.508 Ha.
Andi Trasodiharto menjelaskan bahwa salah satu alasan utama di balik tindakan para petani yang memutuskan untuk melakukan alih fungsi lahan ini adalah minimnya ketersediaan sistem irigasi yang memadai.
Mengingat para petani selama ini masih mengandalkan tadah hujan sebagai sumber utama air untuk tanaman padi mereka dan tentu saja sangat tergantung pada kondisi musim.
“Banyak faktor yang menyebabkan para petani mengalihfungsikan lahan pertaniannya, salah satunya adalah sistem irigasi yang belum memadai,” jelasnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Distan PPU telah mengusulkan pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake yang terletak di perbatasan antara PPU dan Paser.
Bendungan yang didesain memiliki lebar 90,2 meter itu diperkirakan mampu mengairi lahan pertanian seluas 21.000 Ha, terutama untuk lahan pertanian di dua daerah, yakni PPU dan Paser.
“Kami berharap Kementerian PUPR dapat mendukung program ketahanan dan swasembada pangan dengan merealisasikan pembangunan Bendung Sungai Gerak Telake,” tandasnya. (Adv)
(Sf/Lo)