Bontang - PT Pamapersada Nusantara (PAMA) site INDO menggelar ajang pemberian penghargaan bagi karyawan dengan sejumlah prestasi berupa inovasi terbaik sepanjang tahun 2024-2025. 

Kegiatan bertajuk Indocore tersebut berlangsung di Hotel Grand Equator, Senin (2/6/2025). Ajang tahunan PT PAMA berlangsung meriah dan bermakna dengan sejumlah rangkaian acara hiburan, seminar terkait idustri yang mengedepankan sustainability atau keberlanjutan dan acara puncak, yakni pengumuman pemenang atau awarding peserta. 

Penghargaan kostum daur ulang terbaik pada Indocore PT PAMA Site INDO. (Foto: Nuraini/Seputarfakta.com)

Tema yang digunakan pada Indocore tahun ini adalah Treasure Hunter atau pemburu harta karun, para peserta menggunakan seragam ala pembajak laut yang mereka buat menggunakan barang-barang bekas yang ada di perusahaan. 

Ini juga merupakan bagian dari upaya PT PAMA menunjukan komitmennya dalam menjaga lingkungan salah satunya melalui tindakan daur ulang.

Pemberian penghargaan inovasi beberapa kategori dalam kegiatan Indocore PT PAMA Site Indo. (Foto: Nuraini/Seputarfakta.com)

Ketua Panitia Kegiatan Indocore, Hanif Akiharindra mengatakan kegiatan dilaksanakan untuk memberi apresiasi kepada karyawan yang telah melakukan berbagai inovasi bermanfaat bagi perusahaan. Ajang ini juga diharapkan dapat memacu semangat karyawan untuk terus melakukan peningkatan dalam berinovasi dalam industri perusahaan. 

“Persiapan Indocore sudah kita mulai sejak November 2024 lalu. Hingga bulan Mei kita melakukan penjurian,” ujarnya.

Adapun jenis penghargaan yang diberikan berupa Best Commander dan Operator Teladan, Best Mecanic Quality Control Project, Most Dedicated Quality Control Facilitator, Most dedicated Quality Control Leader, Most Dedicated Innovation Agent Departemen, Best Departemen Innovation Development dan penghargaan lainnya hingga pemilihan juara umum.

Pendiri Society of Renewable Energy, Zagy Yakana Berian selaku pemateri dalam kegiatan Indocore 2025 menjelaskan Indonesia adalah negara yang memerlukan swasembada energi,  salah satunya batu bara, migas, hingga energi terbarukan.

Sektor batu bara masih memiliki keunggulan tersendiri untuk dijadikan penyangga ketahanan energi nasional. Tapi terkait emisi gas rumah kaca, setiap perusahaan di sektor tambang batu bara harus bisa bertanggung jawab dengan menggunakan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG).

“Prinsip tersebut mengajarkan kita bahwa apapun kita lakukan akan berdampak pada lingkungan. Kita harus tahu caranya berkompensasi. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan dari level nasional, korporasi, hingga individu,” katanya.

Terkait inovasi yang dilakukan oleh PT PAMA INDO, kini sudah banyak menggunakan prinsip ekonomi sirkular dengan cara mendaur ulang segala macam sampah yang dihasilkan. Kemudian sebagian lagi sudah bisa ditangani dengan cara dialihkan ke Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), hingga membuat bank sampah.

“Bank sampah ini menjadi unggulan dari PT PAMA yang menjadikan mereka salah satu pionir di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam menerapkan ekonomi sirkular. Kemudian hasil daur ulang seperti ban karet yang dihasilkan oleh PT PAMA juga sudah disalurkan ke masyarakat untuk dimanfaatkan,” lanjutnya.

Project Manager Pama Indo, Dwi Setyono mengatakan kegiatan ini sudah dilakukan oleh perusahaan sejak PT PAMA INDO berdiri, salah satu keinginan perusahaan bisa terus melakukan inovasi agar mampu terus bersaing di industri tambang, baik di Indonesia maupun global.

Dengan melakukan berbagai macam inovasi, ia berharap PT PAMA Site INDO akan terus berdiri semakin kuat, jauh lebih efisien dan mampu menjawab tantangan zaman. Dalam industri pertambangan, perusahaan yang paling sehat dan sustainable adalah yang bisa menjalankan bisnisnya dengan biaya yang paling efisien.

“Salah satu upaya yang kita lakukan dengan berinovasi di segala bidang, kalau di PT PAMA itu ada 18 departemen harus melakukan inovasi untuk mencapai target kita bersama,” tandasnya. (Adv)

(Sf/Lo)