Masa Kampanye Jadi Salah Satu Tahapan Paling Rawan Pelanggaran Pilkada

    Seputarfakta.com - Tria -

    Advertorial

    21 September 2024 07:52 WIB

    Ketua Bawaslu Kaltim, Hari Dermanto saat diwawancara usai acara sosialisasi yang digelar di eks Bandara Temindung Samarinda, Jalan Pipit, Kelurahan Bandara, Sungai Pinang, Sabtu (21/9/2024). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Timur (Kaltim) mengadakan sosialisasi dan penguatan kelembagaan dalam rangka persiapan menghadapi tahapan krusial Pemilu yang akan segera dimulai. 

    Sosialisasi itu digelar di eks Bandara Temindung Samarinda, Jalan Pipit, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda bersama dengan perwakilan Bawaslu seluruh kabupaten/kota yang ada se-Provinsi Kaltim, Sabtu (21/9/2024).

    Ketua Bawaslu Kaltim, Hari Dermanto mengungkapkan, acara ini bertujuan untuk mempersiapkan semua pihak, terutama mengantisipasi berbagai potensi pelanggaran yang mungkin terjadi selama masa kampanye.

    Ia menyebut tahapan kampanye merupakan salah satu fase paling rawan dalam proses pemilihan. "Besok akan ada penetapan calon, kemudian dilanjutkan dengan pengambilan nomor urut dan masa kampanye. Masa kampanye adalah periode krusial karena banyak dugaan pelanggaran yang sering terjadi di sana," kata Dermanto. 

    Hari Dermanto menyadari masa kampanye merupakan waktu yang sangat sensitif dalam kontestasi politik.

    Untuk itu, Dermanto menyatakan akan mengadakan pembekalan kepada seluruh pengawas di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota guna memperkuat pengawasan.

    "Kami mengumpulkan semua pihak untuk melakukan persiapan. Nanti, kita akan lakukan pembekalan di kantor Bawaslu Kaltim agar setiap pihak memahami bagaimana memitigasi dugaan pelanggaran atau tindakan yang berpotensi melanggar aturan," tambahnya. 

    Bawaslu Kaltim juga tengah merekrut lebih dari 6.000 Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di 105 kecamatan se-Kaltim untuk memperkuat pengawasan di setiap titik hingga di tingkat RT agar proses pemilu dapat berjalan dengan transparan dan adil.

    "Kita juga sedang membangun sistem pengawasan di tingkat RT. Kami ingin membangun kekuatan kelembagaan ini bersama masyarakat, sehingga partisipasi publik dalam mengawasi pemilu dapat terwujud," ujarnya. 

    Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, ia optimis dapat menghadapi tahapan pemilu dan memastikan setiap proses berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. 

    "Saat ini kita merasa sudah sangat siap," pungkasnya. (adv)

    (Sf/By)

    Tim Editorial

    Connect With Us

    Copyright @ 2023 seputarfakta.com.
    All right reserved

    Kategori

    Informasi

    Masa Kampanye Jadi Salah Satu Tahapan Paling Rawan Pelanggaran Pilkada

    Seputarfakta.com - Tria -

    Advertorial

    21 September 2024 07:52 WIB

    Ketua Bawaslu Kaltim, Hari Dermanto saat diwawancara usai acara sosialisasi yang digelar di eks Bandara Temindung Samarinda, Jalan Pipit, Kelurahan Bandara, Sungai Pinang, Sabtu (21/9/2024). (Foto: Tria/Seputarfakta.com)

    Samarinda - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Timur (Kaltim) mengadakan sosialisasi dan penguatan kelembagaan dalam rangka persiapan menghadapi tahapan krusial Pemilu yang akan segera dimulai. 

    Sosialisasi itu digelar di eks Bandara Temindung Samarinda, Jalan Pipit, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda bersama dengan perwakilan Bawaslu seluruh kabupaten/kota yang ada se-Provinsi Kaltim, Sabtu (21/9/2024).

    Ketua Bawaslu Kaltim, Hari Dermanto mengungkapkan, acara ini bertujuan untuk mempersiapkan semua pihak, terutama mengantisipasi berbagai potensi pelanggaran yang mungkin terjadi selama masa kampanye.

    Ia menyebut tahapan kampanye merupakan salah satu fase paling rawan dalam proses pemilihan. "Besok akan ada penetapan calon, kemudian dilanjutkan dengan pengambilan nomor urut dan masa kampanye. Masa kampanye adalah periode krusial karena banyak dugaan pelanggaran yang sering terjadi di sana," kata Dermanto. 

    Hari Dermanto menyadari masa kampanye merupakan waktu yang sangat sensitif dalam kontestasi politik.

    Untuk itu, Dermanto menyatakan akan mengadakan pembekalan kepada seluruh pengawas di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota guna memperkuat pengawasan.

    "Kami mengumpulkan semua pihak untuk melakukan persiapan. Nanti, kita akan lakukan pembekalan di kantor Bawaslu Kaltim agar setiap pihak memahami bagaimana memitigasi dugaan pelanggaran atau tindakan yang berpotensi melanggar aturan," tambahnya. 

    Bawaslu Kaltim juga tengah merekrut lebih dari 6.000 Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di 105 kecamatan se-Kaltim untuk memperkuat pengawasan di setiap titik hingga di tingkat RT agar proses pemilu dapat berjalan dengan transparan dan adil.

    "Kita juga sedang membangun sistem pengawasan di tingkat RT. Kami ingin membangun kekuatan kelembagaan ini bersama masyarakat, sehingga partisipasi publik dalam mengawasi pemilu dapat terwujud," ujarnya. 

    Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, ia optimis dapat menghadapi tahapan pemilu dan memastikan setiap proses berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. 

    "Saat ini kita merasa sudah sangat siap," pungkasnya. (adv)

    (Sf/By)